BAB 24

721 52 2
                                    

Setibanya dirumah kirena langsung menuju kamar tanpa memerdulikan panggilan dari mamahnya itu

Ia masuk kamar dan menguncinya karena saat ini ia hanya ingin sendiri tanpa siapapun yang menemani nya

Tok tok tok

"Naaaa,makan dulu yuk" ucap mira di balik pintu kamar kirena

"Kirena nggak laper mah" ucap kirena
dengan posisi tengkurap di atas tempat tidurnya dan menutup mulut dengan kedua tangan nya agar mamah nya itu tak mendengar suara isak tangisnya

"Kamu ada masalah,cerita sama mamah" ucap mira

"Enggak mah,kirena baik baik aja" ucap kirena yang tak ingin mamah nya tau mengenai masalah yang sedang ia hadapi

"Kalo kamu nggak mau cerita yaudah,makanan nya udah mamah siapin di atas meja" ucap mira mulai meninggalkan kamar kirena

Menangis,menangis dan menangis
bahkan ia tak tau harus berbuat apa
selain menangis

Lantas ia mengambil ponselnya dan terlihat bahwa ada 50 pesan dan 120 panggilan tak terjawab dari bara
tanpa ada niatan membalas kini kirena mulai mencari kontak sinbi dan menghubungi nya

Drttt drttt

"Halo na kenapa?" tanya sinbi di seberang

"Lo bisa kesini nggak?" ucap kirena dengan suara bergetar

"Lo kenapa kok suara lo kaya abis nangis gitu?" tanya sinbi khwatir

"Lo kesini aja" ucap kirena

"Gue otw" ucap sinbi lalu memutuskan sambungan telfonya dan bergegas ke rumah sahabatnya itu

Tak selang beberapa lama kini sinbi sudah berada di halaman rumah kirena,dan ia mulai beranjak keluar dari mobilnya

"Assalamualaikum" ucap sinbi sambil membuka pintu utama rumah kirena

"Walaikumsalam nak,untung ada kamu" ucap mira mulai menghampiri sinbi

"Kirena kenapa tante?" ucap sinbi panik

"Tante nggak tau tapi kayaknya habis berantem sama bara,tadi aja pulangnya sama orang lain bukan sama bara terus matanya kelihatan kaya habis nangis gitu,tante jadi khawatir" ucap mira dengan raut cemasnya

"Tante gausah khawatir biar aku yang nanyain keadaanya kirena" ucap sinbi seraya melangkah kan kakinya menuju kamar kirena

Tok tok tok

"Ini gue na" ucap sinbi dari balik pintu

kirena pun beranjak dari tempat tidur nya dan membuka kan pintu untuk satu satunya sahabat yang ia punya sekarang
setelah mempersilahkan sinbi masuk ke dalam kamarnya lantas ia mengunci kamar nya lagi karena ia tak ingin sang mamah mendengarkan semua ucapan nya itu

"Lo sebenernya ada masalah apa?" tanya sinbi kepada kirena yang kini sudah duduk di tempat tidur dan tepat disebelahnya itu

"Bara selingkuh" ucap kirena lirih dan mampu membuat sinbi mebelalakan mata nya tak percaya

"Sama siapa?" tanya sinbi

"Sonya" ucap kirena yang mulai mengeluar kan air matanya lagi

"Jangan ngambil kesimpulan dulu na" ucap sinbi seraya merengkuh kirena kedalam peluka nya

"Gue bahkan punya buktinya bi" ucap kirena dengan terisak

"Bukti apa?" tanya sinbi

"Bukti foto bara lagi pelukan sama sonya" ucap kirena sambil melepaskan pelukannya dan mengambil ponsel yang ia simpan di laci

Setelah membuka room chat yang menampilkan foto bara dan sonya tengah berpelukan lantas ia menyerahkan ponselnya kepada sinbi

"Anjing" umpat sinbi setelah melihat foto dan pesan suara tersebut

"Gue gak nyangka sonya bakalan setega itu" ucap sinbi seraya mengusap air mata kirena

"Air mata lo terlalu berharga buat cowok bajingan kayak dia na,stop nangis jangan bikin gue ikutan nangis dong" ucap sinbi lalu merengkuh kembali kirena dalam  pelukannya,ia merasakan apa yang kirena rasakan ia tau betul bahwa dunia sahabatnya itu telah hancur,kenapa ada saja orang yang ingin mengancurkan gadis rapuh ini,ia merasa gagal menjadi seorang sahabat untuk kirena

"Udahh na" ucap sinbi yang ikut merasakan kesedihan sahabatnya ini

"Tuhh kan gue ikutan nangis" ucap sinbi dengan suara bergetar karena tak kuasa menahan tangisnya

"Emanya gue nggak pantes bahagia ya bi" ucap kirena dengan suara lirihnya

"Stop bilang kayak gitu na" ucap sinbi seraya memper-erat pelukanya

"Kenapa sonya tega ngelakuin hal yang bahkan nggak pernah terlintas di kepala gue" ucap kirena

"Lo terlalu baik na" ucap sinbi sambil mengusap kembali air mata kirena yang sudah berjatuhan tanpa henti

"Terus gue harus gimana?" ucap kirena yang mulai putus asa

"Besok lo tanyain langsung ke bara soal kebenerannya,dan soal sonya biar gue yang urus" ucap sinbi yang mencoba menenangkan sahabatnya itu

"Jangan,biar gue sendiri yang tanyain masalah itu ke sonya" ucap kirena

"Tapi na" ucap sinbi menggantung

"Udah lo tenang aja,gue bakal nanya baik baik kok" ucap kirena sambil memeluk sahabatnya itu

"Bukan gitu,gue takutnya lo diapa apain sama sonya" ucap sinbi khwatir

"Gue nggak selemah itu lagi" ucap kirena dengan terkekeh agar sinbi tak terlalu khawatir kepada nya

"Malem ini gue tidur disini aja deh" ucap sinbi

"Emang udah ijin mamah lo?" tanya kirena

"Kan bisa lewat telfon,lagian gue nggak tega buat ninggalin lo dalam kondisi kek gini" ucap sinbi sambil merapikan rambut kirena yang mulai berantakan

"Makasih" ucap kirena dengan mata berkaca kaca

"STOP!jangan nangis lagi dong,nanti gue ikutan nangis lagi emang lo nggak kasian sama gue" ucap sinbi yang melihat kirena ingin mengeluarkan air matanya lagi

"Maaf" ucap kirena dengan tersenyum

"Nah gitu dong senyum"  ucap sinbi sambil terkekeh melihat raut muka kirena yang menurut nya lucu jika habis menangis













TBC
Maaf kalo kurang ngena ):
And maaf masih banyak typo
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

                   Selasa,7 April 2020
                               14.41

DULCE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang