♡CHAPTER 7♡

104 28 2
                                    

BIASAKAN VOTE DIAWAL CERITA.
HAPPY READING♡!


"Eem...Rara.."

"Lama ya lo, kaya jawab kuis berhadiah aja" Putra terkekeh melihat wajah gugup Rara.

"Putra Rara tuh lagi grogi"

"Iya deh iya, Jadi?"

"Eemm Rara...." Rara menjeda ucapannya selama beberapa detik.

"Rara apa?"

"Huh Rara.... NUNGGUIN YAA?" heboh Rara dengan tawanya membuat Putra ikut tertawa.

"Ngalihin mulu ya lo" ujar Putra mencubit pipi Rara.

Semoga keputusan Rara bener. Harapnya.

"Rara mau jadi pacar Putra"

"Hah apa Ra? Gak kedengeran"

"Rara mau"

"Mau apa Ra?"

"Iih Putra mah..." Putra tertawa lepas karena wajah Rara yang menahan malu sungguh lucu.

"Iya sayang gue denger kok" Putra mengangkat dagu Rara yang menunduk kemudian ia tertawa.

"Put jangan gitu dong ngeliatinnya kasihan jantung Rara" Memang awalnya Rara tidak ada rasa pada Putra tapi ia memang cewek yang mudah menyukai seseorang, termasuk Putra.

"Kalo Jantung lo sakit, masih ada jantung gue buat lo"

"Apa sih jayus banget" mereka tertawa terbahak bahak perut Rara pun menjadi Sakit. Ternyata selain Rafa, ada sosok lain yang bisa membuatnya tertawa lepas.

Kriing...
Bel masuk kelas.

"Kelas yuk yang" ajak Putra

"Jangan yang yangan iih geli tau"

"Iya deh sayang"

"Nyebelin banget sih" kesal Rara mencubit pinggang Putra namun Putra tidak marah ia malah tertawa kembali.

"ciiee salting ciiee...." Putra berlari keluar Perpustakaan meninggalkan Rara yang terus saja menyumpah serapah pacarnya itu. Eits Rara pun terkekeh menyadari ia sudah menyebut Putra Pacarnya.

"DWAR!! MERDEKAA!"

"MERDEKA!" Rara terkejut karena Putra mengejutkannya dari samping dinding Perpustakaan membuatnya ikut bersorak merdeka.

"Buahahah Natural banget kagetnya"

"Ya mana ada kaget dibuat buat" kesal Rara kemudian berjalan meninggalkan Putra. Baru beberapa melangkah, sudah ada lengan yang bertengger dipundaknya.

"Gausah salting dong" goda Putra mencolek dagu Rara

"Jangan colek colek ih" kesal Rara menepis tangan Putra kencang.

"galak amat neng"

"NYEBELIIN BANGETT SIH!" kesal Rara mencubit kencang Hidung Putra

"Gabisa nafas ra gue"

"Bodo." Rara berlari meninggalkan Putra yang terkekeh melihat Rara yang selalu salah tingkah. Namun saat Rara sudah didepan pintu kelas, Putra mencegah untuk masuk.

"Temenin Kantin yuk" pinta Putra

"Udah bel masuk, gausah aneh aneh deh"

"Ayolah Ra sekali aja, official pacaran kita nge date dikantin. Nanti baru di cafe"

"Lebay ngedate date. Ayok" Rara tersenyum lebar dan menarik Putra menjauh dari Kelasnya.

"Yeuh untung pacar" gumam Putra yang masih terdengar Rara

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang