PART 35

857 29 0
                                    

Holla! Kambek--- lagi✨
Jangan lupa vote yak____

***

Adelia menatap jam yang melingkar di tangannya. Sudah jam 9 lewat, Adel membereskan tas nya dan pergi menuju basement tempat mobilnya terparkir.


Hari ini pasien nya semakin bertambah, ada yang hanya sekedar kontrol dan ada juga yang di rawat.

Adel melajukan mobilnya keluar dari rumah sakit. Malam ini ia bisa tidur nyenyak, besok juga Minggu ia libur.

Pikirannya hanya tertuju pada pasien, pasien dan pasien. Ia harus extra sabar dan harus benar-benar menjaga kesehatannya juga. Karena Adel bukan orang yang mempunyai fisik kuat.

Ditambah, Adel juga merindukan Arka yang sudah hampir seminggu di luar kota. Sekarang mereka berdua benar-benar sedang disibukkan oleh pekerjaan.

Adel sudah berada di depan gerbang, ia menunggu satpam untuk membukakan gerbang. Lama, khirnya Adel turun.

Adel pun menghela nafas dan membuka gerbang itu sendiri kala tak melihat adanya satpam di post dalam rumahnya.

Adel hendak memasukkan mobilnya ke garasi, tapi tak jadi garasinya di tutup.

"Tumben banget sih. Ah, udahlah males juga buka garasinya," gumam Adel yang langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah.

Adel lelah dan ingin langsung tidur. Ia sudah merindukan kasur nya. Badannya sudah lemas dan ingin segera masuk ke dalam mimpi.

"Assalamualaikum."

Tak ada jawaban, Adel mengedikan bahunya, tapi tetap saja heran. Biasanya Firly juga belum tidur jam segini.

Adel naik ke atas menuju kamarnya.

Ceklek

jder!

SURPRISE!

Adel terlonjak kaget kala melihat para sahabatnya dan tak lupa ada Arka.
Papa, Abang, Firly dan duo kembar di dalam kamarnya.

"Astaga! Kalian bikin kaget," ujar Adel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha buk dokternya capek gaes. Hahaha selamat ulang tahun Adel," ucap Viola memeluk Adel.

Adel tersenyum haru menatap semua orang yang ia kira lupa akan ulang tahunnya, ternyata ada disini.

"Makasih kalian semua," ucap Adel.

Arka maju dan membawa kue ulang tahun.

"Happy birthday. Semoga semua doa baikmu di kabulkan, tiup lilinnya," ucap Arka.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga," sorak semua yang ada di kamar Adel.

Adel tersenyum dan meniup lilin kue itu.

"Makasih."

Arka tersenyum.

"Anak Papa udah gede, selamat ulang tahun sayang," ucap Heru kepada anak bungsunya nya.

"Makasih Papa," Adel pun memeluk Heru dengan pelukan hangat. Tanpa sadar air matanya tiba-tiba menetes.

Adel jadi teringat Mamanya, sudah bertahun-tahun dirinya tidak mendapatkan pelukan hangat dari seorang Mama.

"Selamat ulang tahun dek, doa yang baik-baik aja deh," ucap Aldi.

"Makasih Abang," ucap Adel memeluk Abang satu-satunya itu.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang