[Part 9] STAY AWAY

63.8K 3.2K 120
                                    

"Lo pengen hidup bahagia? Yakinlah, lo adalah penulis cerita kehidupan lo sendiri."
~Arion Elvano Adhitama~

•••

Arion berjalan memasuki halaman mansionnya. Mansion tingkat dua dengan loteng di bagian atasnya, terlihat sangat mewah dipadu dengan cat berwarna putih.

 Mansion tingkat dua dengan loteng di bagian atasnya, terlihat sangat mewah dipadu dengan cat berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Sabtu. Semalam, Arion memilih tidur di markas Vegaz.

"Dari mana saja kamu? Kenapa semalam kamu tidak pulang lagi?" tanya kakeknya, Adhitama, yang sedang duduk di ruang tamu saat Arion tiba di dalam mansion.

"Kenapa Kakek tanya? Sejak kapan Kakek peduli dengan Arion?" jawab Arion lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kamu masih bersama geng berandalan itu kan?"

Arion berhenti di tengah tangga.
"Geng itu bukan geng berandalan Kek, mereka adalah keluarga Arion," jawab cowok itu lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.

"Sebentar lagi sarapan, turun dan makan bersama yang lain," ucap Adhitama memerintah Arion.

Arion memasuki kamarnya. Ia lalu berbaring di atas kasur kingsizenya. Kemudian, ia memejamkan matanya.

Tok..tok..

Arion mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, namun cowok itu tidak menggubrisnya. Tak lama kemudian, pintu itu pun terbuka, menampilkan sosok Elina, ibu Arion. Wanita itu berjalan memasuki kamar putra tunggalnya itu. Ia lalu duduk di pinggir ranjang Arion.

"Kamu semalam di mana, Sayang?" tanya Elina lembut.

"Memangnya Mama peduli?" sarkas Arion.

"Kamu adalah anak Mama, satu-satunya harta paling berharga yang Mama miliki. Tentu saja Mama peduli sama kamu," balas Elina.

Arion membuka matanya. Ia lalu bangun dari posisi berbaringnya.
"Tapi, Mama ga pernah ngerawat Arion dari kecil, Mama hanya peduli pada harta kekayaan Mama. Mama bekerja terus siang malem dan ga pernah peduli sama Arion. Bahkan..., kakak sampai meninggal.., Mama juga ga peduli kan?!" emosi Arion. Mata cowok itu berlinang air mata.

Elina meneteskan air matanya. Wanita itu jadi mengingat masa lalu yang sangat ia sesali. "Maafin Mama. Mama menyesal, Arion,"

"Sekarang udah terlambat Ma," balas Arion. Cowok itu lalu berjalan memasuki kamar mandi.

Elina menghapus air mata yang menetes di pipinya. "Sebentar lagi sarapan, Mama tunggu kamu di bawah. Kita sarapan bersama ya," ucap Elina lalu meninggalkan kamar Arion.

♡♡♡

Satu jam berlalu. Saat ini, keluarga Adhitama sedang sarapan bersama di ruang makan.

"Minggu depan ada acara pertunangan sepupu kamu. Kamu harus datang, Arion," ucap Adhitama.

ARSHA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang