"Ketika kamu berada di kegelapan, kamu pikir kamu terkubur, tapi sebenarnya kamu sedang ditanam."
~Shaenette Mahardika~•••
Shaenette, gadis yang memiliki rambut ombre berwarna abu-abu keunguan. Wajahnya lebih dominan dengan aksen luar daripada lokal, karena ia memiliki ibu yang berasal dari Rusia.
Shaenette memang sangat cantik. Ia selalu dikagumi di mana pun ia berada, karena kecantikannya. Setiap ia mendatangi suatu tempat, semua pasang mata yang berada di tempat itu selalu tertuju padanya.
Sebelumnya, gadis itu memiliki kehidupan yang pahit. Tetapi sejak ia menjadi siswi baru di SMA Gunadhaya, kehidupannya menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
♡♡♡
Gadis berambut ombre berwarna abu-abu keunguan tengah berjalan memasuki sekolah barunya. Dia, Shaenette, wajahnya yang cantik membuatnya menjadi pusat perhatian.
Shaenette mulai berjalan di koridor SMA Gunadhaya. Gadis itu menyusuri koridor-koridor di sana untuk mencari ruang kepala sekolah.
Beberapa menit berlalu, namun Shaenette tak kunjung menemukan ruang kepala sekolah SMA Gunadhaya. Gadis itu menggerutu kesal. Tiba-tiba, di depan sana, lima orang cowok berseragam serampangan berjalan berjajar memenuhi lebar koridor.
Shaenette tidak peduli. Ia pikir, jika ia sudah lebih dekat dengan mereka, lima orang cowok itu akan merubah posisi jalan mereka, sehingga Shaenette bisa terus berjalan. Namun, harapannya telah pupus, ketika ia sudah tiba tepat di depan mereka berlima.
Shaenette berhenti di tengah koridor, karena lima orang cowok itu tak kunjung merubah posisi jalan mereka. Mereka malah ikut berhenti di depan Shaenette.
Shaenette bingung. Gadis itu melihat ke sekeliling. Ternyata, ia diamati banyak murid. Siswa siswi berdiri di depan kelas masing-masing sambil menatapnya.
"Heh!" suara bariton di depan Shaenette mengagetkan gadis itu. Ia lalu menoleh ke arah seseorang itu.
"Apa?!" bingung Shaenette. Ia merasa kesal karena jalannya terganggu oleh lima orang cowok itu.
"Bisa minggir gak?" lanjut cowok di depannya yang berdiri di tengah di antara keempat temannya. Cowok dengan seragam tidak dimasukkan, dua kancing teratas sengaja tidak dikancingkan, dan membawa tas bermerknya dengan hanya menyampirkan di bahu. Sepertinya tas itu tidak ada isinya, karena terlihat sangat tipis.
"Lo nyuruh gue? Maaf ya, tapi, bisa kan temen lo yang minggir? Kalian tuh menuhin lebar koridor, tau gak?!" balas Shaenette kesal.
Cowok di depan Shaenette malah menaikkan salah satu alisnya ke atas, tanpa berniat mengikuti saran Shaenette. "Lo berani sama gue?" tanyanya.
Shaenette mengernyit. Apa maksudnya? Kenapa ia harus takut dengannya? Heran gadis itu. Namun, matanya melihat siluet cahaya di leher cowok itu. Shaenette pun menatapnya.
Terlihat sebuah kalung emas bertuliskan 'leadervz' menggantung di sana. Shaenette kaget, ia baru sadar, cowok di depannya ini adalah seorang ketua geng motor yang paling terkenal, geng Vegaz. Cowok itu adalah Arion.
Refleks, Shaenette melebarkan kedua matanya. Gadis itu lalu menggeser tubuhnya ke samping, untuk memberi jalan pada kelima cowok itu. Seorang cowok yang berdiri di paling pinggir dekat dengan Shaenette mengedipkan salah satu matanya pada gadis itu. "Btw, lo cantik," ucapnya. Kelima cowok itu lalu melanjutkan langkah mereka.
Shaenette pun berbalik untuk menatap punggung mereka yang semakin menjauh. "Hey! Berani banget lo tadi!" ucap seorang gadis mengagetkan Shaenette. Shaenette lalu menoleh ke arah gadis bersurai panjang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA (Telah Terbit)
Teen FictionArion, ketua geng motor VEGAZ. Geng motor yang terkenal hingga se-DKI Jakarta. Arion bersekolah di SMA Gunadhaya, sekolahnya anak-anak elit kalangan atas. Tampan? Sudah pasti. Hidung mancung, kulit putih, rahang tegas, tak lupa sebuah kalung emas pu...