01

156 20 31
                                    

"Sotsugyo, omedetou!!"

Ruangan gelap berubah menjadi terang dengan hiasan lampu dan tersedia makanan dengan berbagai macam. Sebuah pesta kejutan di hari kelulusan Yamada.

"Kei-san, ini semua?"

"Untuk kelulusanmu. Selamat datang di dunia nyata."

Mengenai hubungan, mereka telah resmi berpacaran. Dalam artian Yamada menjadi selingkuhan seorang Takaki Kei. Jangan meremehkan Yamada jika tidak ingin masuk kedalam perangkapnya. Ia hanya terlihat lugu.

"Kei-san." Yamada mendekat. Dress berwarna merah menyala yang melekat ketat membentuk lekuk tubuh Kei seakan mencoba mengundang siapapun agar memangsanya.

"Kau menyukainya?"

"Aku tidak tahu ada apa dengan suamimu. Menyia-nyiakan Kei-san sepertinya akan membuatnya menyesal."

Berawal dari sentuhan, ciuman dan berakhir menjadi malam panas yang menyatukan tubuh keduanya. Makanan dan minuman yang tersedia tidak lagi menarik minat keduanya.

~♥~

"Aku hamil."

Ucapnya tenang namun peluh yang membasahi keningnya tak dapat membohongi rasa takutnya.

"Selamat jika begitu." Jawab Yamada tak terbebani.

"Hei, ini anakmu!" Teriak Kei tak terima.

"Kau sudah bersuami. Wajar jika kau hamil. Belum tentu juga dia anakku. Kau saja bisa berselingkuh denganku."

Plak

"Apa maksudmu? Aku tidak pernah melakukannya lagi selain denganmu!" Tamparan dan teriakan Yamada dapat.

"Anggap saja itu anak suamimu. Selesai bukan?"

"Kau! Aku sudah tidak pernah melakukannya lagi dengan suamiku. Tidak lucu aku langsung mengatakan jika aku sedang hamil." Emosi Kei sudah di puncak. Ketenangannya menghilang.

"Aku masih pengangguran. Dan aku juga hanya bermain-main denganmu. Jangan memaksaku lagi." Yamada pergi meninggalkan Kei yang mulai kalut.

"Kau!" Kei meraih vas bunga yang bertengger di atas meja.

Bugh! Pyar!

"Awwh!! Kei-san!"

Vas itu hancur, terjatuh ke lantai setelah menghantam pundak Yamada.

"Aku akan memberitahu semua orang jika kau menghamiliku! Aku tidak peduli mereka menganggapku murahan! Asal kau ikut terjerat di dalamnya!" Teriak Kei.

"Kau!"

Yamada menarik lengan Kei. Menahannya yang mulai meronta. Yamada yang kalut memukul keras tengkuk Kei. Hanya itu yang ada di pikirannya. Memukul tengkuk merupakan salah satu cara paling efektif membuat sesorang tak sadar. Ia tidak mau suara nyaring Kei menembus dinding rumah itu dan terdengar oleh orang-orang di sekitarnya.

Brugh

Tangan kiri Yamada menahan tubuh Kei yang masih setengah sadar, sedangkan tangan kanannya dengan lihai mengambil pecahan vas bunga dan dengan sekali gores, 

Tidak boleh ada seorang pun yang tahu mengenai skandal perselingkuhan ini. Apalagi fakta jika aku sudah menghamili istri orang.

Leher jenjang Kei telah mengeluarkan darah. Tubuhnya kejang.

Yamada tersadar sesaat. Matanya melebar. Pecahan vas itu terjatuh karena tangannya lemas melihat pemandangan yang cukup ekstrim.

Prok prok prok

Suara tepuk tangan yang menyapa gendang telinga Yamada sukses membuat kepanikan Yamada meningkat.

"Siapa kau?" Tanya Yamada pada seorang lelaki tinggi besar yang berdiri dengan santainya.

"Lucu sekali. Sudah berapa kali kau meniduri istriku? Aku beritahu ya, hafalkan muka suaminya jika kau ingin berselingkuh." Ia mendekat. "Tidak lucu kan jika tiba-tiba mendapat bogem mentah suaminya saat berjalan-jalan hanya karna tak tahu wajah suaminya." Pria itu berjongkok melihat Kei datar.

"Jadi, mau kau apakan dia? Aku jelas tidak mau mengurusi anak kalian. Itu pun jika dia masih hidup."

"Kau, Takaki Yuya?" Tanya Yamada menelisik orang di depannya.

"Hm? Ada masalah?" Tanya Yuya sedang mengamati wajah perempuan yang masih berstatus istrinya. Mengamati darah yang terus mengalir melalui leher Kei.

"Apa maumu?" Tanya Yamada penuh kehati-hatian.

"Wah, napasnya lemah sekali. Kau memukulnya terlalu keras. Apalagi goresan ini, sedikit lebih dalam pasti langsung membunuhnya. Ini penyiksaan namanya." Yuya tersenyum melihat Yamada yang mulai panik.

"Di-dia yang memukulku lebih dahulu."

"Yang aku lihat adalah kau memukul tengkuknya keras, lalu dengan brutal menggores leher indahnya. Wah, aku akan mendapat asuransi kematiannya. Orang-orang akan menganggapku laki-laki malang. Sudah diselingkuhi istri yang ia cintai, istrinya mati dalam keadaan hamil, dan kematiannya karena dibunuh selingkuhannya. Sepertinya akan menjadi berita menarik."

Kalimat demi kalimat yang Yuya keluarkan menambah panik Yamada. Ia mulai buta arah.

"Tidak, aku tidak membunuhnya." Bibir Yamada terus bergerak menyebutkan kalimat pembelaan.

"Kau bukan tidak membunuhnya, tetapi belum membunuhnya. Sebentar lagi juga dia akan mati kehabisan darah." Ucap Yuya enteng.

"K-Kau!"

Next>>>

Sesuai janji AkaSaki. Shadow part 1 up. Gimana nih ceritanya? Komen sama votenya AkaSaki tunggu ya.
Catat!!! Shadow Part 2 bakal up 10 hari lagi.
Jangan lupa tanggal 5 Juni!

SHADOW [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang