Memiliki wajah cantik adalah asset wanita paling berharga di dunia. Kau cantik? Dunia dalam genggamanmu.
Aku keluar dari love hotel sendirian. Meninggalkan client yang mabuk setelah menenggak beberapa minuman dengan kadar alkohol yang tinggi. Lumayan juga, duduk bersamanya selama 1 jam saja aku bisa membeli 2 handphone keluaran terbaru. Bukan itu tujuanku, uang memang segalanya, tapi kepuasan adalah nomor satu.
Aku suka berganti-ganti pasangan. Menikmati berbagai perlakuan pria yang bisa saja membuatku bergairah. Sebenarnya aku sudah menikah dengan seorang pria yang tampang dan latar belakangnya biasa saja. Tapi tahu sendiri, dia tak bisa memuaskanku. Selalu saja menomor satukan adiknya. Menyebalkan.
Aku melihat seorang pria muda berdiri seraya menunggu bis di halte dekat persimpangan. Sudah sangat larut, tetapi ia masih saja santai dengan segelas boba di tangan kanannya. Aku berdiri di sebelahnya dan mencoba menggoda. Wajahnya tampan, terkadang imut saat tersenyum.
Tanganku menengadah, "Apa?" Tanyanya.
"Kau membiarkanku berdiri dengan kerongkongan kering sementara kau meneguk minuman yang menyegarkan." Balasku.
"Jika mau, aku bisa membelikannya untukmu. Tunggu sebentar!" Ia berlari menuju stan boba yang jaraknya hanya 100 meter dari tempat kami berdua berdiri. Setelah beberapa menit, ia kembali dengan minuman bubble itu dan memberikannya padaku.
"Douzo.."
"Arigatou," Aku mengambil minuman itu dan meneguknya langsung. "Kau pria yang sangat baik." Pujiku setelahnya.
Ia tertawa dan terus menghabiskan minumannya. Hening cukup lama, akhirnya sebuah bis berhenti di depan kami berdua.
"Aku duluan." Suaranya memberitahuku.
"Oh, iya. Aku selalu ke sini dijam ini. Jika kau tidak keberatan, ayo bertemu lagi esok hari." Tawarku.
Dia berpikir sejenak. Matanya sedikit ia naikkan dengan bibir setengah tersenyum.
"Baiklah. Sampai jumpa besok."
"Hai, siapa namamu?"
"Yamada Ryosuke."
Sedikit heran, tapi biarlah. Mungkin pesonaku memang yang terbaik. Mudah sekali merayu pria. Tapi suatu tantangan bagiku. Dia pria muda, tubuhnya tak terlalu menarik. Maksudku, aku wanita dan lebih tinggi darinya. Hanya saja, wajahnya sangat menggoda. Bibir itu, aku ingin mencicipinya.
~ ♥~
Hari ini, aku sudah bersiap. Menggoda pria remaja harus menggunakan trik yang berbeda. Memoles wajah senatural mungkin, bukankah itu selera anak muda?
Aku melihatnya. Ia berjalan dengan santai ke arahku. Apakah ia seorang fuckboy? Masa bodo. Asal kami saling terpuaskan, aku tak peduli dengan status dan sifatnya.
"Hei!" Sapaku sedikit berteriak. Ia menunjuk dirinya sendiri. Aku yakin ia tak mengenaliku.
"Kau datang. Aku kira kemarin kau bercanda." Dia masih kebingungan. Aku suka. Dia terlihat polos.
"Kau berbicara denganku?" Tanyanya.
"Segelas boba mungkin bisa mengingatkanmu." Aku berjalan menuju stan boba. Kali ini, aku menginginkannya. Lagipula uangku masih terlalu banyak untuk kuhabiskan sendiri.
"Untukmu." Dia menerima. Wajahnya sangat lucu.
"Kau? Semalam?"
"Takaki Kei desu. Apa kau menyukai penampilanku?" Tanyaku sedikit menggodanya. Tidak usah kutanyakan, aku sudah tahu jawabannya. Dia pasti menyukaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [Lengkap]
Mystery / ThrillerBisakah aku kembali? Tidak bisa, ya? Ayo, lanjutkan permainan! --- Start : 2020.05.09 Happy reading♡