PART 22

1.6K 29 0
                                    

Aku kambek gais🤩
Ayo kita bikin cerita ini lebih seru🤩🤩
Selamat membaca🤩

***

Adel terbangun dari pingsannya, ia merasa pusing pada kepalanya. Ia melihat ke sekelilingnya dan ini terasa seram, gudang kosong dan gelap, dah yah! Dia baru ingat tadi dia diculik oleh ke dua orang. Dimana mereka?

Adel melihat ke sekelilingnya dan merasa sakit pada pergelangan tangan dan kaki karena diikat menggunakan tali tambang.

Siapa sebenarnya mereka? Mau apa? Adel bingung dan tiba-tiba pintu gudang terbuka Adel tak bisa berkutik dan Adel hanya diam.

"Ah, tuan putrinya sudah bangun," ucap seorang wanita yang memakai topeng.

"Hai sayang," panggil seorang pria juga memakai topeng.

"Siapa kalian?!" tanya Adel berteriak.

"Kita? Kita orang yang tersakiti!" ucap wanita itu.

"Apa salah gua? Gua gak kenal kalian siapa?! Lepasin gua!" ucap Adel.

"Oh ya? Lo gak kenal kita? Aduh syukurlah. Ha? apa lo bilang? Lepasin? Ciuh!" ucap wanita itu sambil meludahi Adel.

"Kita susah nyulik lo dan mau lepasin lo gitu aja? Jangan ngarep ketinggian!" ucap lelaki itu, dan mereka meninggalkan Adel yang menangis.

"Katakan sesuatu pada pangeran lo yang brengsek itu," ucap lelaki itu.

Adel tak mengerti apa yang dibicarakan lelaki itu tapi Adel melihat layar hp wanita itu terpampang nama Arka.

"Arka! Tolongin gue!" pekik Adel dan membuat kedua orang itu tertawa.

"Bidadari lo bakal habis sama kita!"

"Jangan berani-beraninya kalian lapor polisi! Atau nyawa dia bakal benar-benar kami lenyap kan!" ucap cowok bertopeng itu sambil mengarahkan pisau lancip ke arah leher Adel.

Adel memutar otaknya apa kesalahan yang membawanya berada disini? Dan siapa sebenarnya mereka? Apa yang ia inginkan dari Adel? Tapi Adel merasa mereka berdua serasa tak asing bagi Adel.

"Lepasin gue sialan!!"

Adel menatap dua orang itu tajam, tatapan menakutkan kali pertama yang keluar dari diri Adel.

"DIAM!" bentak lelaki itu dengan suara beratnya.

"LEPASIN GUE!" balas Adel dengan bentakan juga.

"Kalau lo mau keluar dari sini hidup-hidup, cukup diam dan nikmatin apa yang bakal kita kasih!" ucap wanita yang duduk berjongkok di depan Adel.

Wanita itu mengelus pipi Adel sehingga membuat Adel merasa geli dan jijik.

"Jangan sentuh-sentuh gue!"

"LAKBAN MULUT DIA!"

Adel menggelengkan kepalanya ketika lakban dipasangkan di mulutnya sehingga membuat dirinya tak bisa berkata apapun.

"Selamat meratapi nasibmu, seneng banget gue lihat lo kayak gini," ucap wanita itu.

Dua orang itu meninggalkan Adel lagi.
Adel menatap pintu besar itu dan menatap sekelilingnya yang gelap.

Adel meringsut ke arah rak besi di dinding belakangnya.

"Apa salah gue?!"

.

.


"Lokasi Adel sekarang dimana?" tanya Zidan.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang