semog(A) menjadi awal

123 19 5
                                    

"Gue ingetin sekali lagi ya, kita cuma mau minum kopi sama cowok yang belum kita kenal sama sekali." Kata Alita sambil terus mengikuti Natasha yang sedang berdiri didepan kaca besar sambil memegangi tas yang akan dibelinya.

"Kata lo nama dia Arka. Udah tau nama berarti udah kenal, Ta." Natasha menukar tas yang sama namun dengan warna berbeda.

"Duhh bukan itu maksud gue, Nath. Giniloh..." kata Alita dipotong begitu saja dengan Natasha menyodorkan dua tas kedepan wajahnya.

"Blue or yellow?" Tanya Natasha yang membuat Alita tidak habis pikir. Hanya untuk menemui laki-laki itu Alita harus menemani Natasha ke Dior sejak satu setengah jam yang lalu, dan pencariannya belum berakhir.

"Yellow's cute." Namun Alita tetap membantu Natasha.

"I'll take this one." Natasha menyerahkan tas kecil berwarna kuning kepada personal shopper yang membantunya, dan bertambah lagi paper bag yang akan dibawanya pulang.

"Gue cuma ngga mau lo jatuh ditempat yang sama lagi. Karna luka lo belum sembuh, jangan coba-coba untuk nambah luka lagi." Natasha tersenyum mendengar ucapan Alita.

"Justru, gue akan lupa sakitnya sebentar dengan cara ini. Trust me, as long as you were here, I'll be fine." Natasha mengusap punggung tangan Alita yang sedari tadi tergenggam. Tuhan sangat baik karna mengirimkan malaikat seperti Alita untuknya.

Natasha menatap Alita yang juga sedang menatap wajahnya dengan gusar membuat Natasha akan semakin menyayanginya, tidak ada yang jauh lebih baik dari perhatian Alita untuknya, even her family, batin Natasha.

Tapi ternyata perbuatan baik Alita tidak dibalas dengan baik pula oleh takdir. Alita yang selalu melindunginya ini adalah Alita yang sama rapuhnya, Alita yang memiliki masalah besarnya sendiri, Alita yang menyembuhkan luka orang lain lebih dulu dan mengabaikan lukanya sendiri.

Alita tidak seceria itu, Alita tidak sebahagia itu.

"Just today!" Alita menuding Natasha.

"I promise!" Natasha mengangkat sebelah tangannya membentuk sumpah lalu tersenyum manis. Sangat manis.

Dan Natasha menggandeng lengan Alita keluar dari showroom setelah menerima tas kuning pilihannya yang sudah dibungkus cantik menuju tempat dimana dia akan bertemu dengan laki-laki itu.

*****
Arka melirik jam tangannya tepat pada pukul 4 sore, dia sudah tiba di Plaza Indonesia sekitar setengah jam yang lalu agar tidak terlambat. Arka tidak suka jika dia membuat janji dengan seseorang namun justru dia yang datang terlambat, sangat tidak gentle.

Arka memilih Cork&Screw untuk tempat bertemu mereka, agar kedua wanita itu bisa memilih untuk makan berat, dessert atau hanya sekedar minum.

Sebenarnya Arka cukup terkejut mendengar si rambut pirang tiba-tiba mengajaknya bertemu, bukan Arka jual mahal atau apa, tapi belum pernah ada wanita yang seagresif ini.

Dan melihat sifat si rambut pirang,  dia tidak suka. Sangat bukan tipenya.

Ketika kepalanya masih bersaut satu sama lain soal pemikiran tentang kedua wanita itu, yang dipikirkan datang. Sesuai dengan janjinya, mereka datang berdua.

"Hai, udah lama?" Kata si rambut pirang setelah menarik kursinya. Sedang Alita, dia menyempatkan berterima kasih pada petugas yang mengantar mereka ke meja sebelum menarik kursinya.

AgrapanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang