♡CHAPTER 24♡

104 9 1
                                    

HAPPY READING♡!

"Udah lah Ra, emang lo siapanya Rafa sih?"

"Ish Fani kok gitu sih?!" Kesal Rara.

"Lagian lo udah kaya ditinggal suami aja sih"

Rara menatap Fani sinis "Emang iya! Kenapa?"

"Dih halu!"

Sejak sore dimana Rafa meninggalkannya untuk menemani wanita yang ntah siapa, Rara langsung menelpon Fani untuk menemaninya dirumah.

"Gue balik ya? Cape gue jadi pelampiasan lo doang"

"Yaudah sana pulang! Gak usah temenan sama Rara lagi!"

Fani mendelik "iyaiya gak jadi"

"Emang siapa sih cewe itu? Sebel banget Rara"

Fani terkekeh "Jodoh Rafa kali!" Mendengar ucapan Fani, Rara langsung melemparkan bantal yang ada dipangkuannya tepat dimuka Fani.

"Jodoh Rafa tuh Rara ya!"

Pagi telah menyeruak, matahari telah terbit dari ufuk timur, ayam telah mengeluarkan suaranya tapi kedua remaja ini masih saja enggan untuk membuka matanya.

"Ini anak perawan kebluk banget!" Ujar Bunda Rara membangunkan Rara dan Fani.

"Patah hati bisa bikin kebluk ndaa" Ujar Rara pelan dengan mata yang masih terpejam.

"Bangun Ra.. Fan..." Ujar Bunda.

"Ra cepetan mandi Rafa udah dibawah loh" mendengar nama Rafa, Rara langsung bangun dan berlari kekamar mandi.

Bunda terkekeh geli sedangkan Fani berdecak sebal. Tunggu, kenapa sebal?

"Em Tante, Fani kebawah duluan ya.. mau samperin Rafa" ujar Fani.

"Gak mandi dulu?" Fani menggeleng pelan dan tersenyum.

"Nanti aja tan"

Fani turun kelantai bawah dan melihat Rafa sedang duduk disofa ruang tamu bersama seorang wanita, mungkin wanita itu yang Rara maksud.

"Hey my bro!" Sapa Fani sok asik.

Rafa mendelik "kemana si Rara?" Tanya Rafa.

"Mancing diempang!"

"Oh" balas Rafa.

Fani duduk disofa tepat didepannya wanita yang sedang menatapnya sinis.
Fani membalas tatapannya tak kalah tajam.

"Maaf lama" ujar Rara menghampiri Rafa, Rafa tersenyum manis.

"Mau apa kesini?" Tanya Rara sinis.

"Nyari Tukang Rujak"

"Oh yaudah sana pergi gajelas banget datang kesini" sewot Rara.

Rafa terkekeh, sepertinya Rara masih kesal padanya. Ia melirik wanita disebelahnya menggenggam tangannya dan membisikkan sesuatu.
Terlihat raut wajah wanita itu sedikit kesal saat Rafa membisikkan padanya, namun setelah Rafa tersenyum wanita itu ikut tersenyum dan mengangguk.

Rara yang melihatnya sudah jelas ia merasa cemburu. Senyum itu, senyum yang selalu Rafa tunjukkan untuknya namun kini ia tunjukkan pada orang lain.

"Temenin gue yuk ra" ajak Rafa membuyarkan lamunan Rara.

"Terus cewe ini kemanain? Titipin gue?" Tanya Fani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang