Kirena membuka pintu cafe yang sering ia kunjungi itu lalu mulai melirik mencari tempat duduk yang masih kosong tanpa pengehuni dan sekejap ia menemukan meja yang masih kosong
Ia mulai menduduk kan tubuhnya dan mulai memanggil pelayan
"Mau pesen apa mbak?" tanya pelayan itu
"Americano aja mbak" ucap kirena seraya mengeluarkan ponsel dari tas selempangan yang ia bawa
"Sebentar ya mbak" ucap pelayan itu lalu pergi meninggalkan kirena sendiri
Tak beberapa lama coffe yang kirena pesan kini sudah datang dengan uap tebal yang keluar dari coffe tersebut
Ting! suara dari ponsel yang ia letakkan di meja kini membuyarkan lamunan kirena,lantas langsung kirena buka namun pesan tersebut datang dari nomor yang ia tak kenali.
Nomor yang tak ia kenali itu mengirimkan dua foto dan satu pesan suara,karena penasaran kirena langsung membuka foto tersebut dan
Damn! kirena kaget dan menutup mulutnya tak percaya bahwa di dalam foto itu menampilkan bara dan sonya sedang berpelukan
Satu demi satu tetes air mulai berjatuhan dari mata cantik kirena.
Ia tak habis pikir bagaimana teman yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya itu mampu berbuat hal yang tak terpikirkan oleh nya.lalu kirena membuka pesan suara yang hampir ia lupakan karena foto tersebut sudah membuat hidupnya hancur seketika,hancur sehancur hancurnya melihat penghianatan temannya itu.Shit! Sonya bukan temannya mana ada teman yang berusaha merebut kebahagiaan temannya sendiri
"Oke aku ngaku,aku emang suka sama bara tapi jangan kasih tau kirena ya kak"
Pesan suara yang menampilkan pengakuan sonya itu mampu membuat tubuh kirena lemas seketika dan kemudian terisak kembali meratapi nasibnya kini,SUNGGUH MENYEDIHKAN
"Naa" ucap sosok yang kini berada di belakangnya dan mampu membuat kirena mengalihkan pandangnya ke arah sumber suara
"Denis" ucap kirena dengan suara seraknya
"Lo habis nangis?" tanya denis dan mulai menduduk kan tubuhnya di hadapan kirena
"Enggak kok" ucap kirena mencoba untuk menutupi kesedihanya dan tak mau membuat orang didepanya itu khawatir
"Gausah bohong na,jujur sama gue lo kenapa" ucap denis seraya memegang kedua tangan kirena
"Emang gue nggak berhak bahagia ya?" ucap kirena yang mulai menjatuhkan air matanya lagi
Lantas denis merengkuh kirena dalam pelukannya dan menepuk punggungnya mencoba menenangkan kirena
"Emang gue nggak pantes bahagia ya?" tanya kirena lagi dengan tangisan yang mulai menjadi jadi
"Ssssttt,jangan nggomong kaya gitu,lo berhak bahagia kok" ucap deni
"Sakittt bangettt rasanyaa ditusuk sama orang yang bener bener gue percaya" ucap kirena dengan suara seraknya
"JANGAN PELUK PACAR GUE" ucap bara yang tiba tiba berada di belakang mereka dan mulai menarik kerah baju denis
Dan
Bughh, satu pukulan dari tangan bara mendarat tepat di sudut bibir denis dan membuat nya tersungkurPengunjung cafe pun mencoba melerai perkelahian antara bara dan denis tersebut,saat ingin melayangkan pukulan nya lagi namun cepat cepat ditahan oleh kirena
"STOP" ucap kirena denga air mata yang mengalir deras
"Kamu kelewatan bar" ucap kirena yang mulai membantu denis untuk berdiri.
Denis pun hanya melihat remeh ke arah bara dengan smirk yang menghiasi bibirnya.
dan kirena lantas mengambil tas selempangan beserta ponselnya itu dan menarik tangan denis keluar dari cafe"KIRENA" panggil bara dengan suaranya yang terdengar begitu menyeramkan namun kirena tak menghiraukannya dan terus melangkahkan kakinya dengan denis di sampingnya yang membuat bara naik pitam tapi sepertinya bukan sekarang ia melampiaskan amarahnya,ia tak ingin kirena semakin marah denganya
"Lo nggak papa kan?" tanya kirena kepada denis yang kini sedang mengusap darah dari bibirnya yang sobek itu
"Enggak papa kok" ucap denis dengan tersenyum manis
"Masih bisa naik motor gak?" tanya kirena yang kini sudah berada di samping motor sport denis
"Bisa lah,lagian gue ini cuma kena tonjok buka nya patah kaki" ucap denis dengan terkekeh
"Yaudah yuk gue anterin pulang" ucap denis seraya memakai helm full face nya itu
"Beneran bisa?" tanya kirena lagi
"Iyaa na,cepetan naik atau gue tinggak" ucap denis dan kirena pun mulai menaiki motor denis
"Udah?" tanya denis sambil melirik lewat spionnya
"Udah" ucap kirena
Denis pun mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang tak beberapa lama denis merasakan bahwa tubuh kirena yang mulai bergetar dan menadakan bahwa gadis tengah mencoba agar tak menangis lagi
Denis yang paham kondidinya pun langsung menarik tangan kirena agar ia bisa bersandar di punggung nya
"Nangis aja,gue nggak liat kok" ucap denis dengan sedikit berteriak
Kirena pun mulai menangis lagi dan lagi,entah berapa banyak air mata yang ia keluarkan hari ini dan itu berasal dari orang yang ia anggap spesial
TBC
Nggak melow ya?
Gue nggak berbakat sih buat bikin cerita yang sedih sedih ):
Maapin ya kalau nggak sesuia ):
And maaf kalo masih banyak typo ):
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT
Selasa,7 April 2020
14.38
KAMU SEDANG MEMBACA
DULCE ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA KARENA ADA BAGIAN YANG DIPRIVATE] Dan buat yang baca cerita ini tapi nggak follow terlebih dahulu aku doain kalian cepat mendapatkan hidayah !! ••• Hubungan antara Kirena sabrina dan sang pacar yang awalnya baik baik saja namun...