PART 15

1.9K 40 4
                                    

Hello!! Sebelum baca jangan lupa baca doa yihau!!
Selamat membaca teman-teman😙

***

Viola dan Delin sekarang sedang berada di kamar rawat Adelia.

Mereka berdua berkunjung tiap hari, karena sangat khawatir dengan sahabat mereka itu.

Sekarang saja mereka sedang menyuapi Adel makan.

"Eh, si Arka perhatian banget tau gak sih sama lo, semenjak lo di rumah sakit dia selalu jagain lo, terus nih ya gue liat dia murung gitu," ucap Delin sambil menyuapi makanan ke Adel yang sudah siuman dari koma nya.

"Apaan sih Lin, mana mungkin dia cemas sama gue," ucap Adel malu-malu.

"Ih bener apa yang dibilang Delin Adel, dia cemas banget pas lo di tusuk sama Natali ," sambung Viola.

"Natali? Dimana dia sekarang?" tanya Adel datar.

"Dia di penjara," jawab Delin.

"Penjara?"

"Iya."

"Lebih baik dia dikirim ke rumah sakit jiwa lagi aja, dia gak jahat tapi kan dia cuma gangguan mental," ucap Adel.

"Gak! Dia pantes dapet hukuman, dia udah nusuk lo Adel!" protes Delin.

"Iya! Gue juga gak setuju kalau dia di bebasin!" protes Viola juga.

"Dia emang jahat sama gue, tapi Mama pernah bilang kalau jahat gak boleh di balas jahat, kita orang baik dan gak boleh jadi kayak dia," ucap Adel.

"Iya juga sih, tapi itu setimpal Adel," ucap Viola.

"Ya, itu terserah lo deh Del," ucap Delin.

"Btw, lo udah gak ngerasa terlalu sakit lagi kan?" tanya Viola.

Adel memegangi perutnya, "udah mendingan kok, tapi gue gak berani juga buat lihat tuh luka," jawab Adel.

"Udah gak usah dilihat," ucap Delin.

"Gue bosen," ucap Adel.

"Lo belum boleh pulang, lo harus sembuh baru boleh pulang," ucap Adel.

"Ish! Lo tau sendiri kan gue benci sama yang namanya bau rumah sakit," ucap Adel.

"Nikmatin aja dulu," ucap Delin.

"Ish! Kan gue juga mau sekolah," ucap Adel.

"Dikasih liburan lo gak mau, eh disekolah juga lagi gempar banget masalah ini," ucap Viola.

"Sampai hari ini?" tanya Adel.

Viola dan Delin mengangguk.

"Assalamualaikum."

Adel, Delin dan Viola pun menoleh ke asal suara, dan ternyata itu Arka.

"Wa'alaikumsalam," jawab ketiganya ketika melihat Arka yang baru datang.

"Del, kita berdua pergi dulu ya, gue lupa mau beli buku sama Viola," ucap Delin tiba-tiba, dan Viola yang mendengar itu hanya mengangguk mengerti dengan ucapan Delin.

"Ha? Kok tiba-tiba sih!" kesal Adel, ia tahu bahwa ini pasti cuma akal-akalan mereka untuk membiarkan dia dan Arka berdua.

"Ish udah ah, yuk Vi buruan!" ucap Delin dan Viola pun menurut dan langsung keluar dari ruang rawat Adel.

"Aneh," gumam Adel.

"Ah?" saut Arka.

"Eh enggak-enggak," ucap Adel.

ARELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang