LWB : 5 - Breakfast

41 3 0
                                    

Perhatian :
♥Tulisan bercetak miring, adalah percakapan bahasa indonesia.
♥Tulisan tidak bercetak miring, adalah percakapan bahasa korea.

~~~

"Ikut aku!" Ucap Taehyung lalu keluar kamar itu duluan dan memutuskan untuk duduk di sofa ruang keluarga.

Tak lama Jimin keluar dengan pakaian yang berantakan karena habis bangun tidur.

"Kenapa? Kenapa kau bangunkan aku malam-malam begini!" Ucap Jimin kesal karena harus bangun di tengah malam seperti ini karena Taehyung.

Taehyung menarik napasnya lalu menghembuskannya, "Sebenarnya aku marah tadi siang itu karena aku kira kau sedang berpacaran. Kau tau kan kita ini sedang sibuk-sibuknya dan juga banyak ARMY diluar sana yang mungkin akan kecewa denganmu. Aku tidak mau kau dibenci dan membuatmu down, itu pasti akan mempengaruhiku juga. Aku akan khawatir denganmu."

"Lalu aku juga kira kau punya perempuan yang kau sukai tapi tidak bilang-bilang kepadaku dulu. Aku merasa telah dikhianati dengan sahabatku begitu saja. Aku juga ingin tau perempuan beruntung mana yang menjadi pacarmu. Jadi, jangan berpikiran macam-macam tentangku. Lagipula kau juga sih yang ngajakku ke balkon dan saat kulihat disana kau sedang duduk berdua sambil minum coklat panas dengannya. Bagaimana aku tidak salah paham." Ucapnya lalu menghembuskan napasnya kembali.

"Aku mengerti tentang kekhawatiranmu padaku, aku pun mungkin akan melakukan hal sama jika aku tau kau dating dengan seseorang. Dan jangan khawatir! Kau itu saudaraku. Aku akan membawa perempuan beruntung itu kehadapanmu langsung jika aku sudah menemukannya. Lagipula aku masih belum memikirkan soal itu. Kita sangat sibuk, tidak ada dipikiranku untuk berkencan." Ucapnya lalu menguap karena ngantuk berat.

Lalu keduanya hanya diam dan tak berbicara lagi. Saat dia lihat Taehyung ternyata dia sudah tertidur di sadaran sofa dengan dengkuran halusnya.

"Jinjja! Dasar alien! Dia membangunkan aku tengah malam dan lalu aku ditinggal tidur begitu saja." Ucap Jimin tak percaya lalu berdiri dari duduknya dan kembali lagi dengan selimut dan bantal yang dia bawa dari kamar Taehyung.

"Aku tidak tega bangunkan dia." Ucapnya sambil memposisikan Taehyung tidur dengan nyaman lalu memakaikan selimut itu ke tubuh Taehyung. Setelah itu dia pun kembali ke kamarnya.

****

Luna membuka matanya lalu meregangkan ototnya sehabis bangun tidur. Matanya melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam pagi. Ini sudah menjadi kebiasaannya untuk bangun pagi. Entah karena memang dia sudah mandiri atau memang sudah sangat terbiasa karena harus bisa bangun pagi untuk berangkat ke sekolah yang masuk pukul tujuh pagi saat dia masih SMA dulu dan bekerja yang harus ada di tempat pada pukul setengah tujuh pagi.

Dia melihat ke se-isi rumah masih gelap karena lampu yang di matikan. Namun, masih ada lampu meja yang dibiarkan menyala yang redup. Dan Luna sangat yakin kalau mereka semua, tujuh pria yang tinggal di rumah ini masih tidur.

Dia pun segera jalan ke arah dapur untuk melihat apa saja yang bisa dia kerjakan disana. Saat dia ingin memasuki dapur dia mendengar suara erangan seperti sehabis bangun tidur. Dia pun mengikuti suara itu dan dia menemukan Taehyung yang sedang tidur di sofa dengan posisi yang meringkuk seperti bayi. Luna menatapnya lama lalu tersenyum saat melihat wajah damai itu tertidur pulas.

"To..long am..bilkan.. air..." Luna kaget saat mendengar suara Taehyung.

"Apa dia meminta air padaku?" Tanya Luna. Tapi Luna melihat kedua mata Taehyung tertutup. "Atau dia mengigau?" Tanya Luna lalu tersenyum kembali.

Live With Bangtan [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang