BAB 20

746 57 1
                                    

"Lo sonya kan ?" tanya denis saat tak sengaja berpapasan dengan sonya di koridor

"Iya kak kenapa?" tanya sonya

"Gue mau nggomong sama lo" ucap denis lalu menarik tangan sonya

"Kita mau kemana kak?" ucap sonya yang berusaha melepas kan tangan nya

"Udah ikutin aja" ucap denis

"Ngapain kak kesini?" tanya sonya saat sudah berada di taman belakang sekolah

"Duduk" ucap denis yang kini sudah duduk di kursi panjang yang sudah tersedia dan sonya hanya menuruti perintah dari kakak kelas nya itu

"Ada apa kak?" tanya sonya penasaran

"Langsung ke intinya aja" ucap denis

"Lo suka bara kan" sambung denis

Damn! bagaimana bisa denis mengetahui nya , padahal selama ini ia tak pernah cerita kepada siapa siapa
Detak jantung yang tadinya teratur kini berubah menjadi tak teratur
dan keringat dingin pun mulai keluar dari dahi sonya

"Ya enggak lah kak,masa aku suka sama cowok temen aku sendiri" elak sonya dengan tawa garing nya dan mencoba menutupi kegugupanya itu

"Gausa boong,gue udah tau kalo lo suka sama bara" ucap denis dengan smirk yang menghiasi bibirnya

"Gua juga liat lo peluk peluk bara,ahh bahkan gue punya buktinya.Gimana ya reaksi kirena setelah tau bahwa temen nya sendiri nusuk dia dari belakang" ucap denis dengan terkekeh

"Oke aku ngaku,aku emang suka sama bara tapi jangan kasih tau kirena ya kak" ucap sonya memohon kepada denis

"Ada syarat nya" ucap denis seraya mengarahkan pandanganya ke arah sonya

"Apa?" ucap sonya gugup

"Lo harus ngelakuin apa yang gue suruh dan gue gak menerima penolakan" ucap denis dengan smirk yang terkesan seperti orang mengintimidasi

Dan sonya hanya bisa mengangguk kan kepalanya pasrahh

—————

"Kak tolongin aku" ucap sonya yang kini tengah menangis di hadapan bara

"Tolongin apa" ucap bara

"Ibu aku kecelakaan dan sekarang lagi dirumah sakit,kakak mau nganterin aku nggak" ucap sonya dengan tangisnya yang semakin menjadi jadi

"Tapi gue harus nganterin kirena pulang dulu" ucap bara yang kini tengah menunggu keberadaan kirena yang katanya ingin ke toilet,tapi dari kirena belum kembali

"Tolong kak,aku nggak tau harus minta tolong ke siapa disini udah nggak ada orang lagi" ucap sonya yang membuat bara bingung

"Yaudah ayok" ucap bara seraya masuk kedalam mobil dan di ikuti sonya

Bara pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata dan mulai menelfon kirena agar ia mau menunggu nya

Tapi,Sial! ponsel kirena tidak bisa dihubungi

Setibanya di rumah sakit,bara yang ini kembali untuk menjemput sang pacar namun di cegah oleh sonya

"Temenin aku ya kak,aku udah nggak punya siapa siapa lagi" ucap sonya yang kini memohon kepada bara

Mau tak mau bara pun menuruti kemauan sonya

Kini mereka telah berada di depan ruang UGD
sonya terus menangis tanpa henti
sedangkan bara bingung harus melakukan apa,di pikiran nya kini hanya ada kirena,bagaimana ia sekarang,apakah masih menunggunya atau bahkan sudah pulang lebih dulu.Ia sangat khawatir namun tangisan sonya memecah lamunan bara

DULCE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang