Alita mengumpulkan lembar jawaban yang ditinggal mahasiswanya diatas meja, Alita sempat kewalahan saat harus mengisi di tiga kelas sekaligus dengan jadwal yang sama; quiz.Setelah menandatangani absensi yang dia hadiri ditiap kelas, Alita membawa seluruh lembar jawaban keruangannya dan memeriksanya nanti.
Baru saja Alita duduk ditempatnya, ada sebuah kotak makan berlogo Hoka-Hoka Bento diatas mejanya.
"Ada syukuran kecil-kecilan karna anak saya masuk ITB bu." Kata Pak Aryo, dosen Sastra Inggris yang terkenal dengan sifat humorisnya.
"Wah, selamat ya Pak." Ucap Alita sambil tersenyum hangat yang menampilkan lesung pipinya.
Tanpa Alita sadar, disalah satu ruang konseling yang menyatu dengan ruang dosen, ada satu mahasiswa yang sejak tadi terus memperhatikan Alita.
Dan saat senyuman itu merekah dibibir Alita, mahasiswa itu semakin terperanjat melihatnya.
"Bisa terlihat secantik apa lagi bu Alita." Gumam Aghandi tanpa sadar.
******
"Bu Alita masih banyak kerjaannya?" Tanya Bu Chintya.
"Sedikit lagi selesai. Ibu sudah mau pulang?"
"Iya," Katanya sambil memijat bahunya pelan. "Saya mau massage dulu sebelum pulang, badan rasanya udah ngga karuan."
Alita tersenyum, bahkan ibu rumah tangga sekalipun masih bisa memiliki quality time nya sendiri. Berbanding terbalik dengan yang Ibu Nando bicarakan dulu.
Wanita itu ngga seharusnya bekerja, cukup suami yang cari nafkah. Jangan sampai orang lain berpikiran kalau gaji suami kamu ngga cukup untuk belii bedak sama lipstik kamu sampai kamu harus kerja juga.
Masih membekas, bahkan hembusan napas Ibu Nando saat membicarakan itu masih Alita ingat.
"Pamit ya Bu."
"Saya duluan ya."
"Saya juga duluan ya Bu Alita."
Satu persatu pengajar mulai meninggalkan kampus, setelah melirik jam tangannya, wajar saja, sudah pukul dua siang.
Lebih baik Alita bergegas juga.
Sambil merapihkan tumpukan kertas-kertas dimejanya, Alita menyempatkan diri membuka WhatsApp dan tidak menemukan chat siapapun disana. Seperti biasa.
Namun baru saja ponselnya diletakkan, suara notifikasi chat berdenting pelan.
Saya mau tagih hutang kamu yang pertama.
Dari Arka, dan Alita tidak mengerti maksudnya. Hutang apa yang dia punya dengan Arka?
Hutang?
Tidak sampai satu menit, balasannya sudah datang
Like I said before. Tell me about you, one by one.
Ahhh, Alita ingat. Permintaan Arka saat di rumah sakit.
Saya masih ngajar, next time mungkin?
Alita merengutkan dahinya saat sayup-sayup mendengar suara bising dari luar sama.
Saya didepan kampus kamu. Please temuin saya, jangan bikin saya malu.
Arka disini? Alita tidak lagi memerdulikan kertas lembar jawaban mahasiswanya, dia segera bergegas keluar dari kampus dan menemukan sosok yang dikenalnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agrapana
RomanceKisah percintaan Alita berakhir tragis, dengan alasan stasus sosial, calon mertuanya justru tidak setuju setelah 2 tahun berpacaran dan hitungan bulan pertunangan. Tidak mudah melupakan bagi Alita, karna dia mencintai Nando habis-habisan, dan dalam...