PART 37

1.2K 40 15
                                    

Hello! Selamat membaca teman-teman!

***

Dengan mata yang masih mengantuk Adel berdandan di depan meja rias. Ini semua tentu saja karena Arka yang tiba-tiba memberi pesan untuk bersiap-siap karena hari ini mereka akan jalan-jalan.

Ingin menolak, tapi apalah daya Adel yang juga sudah merindukan Arka. Karena kesibukan mereka berdua pun jarang keluar.

Dengan menggunakan dress selutut berwarna coklat muda dan sepatu ber-hak yang menambah kesan anggun dalam diri Adel.

"Tantenya udah cantik, pasti mau nge-date sama om Arka tuh dek," goda Firly yang duduk di sofa ruang keluarga.

"Ih, di godain mulu, nanti malu Tantenya," sambung Aldi yang sedang menyuapi makan anaknya.

Adel melirik keluarga itu tajam, "masih pagi. Ya ampun, udah lah Adel pergi," pamit Adel.

"Ya udah sana, kasian Arka nya nunggu dari tadi," ucap Aldi yang membuat Adel mengernyitkan keningnya.

"Arka udah disini?" tanya Adel.

"Lah, dari tadi di depan, katanya dia nunggu aja," jawab Aldi.

Adel langsung berjalan ke arah ruang tamu, dan benar saja Arka sudah di sana dengan mata yang tertuju pada hp.

"Arka? Kok gak bilang udah disini sih?" tanya Adel.

Arka menghentikan aktivitasnya dan menatap Adel yang membuatnya lama menunggu.

"Udah ah yuk berangkat," ucap Arka yang tak membalas pertanyaan Adel.

Adel menghela nafas dan mengekor di belakang Arka.

.

.


Adel menatap Arka yang sedang fokus menyetir.
Hari ini Minggu, mereka berdua sama-sama libur.

"Mau kemana sih?" tanya Adel.

"Nanya mulu ih dari tadi, nanti kalau sampai juga tau kemana," jawab Arka tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Ishh, kan bisa hari ini kita jagain Olindia, udah kangen udah seminggu gak ketemu," ucap Adel.

"Sama akunya gak kangen?" tanya Arka, Adel menoleh mendapati raut cemburu dari wajah Arka.

Adel dengan jahilnya langsung mencium pipi Arka. Membuat Arka tersenyum malu.

"Jangan cemburuan gitu, gemes," ucap Adel.

"Ya kamunya," cibir Arka.

"Yayayay, I'm sorry babe," ucap Adel.

Arka hanya tersenyum.

Tak lama kemudian mobil Arka berhenti di sebuah cafe bertingkat.

"Astaga, kirain mau kemana eh taunya cuma ke cafe. Mana jauh lagi," cibir Adel.

"Udah berhenti ngomelnya, mata kamu sini aku tutup."

Adel menatap Arka, "buat apa?" tanya Adel.

"Gak usah kepo," jawab Arka yang langsung memasangkan penutup mata untuk Adel.

Adel hanya pasrah.

Setelah memasang penutup mata itu, Arka masuk ke dalam cafe, dan sudah di sambut dengan pelayan cafe.

Pelayan cafe itu membukakan pintu dan menyuruh langsung Arka menaiki tangga lantai dua.

"Arka tangganya masih banyak gak? Capek nih, aku kan pake heals," ucap Adel.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang