♡CHAPTER 10♡

120 27 1
                                    

HAPPY READING♡!

"Mampir ke cafe yang baru buka itu yuk" ajak Rara sangat semangat.

"Memang gaada tugas buat besok ra?" Tanya Caca.

"Setelah Rara amati dan selidiki ternyata besok gak ada tugas kok, lagian besok libur"

"Bahasa lo ketinggian" celetuk Amel

"Ajak Reysa juga dong" saran Fani yang diangguki semuanya. "Gimana kalo ajak Trio Edan sama pacar lo Ra, gue juga ajak si Rizki"

"Eh yaudah deh oke"

Setelah mengajak Trio Edan dan pacarnya mereka menunggu diparkiran pinta Rafa.
Karena jumlah mereka yang genap, mereka berpasang pasangan. Fani dengan Rizki, Rara dengan Putra, Reysa dengan Reyhan, Amel dengan Rafa, dan Caca dengan Andra. Tapi hanya Fani dan Rara yang diboncengi pasangan sesungguhnya sisanya hanya nebeng.

♡♡♡♡♡

Putra dan Rizki pergi memesan dengan perasaan bingung di masing masing dirinya, yang membuat mereka bingung ialah semua temannya memesan makanan dan minuman namun terserah Putra dan Rizki saja. Pusing bukan? Bagaimana jika mereka tidak suka?. Setelah mereka memesan mereka kembali kemeja.

"Pesen apa lo?" Tanya Rafa

"Tunggu aja sih" ketus Rizki

"Pms lo?" Tanya Amel tak dijawab oleh Rizki. Pesanan mereka telah diantar oleh waiter cafe dengan membawa 5 gelas coffe, 5 gelas hot chocolate, 5 butter cake, dan 5 red velvet cake.

"Wiih mantap gue suka ini" heboh Andra mengambil redvelvet yang baru saja ditaruh waiter.

"Santai yaelah gabakal kehabisan" ujar Putra.

"Rey lo mau yang mana?" Tanya Reysa. Tapi Reyhan tak menjawab ia langsung mengambil coffenya.

"Ra ini butter cake spesial buat lo" ujar Putra dengan senyum lebar saat memberikan cake itu pada Rara, namun ada yang menahan tangan Putra untuk memberikan Cake itu.

"Rara gak suka Butter cake" ujar Rafa tegas. Membuat suasana tiba tiba hening.

"Tapi bukannya ra--"

"Dia gak suka. Nih Ra lo makan red velvet favorit lo" sela Rafa memberikan Red velvet itu dan mengusap kepala Rara.

"Emm makasi Raf" Rara ternyum kaku. Putra sudah mengepalkan tangannya mencoba menahan emosinya.

"Ayo guys cobain cakenya" ujar Fani mencoba mengembalikan Suasana yang mencekam.

"Gilaa enak banget ini cake" Andra memakan dua potong redvelvet yang satu ia pesan sendiri. Semua hot chocolate sudah hampir habis namun punya Rara tidak tersentuh sedikitpun.

"Nih Ra hot chocolate punya lo cepet minum, kalo udah dingin ganti namanya" Putra terkekeh memberikan hot chocolate itu namun lagi lagi Rafa menahannya, eits bukan menahan tapi mengambil dan ia minum habis padahal itu untuk Rara.

"Rara gak suka hot chocolate". Ujar Rafa tersenyum remeh pada Putra.

"Ra lo emang gak suka itu?" Tanya Putra memastikan ucapan Rafa benar atau tidak.

"Ii-iya Rara gak suka hot chocolate"

"Terus lo sukanya apa?" Tanya Putra lagi

"Dia sukanya Matcha green tea" sela Rafa, ia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru cafe, mencari waiter.

"Mbak!" Panggilnya pada waiter itu.

"Ada yang bisa dibantu dek?"

"Matcha green tea satu" pesan Rafa kemudian waiter itu pergi.

"Hafal bener lo bro" ujar Rizki heran.

"Hm" Rafa hanya berdehem dan melanjutkan memakan cakenya.

"Guys gimana kalo kita bikin grup?" Tanya Fani.

"Grup apa yang?" Tanya balik Rizki.

"Grup WhatsApp, tapi nama grupnya mau apa?"

"SETUJUU" jawab Rara Amel Caca Reysa.

"Oke, kalian?" Tanya Fani menatap Trio Edan, Putra dan Rizki.

"Terserah" jawab mereka berbarengan.

"Nama grupnya FansAndra mantep tuh?" Saran Andra

"OGAH!" ketus Reyhan.

"Ah Rara tau keluarga Sakinah aja" saran Rara

"Sakinah mawadah warohmah maksud lo?" Tanya Rafa lembut mencubit hidung Rara, membuat Putra yang emosinya tadi sudah mereda kembali memuncak.

"Hhm iiya gimana? Lucu kan?"

"Oke gue setuju"

"Setuju dah semuanya". Setelah semuanya setuju Fani segera membuat grup itu dengan nama yang sudah sesuai persetujuan.

"Permisi, ini dek matcha green tea nya"

"Terima kasih mbak" ujar Rafa kemudian memberikan minum itu pada Rara. Karena sudah hampir malam mereka keluar dari cafe setelah Reyhan yang membayar semua pesanan mereka, maklum anak Om Sultan.

"Ra bareng gue yuk, kita main dulu sama Risa" bisik Rafa saat berjalan keluar Cafe, Rara tersenyum dan mengangguk. Membuat Rafa ikut tersenyum hangat.

"PUT LO BONCENGIN SI AMEL YAA... RARA BARENG GUE" ujar Rafa menarik tangan Rara menuju parkiran motornya berada.

"MAU KEMANA LO?" tanya Andra tak kalah kencang.

"MAIN SAMA RISAA" jawabnya kemudian melajukan motornya meninggalkan mereka semua.

"Risa siapa?" Tanya Putra dengan Rahang yang mengeras.

"Risa tuh adiknya Rafa" jawab Fani, Putra segera pamit dan pergi.

Rafa sialan.

"MAMAAA RAFAA COME BACK!" Teriak Rafa saat memasuki rumahnya. Rara menutup kedua telinganya dan menjitak kepala Rafa membuat Rafa meringis.

"KAK RARAAA" panggil Risa berlari dari tangga lantai atas rumah dan memeluk Rara.

"Hai sayangg"sapa Rara. Risa melepaskan pelukannya dan menarik tangan Rara untuk ke kamarnya. Ia sudah lama tak main masak masak dengan Rara.

"RISAA ABANG YANG BAWA KAK RARAA KOK KAMU YANG MAIN SIIH!" gerutu Rafa berlari menyusul Rara dan Risa.

♡♡♡♡

Seru gak sih cerita DIAM?

VOTE DONG YAELAH:")

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang