Jealous

3.8K 32 0
                                    

Alex sudah dua bulan tidak merasakan seks. Belakangan ini dia lebih sering sibuk memikirkan bagaimana caranya menaklukan pasien cantiknya, Farah, dibanding meluncur di pesan pribadi model atau selebgram. Begitu normalnya bila Alex ingin bersenang-senang. Incaran Alex yang lain meliputi junior-juniornya yang ada di Universitas Y di kota sebelah. Lebih sering malah mahasiswa kedokteran lain yang sedang Co-as di rumah sakit tempat dia bekerja. Kebanyakan berasal dari Universitas X, tempat Farah menjabat sebagai Wakil Rektor. Dia ingin mengajak Farah ngobrol lewat pesan seluler, sayangnya otak Alex mandek untuk memulai pembicaraan. Bukan sesuatu yang sering terjadi pada Alex sebenarnya. Mungkin Alex memang perlu waktu.

Alex baru pulang dari shiftnya. Sekarang jam 11 malam dan dia hanya merokok sambil mengutak-atik hapenya. Duduk di balkon rumahnya yang mewah sambil menikmati malam yang sedang membiru gelap. Adik pertamanya, Julian, sedang mengerjakan tugas-tugas kuliah di kamar. Dia mahasiswa kedokteran dan kuliah di Universitas Y seperti Alex. Setiap hari dia berangkat dengan naik motor atau mobil karena memang jarak ke kota sebelah tidak terlalu jauh, hanya setengah jam perjalanan bila pagi hari. Itu juga kalau macet, bila tidak bisa lebih cepat lagi. Adik bungsunya, Gideon, sepertinya sedang keluyuran malam itu dengan teman-teman sepermainannya. Alex kadang khawatir dengan masa depan Gideon, karena tidak seperti dia dan Julian yang walaupun nakal dan banyak aksi, tetapi Alex dan Julian punya etos kerja dan semangat belajar. Gideon tidak seperti itu. Nilai-nilainya di pelajaran eksak dan sekunder sering jelek. Gideon cuma unggul di bahasa inggris dan olahraga. Kalau boleh dibilandingkan, dia dan Julian unggul hampir di semua pelajaran. Dia sendiri sebenarnya tak ingin Gideon terbebani dengan ekspetasi sang ayah. Ayah Alex ingin semua anak-anaknya menjadi dokter spesialis dan meneruskan dinasti kedokteran mereka. Ayah mereka beserta saudara-saudara Ayah juga Kakek memang semuanya dokter dengan pengaruh besar terutama di provinsi ini. Alex hanya memberi pesan kepada Gideon, dia tidak perlu menjadi dokter, tapi ia tetap harus rajin belajar serta memperbaiki nilai karena hal itu menentukan banyak pada masa depan dan kesungguhannya dalam bekerja di kemudian hari. Apalagi sekarang Gideon sudah menjalani tahun akhir.

Di sela-sela lamunan dia teringat tadi saat Julian memberitahu dia mengenai akun instagram tetangga mereka yang cantik, Manda (Atau biasa dipanggil Bu Manda oleh Alex dan Julian. Alex juga memanggil Farah dengan sapaan bu). Manda adalah seorang agen marketing yang sama seperti Farah, sudah bersuami dan memiliki seorang anak perempuan. Manda lebih muda dari Farah 6 tahun dan anaknya baru sekolah di taman kanak-kanak. Julian (sama seperti kakaknya, seorang player) sedang mengincar Manda sekarang. Julian bahkan mengantarkan Manda dan anaknya ke sekolah dan ke tempat kerja tiga hari belakangan ini, karena suami Manda, Nakula, sedang pergi ke luar kota. Alex tak mau kalah tentunya dari Julian. Dari sana terbesit pikiran untuk mengintip lebih jauh kehidupan Farah, mungkin melalui akun media sosialnya.

Gayung bersambut, hanya setelah mengetikkan nama panjang Farah (yang memang tidak terlalu umum) di  search bar instagram, tanpa perlu waktu lama untuk scrolling atau mengecek akun-akun yang keluar di hasil pencarian, Alex langsung menemukan akun instagram Farah. Damn. Begitu pikir Alex melihat postingan-postingan Farah. Dia memang tampak angelic. Selain itu bagi Alex, Farah sangat berkelas. Cara dia memposting, pilihan filter foto, pakaian, gaya, dan raut wajahnya ketika difoto tidak seperti kebanyakan wanita pada umumnya di media sosial berbagi gambar tersebut. Farah juga jarang meng-upload foto dirinya, tapi walau sedikit, foto-foto diri Farah menampilkan kesan yang sangat indah untuk dipandang. Seksi, elegan, cerdas, dan berkarakter dalam satu paket. Dia memikat seperti model dan juga menggemaskan seperti anak remaja. Dia asri seperti kenyataan bahwa dia seorang istri dan ibu rumah tangga tapi juga dalam saat bersamaan 'memikat'. Alex iri kepada Roni. Pria seperti itu mempunyai anak bersama wanita dengan aura ajaib seperti ini? Alex bisa saja menghajar Roni dengan mudah sampai babak belur dan kemudian mengambil Farah dari dekapannya. Tapi dia tak akan melakukan itu. Walau dia ingin Roni tahu kalau suatu saat Farah akan jadi jalangnya dan Roni tak bisa berbuat banyak untuk menolong. Alex ingin menyetubuhi Farah di depan Roni sambil memamerkan betapa perkasa dan lebih hebatnya dia dalam memuaskan istri Roni. Segitulah berapa banyak dia iri dan membenci Roni. Motivasinya untuk mendapatkan Farah semakin menggebu-gebu. Dia tidak boleh kalah.

Cheating is (Not) a SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang