[Part 4] CONSEQUENCE

75.3K 3.9K 191
                                    

"Jika kamu tak mau membantu sesamamu, kamu bukan benar-benar hidup, kamu hanya bernafas."
~Shaenette Mahardika~

•••

Shaenette melangkahkan kakinya di koridor menuju kelasnya. Ia berniat menghindari Arion untuk saat ini. Gadis itu tidak yakin cowok itu akan membiarkannya jika mereka bertemu, setelah apa yang ia perbuat kemarin padanya.

Namun, Shaenette lupa bahwa sebelum mencapai koridor MIPA ia harus melewati koridor IPS. Ia menjadi ragu dan agak sedikit panik, karena di depan sana terdapat petinggi Vegaz yang tengah duduk di bangku depan kelas mereka. Salah satu dari mereka, menggodai para siswi yang lewat di depan mereka. Siapa lagi kalau bukan Alex.

Sebenarnya Shaenette tidak takut. Ia hanya tidak ingin berurusan dengan geng motor. Setelah berpikir sejenak, Ia memutuskan untuk tetap lewat di depan mereka. Ia berusaha bersikap santai seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Tentu gadis itu berharap agar Arion tidak melihatnya, atau bahkan tidak mengingat wajahnya. Walaupun ia tahu itu mustahil, karena Arion sudah bertemu dengannya sebanyak dua kali.

Benar saja, tiba-tiba Arion menjulurkan kakinya ke depan, tepat saat Shaenette hampir melewatinya. Untungnya Shaenette berhenti dengan cepat, jika tidak ia pasti telah mencium lantai karena tersandung kaki Arion.

"Sebenarnya apa mau lo?!" gertak Shaenette kesal.

"Lo tanggung jawab dengan perbuatan lo kemarin, simpel kan?" balas Arion sambil berdiri dari duduknya. Cowok itu menghalangi Shaenette agar tidak pergi dari sana.

"Wih, tanggung jawab apa Ar? Lo dihamilin sama cewek ini?" tanya Keenan melawak.

Devan pun menoyor kepala cowok itu. "Lo gila! Lo pikir yang hamil itu cowok?" bingung Devan.

"Ya mungkin aja," jawab Keenan dengan muka sok polos yang menyebalkan.

Devan memalingkan wajahnya dari cowok itu. *emang dasar ga waras nih temen gue, batinnya.

"Gue harus tanggung jawab apa?!" lanjut Shaenette.

"Lo harus turuti kemauan gue! Itu sebagai balasan buat lo atas apa yang lo perbuat kemarin," ucap Arion sambil tersenyum sinis.

"Gue gak mau!" tolak Shaenette.

"SHAENETTE MAHARDIKA, kelas 11 MIPA 3. Kalo lo ga mau turuti kemauan gue, gue jamin hidup lo di sekolah ini ga bakal tenang," ancam Arion sambil melihat bet Shaenette.

"Gue ga peduli! Emang gue pembantu lo harus turuti kemauan lo!" balas Shaenette lalu berjalan meninggalkan Arion.

Arion membalikkan tubuhnya. Cowok itu menatap punggung Shaenette yang semakin menjauh. Tangannya ia masukkan ke dalam saku celana membuatnya terkesan keren saat mengamati Shaenette.

"Emang kemarin kalian habis ngapain?" tanya Devan pada Arion.

"Dia numpahin kopi ke kaos gue pas kita ga sengaja ketemu di mall," jawab Arion sambil terus melihat Shaenette, hingga gadis itu menghilang di belokan koridor.

"Tunggu, bukannya itu murid baru kemarin?" tanya Alex.

"Iya, dia murid baru kemarin," jawab Edzard.

"Kalian bantu gue!" perintah Arion.

"Bantu ngapain bos?" tanya Alex.

"Gangguin cewek itu," jawab Arion sambil menunjukkan senyum sinisnya.

"Cewek tadi?! Yah cantik-cantik masa digangguin bos," jawab Alex tidak terima.

"Lakuin perintah gue atau lo keluar dari Vegaz," ancam Arion.

ARSHA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang