13. Crazy Friends

25 4 1
                                    

Di rumah megah bak istana milik Awan itu telah hadir Gazza dan juga Gidran sahabat sedari kecilnya. Hari ini memang giliran rumah Awan yang di jadikan tempat berkumpulnya para most wented nya SMA Tunas Muda itu. Ya. Setiap minggu, ketiga sahabat itu saling mengunjungi rumah masing-masing. Ziarah mingguan katanya. Aneh memang tapi itulah kebiasaan mereka sedari kecil. Meskipun begitu, ketiga cowok ini sebenarnya punya markas sedari kecil, hanya saja sang ice Prince  tak ingin kemana-mana. Jadi kedua sahabat setia sang Awan harus menemaninya di rumah besar itu.

"Lagi ngapain? " Tanya Gidran sambil mendekatkan wajahnya ke arah ponsel milik Gazza.

Gazza yang merasa di intip pun segara menyembunyikan ponselnya sambil menyengir lebar.

"Ya...lo nonton apa? Ayo. Nonton sembarangan kan? Ngaku aja!" Tuduh Gidran lagi sambil menaik turunkan alisnya.

"Joujon lo" Belanya

"Souzon pret "

Gazza melirik ke arah Awan sambil mengerucutkan bibirnya. "Gila Wan,  gue dikatain  kampret" Adunya

"Terus hubungannya sama gue apa?" Tanya Awan dengan raut datar sambil terus memainkan ponselnya.

Gelak tawa yang menggelegar seketika terdengar. Ya suara itu berasal dari mulut seorang Gidran Ewaldova, yang membuat Gazza semakin menatapnya sinis.

"Nggak usah putar topik segala deh Za, ngaku aja! Lagi nonton gituan kan?" Lanjut Gidran belum puas dengan jawaban milik Gazza.

"Dasar omes lo nyet "

"Dah apaan tuh omes?" Tanya Gidran dengan kening berkerut.

"Udah omes, kudet lagi" gerutu Gazza "omes itu kayak otak lo tu. Otak mesum." Ucapnya dengan nyengir kuda.

"Bacot lo njir, Gila gue dikatain mesum. Nggak nyadar? Ngaku aja deh lo! lagi nonton apa?" Tanya Gidran yang tetap keukeuh menuduh Gazza.

"Ishh.... iya deh iya gue ngaku" ucapnya kesal. Lalu melirik ke arah Awan " Gue lagi nge-stalking ig-nya Ataila" ucapnya pelan.

Hening seketika, dengan was-was Gazza kembali melirik kearah Awan. Namun rautnya tetap sama, datar dan tetap terfokus pada ponselnya.

"Jangan salah paham ye Wan, gue cuma penasaran aja sama tu cewek, tenang infonya bakal gue bagi kok buat lo"

Awan yang sedari tadi terfokus pada ponselnya kini beralih menatap Gazza dengan menaikkan alisnya sebelah. Tentu hal itu membuat bulu kuduk Gazza menjadi meremang.

"Mati aing mak" batin Gazza teriak.

Tiba-tiba saja Awan tersenyum tipis "Napa lo?" Ucapnya lalu memainkan kembali ponselnya. "Kenapa gue harus salah paham coba? Mau lo stalkerin kek, lo pacarin bahkan nikahin bukan urusan gue" lanjutnya dengan tetap memainkan ponselnya.

"Dia cantik Wan, pinter, sopan, gemesin, masa lo Nggak tertarik sedikit pun?" Tambah Gidran sedikit memancing Awan.

"Terus?" Tanya Awan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya.

"Gue nanya Wan. Kenapa nanya balik?" Ucap Gidran nyolot. Memang terkadang berbicara dengan Awan harus ekstra sabar.

"Nggak usah dingin gitu kali, seenggaknya lo rela rela aja gitu kehilangan beasiswa lo demi dia" cerocos Gazza sambil menahan tawanya, melihat Awan bagai orang yang sedang salah tingkah.

"Co cweet Bang Awan" Ucap Gidran  cekikikan. Di ikuti dengan tawa Gazza yang begitu menyebalkan.

"Berisik" Ucap Awan lalu memasang headset miliknya.

***

Di sebuah mall tiga orang cewek sedang sibuk memilih barang-barang branded keluaran terbaru yang harganya murah meriah namun berkualitas.

Terlihat ketiga cewek itu dengan begitu antusias memilih beraneka ragam tas yang menurut mereka bagus. Ketiganya sangat antusias dalam memilih. Upss, ralat. Sepertinya hanya dua orang yang antusias, ya hanya Agizka dan Andani. Tidak dengan Ataila yang hanya menatap malas kedua teman barunya itu.

"Sumpah!!! Ini keren banget La. Pokoknya lo harus beli!!!" Seru Agizka begitu antusias.

"Iya La nge gemesin tapi sedarhana cocok buat lo" tambah Andani dengan senyum manisnya.

"Nggak deh, kalian aja. Aku mau beli sepatu" ucap Ataila yang sukses membuat Agizka si ratu lebay melongo.

"Serius lo nggak mau beli?" Teriaknya. Yang sukses membuat orang-orang di sekitar mereka menatapnya.

Ataila segera beranjak meninggalkan Agizka diikuti oleh Andani. Mereka malu memiliki sahabat tak tau malu seperti Agizka.

"Woiii tungguin gue. Gue belum milih Woiii. ." Teriaknya lagi lalu berlari mengejar Ataila dan Agizka. Betul-betul tak tau malu.

Dengan menutup wajahnya dengan tas, Andani melirik ke orang orang yang menatap mereka bingung. "Maaf bu, bukan teman saya itu" ucap Andani.

Ataila hanya tertawa menyaksikan aksi kedua temannya yang Betul-betul memalukan.


Hai haii. Author minta maaf yah karena baru up lag. Soalnya baru sempet habis sibuk dulu ngurus berkas berkas penting pelengkap jiwa. Hehehe ada-ada aja.

Udah ahhh selamat membaca.

Pai paii



Awan Dan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang