LWB : 9 - Call me...

43 6 0
                                    

Perhatian :
♥Tulisan bercetak miring, adalah percakapan bahasa indonesia.
♥Tulisan tidak bercetak miring, adalah percakapan bahasa korea.

~~~

Luna mengetuk pintu ruangan Namjoon dan dia langsung membuka pintu itu setelah mendapatkan izin dari sang pemilik ruangan. Perempuan itu dapat melihat Namjoon yang sedang terpaku pada komputer di depannya. Dengan suara musik yang terdengar seperti alunan. Entah itu apa, tapi Luna cukup menyukai alunan itu.

"Ini buku yang Namjoon-ssi  inginkan." Luna memberikan buku itu dengan napas yang tersengal-sengal.

"Maafkan aku yang sudah merepotkanmu ya, Luna. Aku benar-benar sedang membutuhkan buku ini, tapi aku tidak bisa pulang ke apartemen karena aku harus segera menyelesaikan musik ini."

"Tidak kok. Sama sekali tidak direpotkan. Um, Namjoon-ssi kalau sedang ada di sini atau pun di luar apartemen, tolong panggil saya Lana ya, agar terdengar tidak aneh oleh orang lain." Namjoon menatapnya sebentar lalu mengerti apa yang dimaksud dari kata-kata Luna.

Namjoon tersenyum menampilkan lesung pipinya yang dalam saat menyadari Luna kembali mengenakan pakaian pria yang sangat kontras untuknya, apalagi Namjoon sendiri tahu kalau Luna seorang perempuan.

"Yasudah, Lana. Kau belum makan siang kan? Kebetulan aku dan member lain sudah memesan jjajangmyeon jadi ayo kita ke ruang latihan."

Namjoon berjalan lebih dulu dari Luna. Luna menatap punggung Namjoon yang keluar dari studionya. Tidak terlalu jauh memang dari ruang studio Namjoon sampai ke ruang latihan. Namjoon membuka pintu besar yang bertuliskan, Practice Room. Saat itulah Luna bisa mendengar alunan lagu yang sedang di mainkan dengan keenam member yang sedang latihan tanpa Namjoon. Setelah lagu selesai semua member langsung ambruk di atas lantai dengan keringat yang membasahi baju mereka. Walau AC dinyalakan di ruangan ini, namun tubuh mereka tidak berbohong, buktinya mereka mengeluarkan keringat yang sangat banyak.

Luna pun segera mengambil botol minum air mineral yang sudah di siapkan di pojok ruangan dan langsung memberikan semua member botol minum itu satu persatu.

"Terima kasih, Luna." Ucap Jimin dengan senyumannya.

"Hei! Jangan panggil Luna di sini. Panggil dia Lana jika diluar apartemen." Namjoon langsung memberitahu semua member agar tidak asal sebut nama Luna.

"Oke-oke."

Jin menenggak minumannya. "Kok kamu bisa ada di BigHit?"

"Saya disini untuk memberikan buku yang diminta oleh Namjoon-ssi."

"Oh, begitu, aku sempat mengira kau datang untuk melihat kami disini." Ucap Jimin membuat yang lain terkekeh pelan.

"Saya juga datang karena ingin melihat kalian latihan."

"Begitukah? Apakah tarian kami tadi terlihat keren?" Tanya Jungkook sambil mengunyah camilan yang sudah disediakan oleh perusahaan di pinggir ruangan.

"Keren! Saya yakin fans kalian akan sangat menyukainya. Lagunya juga bagus. Enak sekali di dengarnya. Apalagi dengan siulan Jungkook-ssi." Sahut Luna dengan senandung kecil mengikuti lagu yang di dengarnya tadi.

"Kau naik apa saat datang kemari Lana?" Tanya Jin sambil mengedipkan salah satu matanya.

Luna jelas kaget dengan perbuatan pria itu. Dia bahkan sampai menutup mulutnya.

"Ada apa Lana?"

"Apakah karena kamu melihat Seokjin hyung mengedipkan matanya padamu? Jangan khawatir, dia melakukannya tanpa sadar." Ucap Namjoon yang seakan mengerti dengan tingkah Luna.

Live With Bangtan [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang