♡CHAPTER 8♡

120 28 1
                                    

Biasakan vote diawal cerita♡!
HAPPY READING♡!

"Ayok gue anterin sampe kelas" ujar Putra

"Rara bukan anak TK ish sampe dianterin segala" kesal Rara menarik telinga Putra.

"Menurut gue lo tuh masih kecil Ra, harus gue jagain"

"Rara udah gede" jelas Rara Menjinjitkan kakinya agar setara dengan tinggi Putra. Putra terkekeh dan menekan pundak Rara agar berdiri normal lagi.

"Tuh tinggi lo cuma sepundak gue. Lo masih kecil"

" oke fine iya Rara masih kecil, tau ga sih kenapa Tinggi Rara cuma sepundak Putra?"

"Kenapa? Karena lo jarang olahraga?" Tebak Putra

"Bukan lah, karena biar Rara lebih mudah untuk bersandar dipundak Putra aseek" gombal Rara heboh sendiri dan tertawa kencang. Putra pun ikut tertawa dan mencubit hidung Rara.

"Pinter gombal ternyata" kekeh Putra merangkul pundak Rara.

"Iyalah Rara mah Pro gak kaya Putra jelek kata pak Jali juga wlek" ledek Rara kemudian Putra menjepit kepala Rara diketiaknya.

"Hueek...hueek..." Rara berakting agar terlepas dari Putra dan berlari ketempat sampah berpura pura muntah.

"Ra lo hamil? Hamil anak siapa anjir?" Tanya Putra heboh padahal ia sudah tau Rara hanya berpura pura.

"Sembarangan kalo ngomong Rara tendang nih"

"Tendang apanya ra?" Goda Putra

"Tendang itunya"

"Itunya apa"

"Tau ah bodoamat, Rara tadi cuma akting aja kok" ujar Rara santai dan berjalan meninggalkan Putra.

"Akting lo payah!"

"Lebih payahan gombalan putra ya" teriak Rara tanpa membalikkan badannya.

"Lah bodoamat bodoamatan lah bacot amat bacot amatan" Putra bernyanyi seperti anak paud berlari dengan loncat kecil mendahului Rara.

"Aku Cantik dan Aku Sabar"

"Lebay lo" Putra berjalan mundur menyamakan dengan langkah Rara dan merangkul pundak Rara. Rara tertawa geli.

"Kenapa lo ketawa?" Tanya Putra.

"Rara geli, Tangan Putra kena leher Rara" Putra melirik tangannya yang ada dipundak Rara kemudian ia menggelitiki leher Rara membuat Rara tertawa keras dan berlari untuk menghindar. Mereka seperti adegan drama India, kejar kejaran.
Mereka tidak sadar jika mereka sudah berlari hingga memasuki kelas Rara untungnya tidak ada guru yang mengajar.

"Stop Put! Rara engap"

"Eeh Fani... eh kalian... masih ngumpul?" Tanya Rara malu malu.

"Dramatisir banget lo india indiaan" Amel menoyor kepala Rara sedangkan yang ditoyor hanya cengengesan.

"Lo berdua udah jadian?" Tanya Amel

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang