Agrapana-7

37 5 0
                                    

Getaran pada ponsel Alita tidak berhenti saat dia akan mengakhiri kelasnya, setelah memastikan seluruh mahasiswanya keluar dari ruangan, Alita segera mengeceknya.

Tentu saja nama Natasha yang tertulis dilayar ponselnya.

Setelah menggeser tombol berwarna hijau, Alita disuguhkan pemandangan dari gedung tinggi yang menampilkan jalanan padat Jakarta berserta suara ributnya.

"I've got the apartment!" Suara bahagia Natasha mengalahkan suara bising kendaraan dibawah sana.

"How?" Kata Natasha lagi yang tiba-tiba wajahnya memenuhi layar ponsel.

"Seems good, dapet didaerah Semanggi?"

Natasha mengangguk, "Sekitar sepuluh menitlah ke Semanggi."

Alita tidak tau harus mengatakan atau bertanya apa lagi, karna dalam dirinya ada sedikit kekecewan saat tau Natasha benar-benar pindah ketempat dimana dia bisa menjangkau Arka lebih dekat.

"Udah selesai ngajarnya? Bantuin gue pindahan yaaaaaa, pleaseeeeee~" Natasha memasang wajah memelas sebisa mungkin, dan lagi.. Alita tidak bisa menolaknya.

*****

"Kotak ini isinya peralatan dapur, letakin dideket pintu toilet aja, Ta." Kata Natasha dengan masker penutup mulut beserta sarung tangannya.

"Ini apa?" Alita menunjuk kotak berukuran lebih besar lagi yang terlihat sangat berat.

"Itu baju-baju gue, bisa tolong pindahin ke kamar ngga, Ta?"

Natasha sedang sibuk dengan interior yang terlihat kotor dan mengganti seluruh bohlam dengan watt yang lebih besar, dengan alasan Natasha tidak suka pencahayaan yang temaram.

Jadi semua kotak-kotak yang dibawanya dari rumah, Alita yang bertugas membereskan.

Dan dugaan Alita benar soal kotak yang terlihat lebih besar, saat Alita mencoba menggesernya, kotak itu nyaris tidak bergerak.

"Baju lo seberapa banyak sih, Nath? Berat-berat, gue ngga sanggup." Kata Alita sambil bertolak pinggang, wajah dan rambutnya basah karna keringat.

"Dorong aja pakai kaki, cuma baju kok isinya." Natasha setengah berteriak saat dia berusaha menggapai sesuatu yang tinggi untuk dibersihkan.

"Udah gue coba, tetap ngga gerak kardusnya." Kata Alita kesal.

"Kalau ternyata barang bawaan lo sebanyak ini, kenapa ngga pakai jasa pindahan aja, sih? Terus ini apartementnya gede banget, Nath. Lo ngga akan bisa ngurus semuanya sendirian."

"Gue udah manggil jasa pindahan gratisan kok." Kata Natasha berbarengan dengan bunyi bell diapartementnya.

"Tuh tukangnya dateng." Natasha melompat dari tangga dan setengah berlari menuju pintu masuk.

"Loh, Naraya ikut juga?" Itu yang Alita dengar dari depan sana.

Saat mengintip, Alita mendapati Arka dan Naraya didepan pintu sana. Natasha meminta tolong pada Arka untuk membantunya pindahan, dan Arka datang.

Perasaan nyeri itu datang lagi. Seharusnya dari awal Alita memang tau diri, tidak perlu mengandai-andai kalau Arka memiliki perasaan yang sama juga padanya. Karna Natasha jelas-jelas menginginkan Arka, dan Arka pun selalu bersedia jika itu menyangkut soal Natasha.

Alita yang sedang berdiri tepat didepan pintu kamar mandi yang menyuguhkan cermin besar didalam sana, baru menyadari sekacau apa penampilannya.

Kaus hitam pas badannya sudah setengah basah, pelipis bercucuran keringat, helaian-helaian rambutnya menjuntai tidak karuan memperlengkap penampilannya yang terlihat sangat mengenaskan.

AgrapanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang