Riuh menghiasi living room. Tiga bersaudara bersenda gurau melepas penat. Alex meneguk scotch. Julian bercerita panjang lebar. Gideon menimpali sesekali. Dia sibuk melakukan sit-up. Si sulung bersender seraya menaruh kaki panjangnya di meja. Si anak tengah duduk berseberangan. Menyeruput asap rokok lalu ikut menyelonjorkan kaki di sofa. Berganti posisi dia menjadi tiduran. Ia lampiaskan segala kekesalan tentang kejadian tadi siang. Manda menolak untuk bicara lagi dengan dia sesudah Julian bersikap genit. Tetangga mereka itu sok jual mahal bagi Julian. Kontak Gideon bahkan diblok oleh Manda
Alex tertawa. Kemudian berceritalah dia tentang si pasien cantik miliknya dua hari lalu. Berhasil dia cumbu walau sebentar. Bangga Alex mengetahui ia selangkah lebih maju dari si adik dalam menaklukan istri orang. Julian cuma bergusar sedikit. Naas, sekarang kondisi mereka tidak jauh berbeda. Dibenci oleh incaran masing-masing. Pak dokter mengecek hape untuk memastikan apakah dia diblokir oleh Farah atau tidak di pesan seluler. Ternyata tidak (atau belum). Keberuntungan masih menyertai Alex
Sekarang giliran Gideon bercerita. Guru kimia Gideon, Vina, benar-benar keterlaluan. Vina memberi Gideon tugas menumpuk. Hanya untuk Gideon. Awal mula masalah adalah sebab Gideon tak mengerjakan salah satu tugasnya. Ditambahlah oleh Manda tugas untuk Gideon, khusus. Gideon menggunakan jasa joki dari anak paling pintar di sekolah untuk mengerjakan dua tugas tersebut. Guru muda tersebut sudah menciri tulisan Gideon sehingga ketika Gideon mengumpulkan dua tugas tadi, dia menolak dan memberi lagi tambahan tugas khusus. Kali ini dia ingin Gideon mengerjakan sendiri. Jika Gideon mencoba joki lagi maka dia akan diberi tugas tambahan terus menerus. Bila Gideon menolak, maka Vina mengultimatum untuk memanggil orang tua Gideon ke sekolah. Semua tugas harus selesai lusa. Kalau tidak, Vina akan mempersulit lagi, entah memberi tugas tambahan kembali atau memanggil ayah Gideon ke sekolah. Sungguh menfrustasikan. Wanita itu baru tiga tahun mengajar di SMA A, jadi Julian dan Alex tidak mengenal guru tersebut. Jutek-jutek seksi itulah cara Gideon mendeskripsikan Vina. Umur 28 tahun. Single. Ingin sangat Gideon menyetubuhinya.
Pekerjaan rumah Gideon sudah beres semua. Dia meminta bantuan anak terpintar tadi menyelesaikan soal-soal. Gideon tinggal perlu menyalin. Tugas-tugas tadi sekarang hasil tulis tangan Gideon sendiri.
Alex menyarankan mereka pergi bertiga untuk main ke klub malam ini. Julian dan Gideon setuju. Si bungsu tak lupa memanggil teman-teman dekatnya, Reza dan Bahar, untuk ikut. Kakak-kakaknya tidak keberatan.
Jam 9 malam, grup mereka tiba ke klub langganan, Asmaranada. Berjumpa Gideon dan dua kawannya dengan dua orang cewe teman sekelas mereka sedang bersama dua orang cewe anak kelas lain. Pak dokter dan mahasiswa berkenalan dengan rombongan cewe, mengajak mereka menari-nari, kemudian minum-minum di ruang VIP.
Tengah malam pas, Bahar sudah tepar. Reza menunggui Bahar di parkiran sampai dia pulih. Alex mengajak salah satu cewe untuk ke rumah. Julian mengajak salah satu cewe ke hotel. Gideon mengantar salah satu cewe teman sekelas ke rumah. Cewe lain, teman sekelas Gideon, pulang sendiri karena membawa mobil. Dini hari dihabiskan oleh masing-masing kakak-adik untuk bercinta.
Cewe di rumah Alex sudah memiliki pacar. Hal serupa bagi cewe di hotel. Tak menghalangi mereka sedikitpun untuk bersenggama ria. Rumah cewe teman sekelas sedang ditinggal orang tua sehingga Gideon bisa bersenang-senang di situ tanpa batas sebagaimana para kakak. Perbedaan: tuan rumah tak punya pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheating is (Not) a Sin
RomanceFarah adalah wanita yang punya segalanya di dunia. Karier sukses, kemapanan ekonomi, dan rumah tangga yang harmonis. Semua kebahagiaan itu teruji ketika penyakit paru-paru ganas mulai menggerogoti raganya. Sang suami, Roni, menghubungi dokter muda p...