PART 31

1.1K 42 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen yups!

***

Setelah Adel pulang dari kampusnya untuk melihat-lihat bagian dari kampus yang akan menjadi tempat belajarnya. Sekarang Arka dan Adel sudah berada di sebuah restoran tak jauh dari tempat Adel tinggal.

"Capek?" tanya Arka pada Adel.

Adel menggeleng, "disini panas banget sih ya," gerutu Adel.

"Loh, kan kita di dalam? Ini gak panas," ujar Arka sambil mengernyit heran.

Adel menghela nafas, "di luar Arka, panasnya melebihi indo," ujar Adel.

"Kirain di dalem sini," kekeh Arka.

"Mama kamu semalam nelpon aku," ujar Adel.

"Loh, anaknya gak di telpon lah kamu ditelpon. Emang Mama bilang apa?" tanya Arka.

"Dia nanya kalau disini gimana, enak apa enggak, di suruh baik-baik disini," jawab Adel.

"Gak nanyain aku?" tanya Arka.

Adel menggeleng, "enggak," jawabnya.

Arka menghembuskan nafasnya, "berasa kamu yang jadi anaknya, bukan aku," ucap Arka.

Adel terkekeh menatap Arka, "cemburu sama Mama sendiri yaampun kamu," ujar Adel.

Arka menatap Adel yang tertawa, senyum punya langsung terbit kala melihat pemandangan itu.

"Makin cantik," ujar Arka.

"Iya dong, aku kan emang cantik," bangga Adel.

"Kalau dulu, pas aku bilang cantik, kamu pas malu. Lah sekarang? Kebalikan nya," ujar Arka.

"Beda dong," ujar Del.

"Apa bedanya?" tanya Arka.

"Ya, pokonya beda," jawab Adel.

Arka hanya mengangguk mengiyakan saja.
Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan datang.

.

.


Arka dan Adel menghabiskan waktu di sebuah taman. Banyak orang yang juga di sana saat sore seperti ini.

"Bagus banget ya, berasa di pantai aku," ucap Adel.

"Disini jauh ya pantainya?" tanya Arka.

Adel mengangguk, "tadi aku searching, lumayan jauh," jawab Adel.

Arka mengeluarkan sebuah kota kalung dari dalam saku jaketnya. Lalu, menyodorkan di hadapan Adel.

Adel yang sedang sibuk memotret langit serta danau yang berada di tengah-tengah mereka pun terhenti lalu menatap kotak kalung serta Arka secara bergantian.

"Ini apa?" tanya Adel.

Arka tersenyum, "hadiah buat kamu," jawab Arka.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang