Epilog

383 8 0
                                    

Happy reading, ini kayanya pertemuan akhir kita ya!
Selamat berbahagia semuanya!
I love you!
-----
Arelia•°•

***


Matahari sudah terbenam, sebuah mobil masuk ke area rumah megah minimalis itu. Seorang perempuannya turun dari kursi samping pengemudi dan tak lama juga sang pengemudi turun.

"Sayang," panggil perempuan itu manja.

"Heum, kenapa?" tanya lelaki itu sambil merangkul istrinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Aku mual," jawab perempuan itu.

"Wah! Jangan-jangan lo isi!" heboh seorang wanita yang sedari tadi memperhatikan dua insan yang baru datang ke rumahnya.

"Apa sih, Del! Jangan ngaco, masa iya ceper banget," ujar Viola mengelak.

Ya, Viola dan Carlos.

"Takdir gak ada yang tau, coba aja tes siapa tau positif," ucap Adelia.

"Anak siapa, Yang?" tanya Carlos.

"Anak elo lah bego!" sebal Viola.

"Canda yaelah, bener nih belakangan ini tingkah dia bikin emosi mulu nih." Carlos menggelengkan kepalanya.

"Udah ah, ayo masuk!" Adel membukakan pintu dengan lebar, hari ini mereka akan berkumpul, kebiasaan disaat malam Minggu.

Di dalam sudah ada, Rafael beserta anaknya, Arka, Zidan dan Delin.

Dengan perut yang sedikit lebih membuncit, Adel duduk di samping suaminya, Arka. Lelaki berparas tampan itu mengelus rambut istrinya dengan penuh kasih sayang.

"Wah, gak lama lagi bakal ada keluarga baru," ucap Delin.

"Gak nyangka ya, waktu emang cepat banget berlalu nya," ucap Viola.

"Gak nyangka juga, kita bakal berjodoh sama tiga cowok ini," ucap Adel sambil terkekeh.

"Olindia, kalau punya Mama baru mau, kan?" tanya Delin pada putri Rafael. Pertanyaan Delin sontak membuat Rafael mendelik tajam. "Enak aja lo, gue masih fokus buat gedein dia, belum mikir kesana-sana," ucap Rafael.

"Apa salahnya sih? Lagian, Alexa juga pasti berharap sama hal itu. Lo gak mau lihat Olin punya Mama lagi? Setidaknya, ada yang bakal gantiin Alexa sebagai figur seorang Mama, kecuali kita," ucap Adel.

Rafael terdiam. "Gue belum mikir ke sana," ucap Rafael.

"Jangan gegabah juga. Olindia juga masih 2 tahun, tapi seenggaknya lo harus punya pikiran itu," sambung Zidan.

"Hem, nanti gue pikir-pikir lagi," ujar Rafael.

"Gue denger rumah yang baru dibangun di samping sama depan mau di jual?" tanya Zidan pada Arka.

"Gue juga gak tau, gue kan baru setahun di sini. Tapi ada info emang buat di jual, soalnya pemiliknya bukan orang sini," jawab Arka.

"Wah, gimana kalau kita pindah, Yang?" tanya Delin.

"Kalian kan baru pindah Rumah?" tanya Viola.

"Gak enak. Jauh dari tempat kerja, jauh dari rumah kalian," jawab Delin.

"Yeh, emang siapa yang cariin?" tanya Arka.

"Zidan lah," jawab Delin.

"Astaga gue lagi, nanti gue pikir-pikir dulu," ucap Zidan.

"Kalian berdua belum ada niat buat pindah Rumah?" tanya Adel pada Viola dan Carlos.

"Masih cari, tapi Babeh masih belum kasih izin buat pindah," jawab Carlos.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang