♡CHAPTER 18♡

98 15 7
                                    

HAPPY READING♡!

"Put pulang sekolah bisa ngomong bentar gak"

"Em boleh lah, dimana?"

"Taman belakang aja ya" Putra mengangguk setuju kemudian ia pergi kekelasnya. Rara menghela nafas kasar.

"Nanti tungguin Rara loh Raf" pinta Rara Rafa hanya membalas dengan senyuman.

"Bentar deh, lo mau ngobrol sama si Putra pake lo gue lah kali kali" kekeh Rafa.

"Gak pantes Rara kaya gitu"

"Coba aja nanti" Rafa mencubit Pipi Rara gemas.

♡♡♡♡

"Lo mau ngomong apa?"

"Gue mau putus sama lo!"

"Tolong dong Rara gak cocok banget ngomong gini" gerutu batinnya.

"Kenapa?" Tanya Putra.

"Gapapa!" jawab acuh Rara. Rara sudah tak tahan karena itu semua bukan karakternya.

"Kenapa lo seakan akan permainin ini?" Tanya putra datar dan dingin.

Rara menggeram kesal, bagaimana tidak? Bukannya disini Putra yang mempermainkan perasaannya.

"Aarghh minta di cincang nih manusia" kesal Rara dalam hatinya.

"Permainin?" Rara tertawa "Lo aja bisa permainin perasaan gue, gue juga bisa dong!" lanjut Rara.

Putra tak menyangka Rara yang polos dan lugu dimatanya bisa berkata begitu. Memang dimana salahnya hingga membuat Rara seperti itu?.

"Gue? Kapan gue permainin lo"

"Perlu Rara jelasin? Jelasin aja deh ya biar PUAS!" sinis Rara.

"Bunga itu mantan lo bukan sepupu lo! Cewek dicafe itu selingkuhan lo! Lo deket sama dua cewek sekaligus waktu lo pacaran sama gue Put!" Sentak Rara menahan tangisan kekecewaannya.

"Dan lo bilang gue yang permainin ini semua? Lo bisa mikir kan? Lo masih punya Otak kan?" Lanjut Rara.

"Kenapa sekarang lo ngomongnya gini Ra?" Tanya Putra.

"Ck. Bodoh! apa gue pantes ngomong lembut sama orang yang udah permainin perasaan tulus gue?!"

♡♡♡♡♡

"Rara ikut Rafa pulang ya, dirumah gak ada siapa siapa. Rara takut"

"Lebay!" Ejek Rafa. Tanpa persetujuan Rafa, Rara sudah menaiki motor Rafa memakai helm yang Rafa bawa khusus untuk dirinya.

"Raf ganti dong helm Rara, masa gambar batman. Rara kan pengen yang warna ciwi ciwi cantek!" Omel Rara. Untungnya jalanan yang mereka lewati cukup sepi sehingga Rafa bisa mendengar jelas ucapan Rara.

"Bersyukur! Masih bagus gue beliin itu!"

"Ish! Tapi kenapa warna ini? Beliin yaa yang warna peach!"

Tanpa membalasnya lagi, Rafa memutar arah dan melajukan motornya sedikit kencang. Rafa membawa Rara untuk membeli Helm Baru.

"Pilih!" Ujar Rafa singkat.

"Hah? Apaan?" Tanya Rara bingung. Rafa menghela nafas kasar, ia langsung memilih helm untuk Rara dan memakaikannya.

"Suka?" Tanyanya, Rara mengangguk malu karena posisinya dengan Rafa sangat berdekatan. Rafa langsung membayarnya tanpa tawar menawar, tidak seperti emak emak yang membeli satu barang saja ribetnya minta ampun.

"Lain kali pulang sekolah gak usah poles poles pipi sampe merah!"

Rara langsung memegang pipinya yang terasa hangat, ia menepuk nepuk pipinya.

"Pipii jangan bikin Rara malu dong!"

♡♡♡♡♡♡

Rara menarik Rafa untuk masuk kerumah, rumah Rafa.

"Yang jadi tamu disini siapa sih?!" Omel Rafa dalam hatinya.

"Aaa ada Om! Om Rara kangen loh" ujar Rara mencium tangan Papa Rafa, melihat Papa Rafa merentangkan tangannya, Rara tertawa kecil dan langsung memeluknya.

"Udah lama Om gak ketemu kamu"

"Om nya sibuk sih, padahal ya Rara sering banget diculik Rafa kesini" perkataan Rara itu membuat Farhan, Papa Rafa tertawa.

"Heh lo yang ngintilin gue, gue juga nyulik cewek pilih pilih!" Elak Rafa menatap tajam Rara, Rara membalas tatapannya tak kalah tajam.

Rara dan Rafa memang selalu bertengkar jika sudah ada Om Farhan, karena Rara akan mengadu semua kelakuan Rafa padanya.

"Om tau gak?" Tanya Rara, Farhan tersenyum kecil dan menaikkan alisnya.

"Masa nih ya Om Rafa gak pernah suka sama cewek, apalagi deket sama cewek. Anak om yang satu ini normal kan?" Tanya Rara polos.

Farhan tertawa mengejek Rafa "Bener Raf?" Tanyanya.

"Bohong tuh! Rafa belum mau kasih tau kalian aja kalo Rafa udah punya calon"

"Halah ngelak mulu, bilang aja Gak Laku!"

"Nih pah asal Papah tau, si Rara udah laku malah diselingkuhin, di tigain malah pah" adu Rafa.

Ternyata respon Farhan bukan tertawa seperti tadi mengejek Rafa, tapi ia malah menarik Rara kepelukannya. Dipelukan Farhan, Rara menjulurkan lidahnya mengejek Rafa.

"Rese lo!" Rafa menarik Rara dari pelukan papanya, dan membawa Rara ke kamarnya.

"RAFA! ITU ANAK PAPA JANGAN DI APA APAIN LOH!" goda Farhan pada Anaknya.

"Mau Rafa bikin papah punya cucu nanti!" Balasnya dari atas sana.

"Emang bisa?" Tanya Rara saat sudah duduk disofa kamar.

"Tadi lo ngomong sama si Putra gimana?" Tanya Rafa mengalihkan pertanyaan Rara.
Rara memberikan handphonenya.

"Dengerin aja nih, Rara rekam"

"Tumben pinter!" Rafa mendengarkan rekaman itu sesekali tertawa kencang mendengar perkataan Rara yang sangat berbeda dari biasanya.

"Jadi lo udah putus?" Tanyanya.

"Udah lah!"

"Tapi direkaman ini si putra gak bilang kalo dia setuju buat putus dari lo"

"Yaudah sih Bodo amat Rara mah"

"RAFAA AWAS LO KALO KAMU APA APAIN ANAK PAPA ITU!" Teriak Farhan dari bawah sana.

"Tekdung pah!".

♡♡♡♡♡♡

😄🤗
-rwnngn

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang