"Bahagiamu adalah senyumku, kekecewaanmu adalah penyesalanku."
~Arion Elvano Adhitama~•••
"Gue kangen sama lo," gumam Shaenette sambil memandangi foto seseorang di ponselnya. "Kenapa lo ga pernah ngabarin gue? Lo udah ngelupain gue ha?!" kesal Shaenette. Gadis itu lalu memeluk ponselnya sambil menangis dalam diam.
Sepulang dari sekolah, Shaenette langsung mengamuk di dalam kamar apartementnya. Bahkan sekarang kamarnya sudah tak berwujud. Saat ini gadis itu sedang duduk memeluk ponsel dan lututnya di pojokan kamar sambil menangis.
Shaenette menangis selama 3 jam. Sekarang sudah pukul 19.00. Gadis itu masih tak berniat untuk beranjak dari tempatnya duduk. Tiba-tiba, ponsel yang sedang didekapnya berdering, seseorang meneleponnya.
"Halo," ucap Shaenette dengan suara serak karena terlalu lama menangis.
"Sha? Lo kenapa? Lo habis nangis?" tanya seseorang di seberang sana yang tidak lain adalah Aksa, salah satu petinggi Denebz. Denebz adalah geng motor SMA Pradita, mantan sekolah Shaenette. Dulu, Denebz pernah mencapai puncak kejayaan, namun, peringkat itu sekarang diduduki oleh Vegaz.
"Ekhem, gue habis nonton film. Filmnya sedih banget, gue jadi terbawa suasana," bohong Shaenette. "Lo nelpon gue ada apa?" lanjutnya.
"Pertandingan balap bergengsi di Jakarta yang diadakan 6 bulan sekali, malam ini diadakan lagi,"
"Hmm terus? Denebz?"
"Nah gimana? Kita harus ikut dong? Kalo ga ikut ntar dikira geng bobrok,"
"Denebz harus ikut. Ga ada penolakan. Revan udah tau?"
"Dia udah tau, tapi dia nyuruh gue buat nanya ke lo dulu,"
"Oke, yaudah. Biar gue aja,"
"Eh, beneran lo?"
"Iya, percaya sama gue. Gue akan buat nama Denebz menjulang tinggi seperti dulu lagi,"
"Oke. Kalo gitu, kita tunggu lo di sirkuit jam sebelas malem,"
"Oke," Shaenette memutus panggilan itu. Inilah saatnya, ia ingin meluapkan seluruh emosinya saat ini. Semua masalah yang membebaninya terlalu banyak. Gadis itu ingin sekali saja, pikirannya bebas tanpa masalah yang membebaninya. Sekaligus untuk membawa nama baik Denebz lagi.
♡♡♡
Pukul 22.00.
Shaenette mengenakan pakaian serba hitam. Celana jeans hitam, sepatu adidas hitam, dan t-shirt hitam dibalut jaket kebanggaannya, jaket kulit hitam bertuliskan Denebz di bagian punggung gadis itu.Kali ini, Shaenette memilih untuk mengikat rambut ombre abu-abu ungunya menjadi satu. Setelah selesai bersiap, Shaenette mengambil kunci motornya, lalu berjalan keluar dari apartementnya. Gadis itu mengendarai motor sport putih kebanggaannya menuju sirkuit. Tempat yang biasanya digunakan untuk balapan yang besar.
Balapan seperti ini diadakan enam bulan sekali. Siapa yang dapat memenangkan pertandingan balap itu, maka nama geng itu akan menjadi terkenal di antara geng yang lain.
♡♡♡
Di sisi lain, Arion saat ini tengah bersiap bersama anggota Vegaz yang berjumlah sekitar 300 orang. Mereka akan berangkat menuju sirkuit, tempat diadakannya pertandingan balap bergengsi. Ya, tidak mungkin geng sebesar dan ternama Vegaz tidak mengikuti pertandingan balap itu. Tentu saja selain untuk membawa nama Vegaz naik, mereka masih punya malu jika tidak mengikuti pertandingan itu.
Arion dan anggotanya masih berada di markas, namun mereka sudah berada di atas motor masing-masing. "Gimana?" tanya Arion pada Devan. Devan memang ditugaskan untuk mencari tahu tentang balapan nanti, seperti geng apa saja yang ikut, dsb.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA (Telah Terbit)
Teen FictionArion, ketua geng motor VEGAZ. Geng motor yang terkenal hingga se-DKI Jakarta. Arion bersekolah di SMA Gunadhaya, sekolahnya anak-anak elit kalangan atas. Tampan? Sudah pasti. Hidung mancung, kulit putih, rahang tegas, tak lupa sebuah kalung emas pu...