PART 32

1.2K 36 5
                                    

Jadi teman-teman, ini aku cepatin alurnya dan gak ada lagi tentang kuliah.

***

Tiga tahun kemudian,

Tiga tahun Adel menghabiskan waktu belajar di negara orang. Tidak terlalu banyak yang mengesankan. Adel lebih fokus ke belajar dan mengistirahatkan dirinya.

Jarang sekali dirinya ikut keluar bersama teman-temannya yang lain, walau begitu Adel masih mempunyai banyak kenalan di kampusnya.

Setelah selesai, Adel menunggu teman-temannya untuk membantu dan mengantar dirinya ke bandara.

Ting!

Adel berjalan ke arah pintu dan membuka kan pintu, pasti mereka teman-temannya.

"Lama banget kalian, nanti gue ketinggalan pesawat," kesal Adel.

Ajeng menyengir, "ya udah. Udah siap semua?" tanya Ajeng.

Adel mengangguk, "tinggal berangkat aja," jawab Adel.

"Adel, jangan lupa berkunjung dan juga jangan lupakan kami ya," ucap Gracia, teman Adel.

Adel mengangguk, "pastinya," ucap Adel.

"Aku bantuin bawa koper ya," ucap Gio.

Mereka pun keluar dari apartemen Adel sambil membawa beberapa koper milik Adel.

Tak begitu lama dalam perjalanan ke bandara, sekarang Adel dan 3 temannya sudah tiba.

Hanya tiga temannya yang bisa mengantar, karena beberapa yang lainnya juga masih mengurus keperluan untuk pulang.

"Hati-hati ya, kalau udah nyampe kabarin kita," ucap Ajeng.

"Iya, tenang aja," ujar Adel.

"Kamu sudah sarapan?" tanya Gracia pada Adel.

Adel mengangguk, "udah, makasih ya kalian udah mau repot-repot nganterin gue," ucap Adel.

"Gak papa kali, lagian kita juga udah anggap lo kayak keluarga," ucap Gio.

"Ya udah, kalian juga nanti kalau mu pulang kabarin gue juga," ucap Adel.

"Iya, pastinya," jawab Gio.

"Gue masuk ya, jaga kesehatan kalian," ucap Adel sambil memeluk teman-temannya.

Dengan dibantu petugas Bandara, koper-koper Adel sudah di cek dan di amankan ke pesawat.

Adel melambaikan tangannya pada teman-teman yang ikut melambaikan tangannya.

Adel masuk ke dalam ruang tunggu, sebentar lagi ia akan boarding.

Tak lama kemudian pemberitahuan untuk penumpang ke Indonesia akan segera boarding, maka Adel langsung menuju ke pesawat.

Nanti di bandara Aldi, kakaknya yang akan menjemput, sesuai dengan permintaan Adel tentunya.

Adel sudah menaiki pesawat, untung saja Adel mendapatkan kursi di dekat jendela. Adel bisa menatap ke arah luar.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang