[Part 17] MISS YOU

60.8K 3.3K 159
                                    

"Senyumanmu mengawali hariku, senyumanmu menyemangatiku, kumohon, jaga senyuman itu untukku."
~Arion Elvano Adhitama~

•••

"Maaf tuan muda Arion, Anda ingin pergi ke mana?" tanya seorang pengawal Adhitama dari belakang Arion. Arion pun berbalik. Cowok itu melihat 2 orang berpakaian serba hitam berdiri tepat di depannya.

BUGH!

Salah seorang pengawal tersebut tiba-tiba saja jatuh dan pingsan. "Siapa kau?!" tanya seorang pengawal yang satunya pada seseorang di sampingnya.

"Ga usah banyak omong!" ucap Arion.

BUGH!

Arion meninju pengawal itu hingga tersungkur ke tanah. Edzard lalu memukul pengawal itu tepat di punggung atas menggunakan balok kayu, membuat pengawal itu pingsan seketika.

"Thanks Bro," ucap Arion pada Edzard.

"Yoi," jawab Edzard.

Edzard memang sengaja datang ke pesta pertunangan Arion, karena sebenarnya sahabat Arion diundang semua. Tetapi hanya Edzard yang berangkat. Petinggi Vegaz memang berasal dari keluarga yang berada.

Itu semua sudah diatur oleh Devan ketika Arion pingsan. Edzard sengaja datang untuk membantu Arion keluar dari pesta pertunangan itu. Sedangkan keempat sahabatnya yang lain menunggu di markas.

Arion sebenarnya sudah mengetahui rencana itu ketika ia berada di toilet. Saat itu, Devan memberitahu rencananya pada cowok itu. Arion lalu menelepon Edzard untuk mendiskusikan cara keluar dari mansion.

Arion dan Edzard lalu bergegas menaiki mobil sport putih milik Arion. Setelah itu, Arion melajukan mobilnya keluar meninggalkan mansion mewah itu.

Tak lama kemudian, Arion dan Edzard telah sampai di markas. Mereka berdua lalu turun dari mobil. Di markas, seluruh anggota Vegaz telah berkumpul.

"Gimana?" tanya Arion pada Devan.

"Shaenette ada di bangunan bekas pabrik yang lumayan jauh dari sini. Rencananya, kita berangkat bareng polisi. Polisi bakal ngepung di sekitar pabrik secara diam-diam. Kita yang bakal masuk ke dalam pabrik itu," jawab Devan.

Arion dan seluruh anggota Vegaz di sana lalu menaiki kendaraan masing-masing. Mereka melajukan kendaraannya meninggalkan markas menuju kantor polisi.

Dari kantor polisi, Vegaz berangkat bersama polisi menuju bangunan bekas pabrik tempat Shaenette berada.

♡♡♡

Di sisi lain, Shaenette sedang berusaha melepaskan ikatan yang mengikat tangannya. Tangan gadis itu sudah memerah bahkan terluka karena berusaha keras melepas ikatan itu.

*gue harus keluar dari sini, atau besok gue ga akan hidup lagi. Ini kesempatan terakhir gue, batin Shaenette.

Shaenette melihat sebuah serpihan kaca di lantai yang berada tak jauh darinya. Namun, cukup sulit untuk mengambil serpihan kaca itu, karena kakinya juga diikat dengan kaki kursi. Gadis itu harus menggeser kursinya untuk mendekati serpihan kaca itu.

*Rico ga pernah dateng ke ruangan ini kalo malem. Semoga kali ini si brengsek itu juga ga dateng, batin Shaenette.

ARSHA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang