[1]

4K 314 23
                                    

***

Tidak tahu sudah berapa lama waktu berlalu. Yang jelas sekarang Baam sudah menjadi seorang Slayer FUG sekaligus salah satu orang Ranker Tertinggi. Begitupun dengan teman-temannya, mereka semua sudah menjadi Ranker yang memiliki popularitas tersendiri.

Teman-temannya seperti Shibisu dan Hatz memilih untuk bergabung dengan kelompok Wolhaiksong. Kelompok yang relatif netral di menara ini. Baam tidak mempermasalahkan itu, bagaimanapun dia sudah terbiasa di tinggal dalam kegelapan FUG. Dia sudah terbiasa sendiri sejak dulu.

"Baam, kau masih belum tidur?"

Menoleh kepintu, Baam melihat Rachel menghampirinya dengan wajah khawatir. "Istirahatlah, bukankah kau memiliki misi untuk dilakukan esok hari."

Baam membiarkan Rachel menariknya ketempat tidur. Wanita itu membantu Baam untuk berbaring dan menyematkan selimut. Melihat bahwa pemuda itu masih belum berniat untuk tidur, Rachel sedikit menautkan alis. "Apa ada masalah?"

Menggeleng pelan, Baam memiringkan tubuhnya membelakangi Rachel. "Tidak ada, aku hanya sedikit khawatir saja."

Rachel mengukir senyum kecil saat dia mengusap helai coklat panjang Baam sayang." Khawatir memang wajar, tapi jangan sampai itu membuat dirimu tidak beristirahat. Sekarang istirahatlah."

Ruangan itu kembali kedalam kesunyian asal setelah Rachel pergi. Meninggalkan Baam yang masih belum bisa tertidur.

Sekarang dia sudah memperbaiki hubungan dengan Rachel kembali. Walau terkadang masih ada kecanggungan diantara keduanya, hubungan mereka terasa kembali saat mereka masih berada di gua.

Kapan itu terjadi? Baam tidak ingat lagi.

Beberapa tahun setelah penyerangan Sarang, Baam dan Rachel dipertemukan kembali di markas FUG. Saat itu Baam tidak lagi merasakan amarah pada wanita itu. Pengkhianatan yang dilakukan orang itu benar-benar membuat Baam mengabaikan pengkhianatan yang dulu perah dilakukan Rachel. Tapi wajah penuh rasa kelegaan Rachel membuat Baam bingung.

Pada waktu itu wanita itu menangis saat memeluk Baam. Mengatakan betapa bahagianya dia melihat Baam baik-baik saja dan bagaimana Baam sudah terlepas dari musuh yang sebenarnya. Baam tidak mengerti pada awalnya sampai kemudian Rachel dan Hwaryuun mengatakan apa yang selama ini tidak pernah Baam pikirkan.

Rachel tidak pernah mengkhianati nya. Wanita itu hanya ingin menyelamatkan Baam dari musuh sebenarnya yang bersembunyi. Dia bisa saja memberi Baam peringatan langsung tapi musuh satu itu terlalu cerdas untuk dihadapi dengan cara seperti itu. Dia mencoba menyelamatkan Baam berkali-kali, memisahkan Baam dari orang itu tapi selalu gagal. Jadi dia mencoba membunuh orang itu.

Itu berhasil tapi tidak menduga Baam akan membantu membuat orang itu pulih kembali. Rachel panik. Dia tidak tahu lagi bagaimana harus membuat Baam bisa lepas dari bayang-bayang orang yang selama ini berkedok sebagai sahabat yang baik. Sampai kemudian dia mendengar tentang penyerangan Sarang dan bagaimana kerugian yang diterima oleh FUG dan hilangnya orang itu.

Rachel merasa senang namun juga merasa tidak berguna memikirkan bagaimana dia tidak bisa membantu Baam untuk lepas dari orang itu sebelum semuanya terlambat.

Jika itu hanya Rachel. Baam akan meragukan kebenarannya. Namun Hwaryuun juga ikut membenarkan. Wanita pemandu itu mengatakan dia tidak bisa membantu Baam karena kecerdasan orang lain terlalu tinggi untuk dilawan dan tidak mungkin dikelabui hanya dengan ucapan tentang jalan takdir.

Hwaryuun tidak pernah berbohong padanya. Karena itu kebenaran dari apa yang dia katakan sangat valid.

Untuk hal ini, Baam dipaksa untuk menelan kenyataan yang paling tidak ingin dia terima.

Dia sebelumnya berpikir pengkhianatan Khun di Sarang mungkin karena di peras oleh pihak Zahard. Namun mendengar penjelasan Rachel dan Hwaryuun membuat Baam mau tidak mau harus mempercayai bahwa semua hal yang terjadi sudah terencana dengan baik.

Sejak awal Khun mendekatinya dengan tujuan tertentu. Semua jenis ikatan sahabat itu hanya kepalsuan untuk menutupi semua rencana yang sudah terancang secara teratur. Semua jenis sikap posesif itu hanya lah kedok agar Baam tidak semakin kuat dan semakin dianggap sebagai Dewa oleh orang-orang dalam menara.

Tapi walau fakta itu sudah ada didepannya, Baam berharap itu hanyalah omong kosong belaka.

.

.

.

Tbc~

9 April 2020

[BL] The Lovely BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang