***
"Novick, pada saat itu. Apa yang hendak dikatakan oleh Khun?" Baam berusaha keras untuk menjaga suaranya tetap tenang dan tidak terdengar seperti dia terburu-buru.
Dia ingat sebelum keluar dari ruang medis Khun tampak hendak mengatakan sesuatu tapi tidak jadi. Pasti ada sesuatu yang ingin di sampaikan oleh pemuda biru itu tapi tidak bisa dia katakan. Mungkin karena bekas luka di masa lalu dan mungkin karena perbuatan Baam tidak lama sebelumnya.
Atau mungkin karena memang mereka belum menemukan waktu yang tepat.
Melihat tatapan Baam, Novick menyadari bahwa Slayer di depannya sudah mengambil keputusan. Membuang wajah kearah lain, Novick memilik tidak menjawab.
Tindakan ini hanya membuat Baam merasa jantungnya di genggam kencang. Seperti seluruh tubuhnya di aliri air panas menghancurkan organ-organnya, mengancam menghentikan nafas.
Novick tahu sesuatu.
Suara Baam sedikit serak tapi itu tenang bahkan jauh lebih tenang dari yang pertama. "Katakan pada ku, apa yang hendak dia katakan."
Menutup mata sejenak, Novick memilih menyerah untuk terus menutup mulut. "Dia berpesan, kau hanya perlu hidup dengan baik. Jauhi perang dan tidak bertikai lagi dengannya."
Dia benar-benar ingin mengusir ku dari hidupnya?
Baam, "Menurutmu kenapa dia melakukannya?"
"Karena dia akan selalu setia menjadi bawahan Zahard, kau musuh tapi dia tidak ingin membunuhmu. Sangat logis untuk mengusirmu menjauh dari semua perang ini bukan?"
Baam menurunkan pandangannya. Sosoknya seakan membeku menjadi patung es. Amarahnya seakan lava panas menghantam cangkang keras. Emosinya yang semula di coba segel dalam-dalam tidak bisa dilacak, menyisakan rasa sakit yang halus.
Hanya itu. Baam tidak akan memaafkan kalau Khun berniat menjauhinya.
"Novick, aku tahu kau orang yang bisa di percaya, kau mau mendengarkan ku?" otak Baam mulai bekerja dengan cepat membuat rencana.
Novick balas menatap Baam bingung.
***
Helaan nafas berat dikeluarkan. Khun menyandarkan dirinya kedinding sel yang sungguh sebenarnya dia sendiri tidak ingin sandari. Dalam hati Khun mengejek betapa miskinnya FUG karena memiliki sel sekotor ini.
Tidak seperti sel di penjara Zahard yang luas dan di dominasi dengan warna putih dan penerangan yang terang tanpa perabotan tambahan yang sangat memungkin kan menjadikan orang yang terkurung di sana menjadi linglung bahkan gila hingga tahap tertentu. Sel di penjara FUG benar-benar tidak layak bahkan untuk di tinggali beberapa menit.
Terletak di bawah tanah. Sel itu berdindingkan batu yang sudah kotor dan lumutan dan tertempel kotoran entah apa siapa yang tahu. Bahkan Khun sendiri tidak ingin terus memikirkannya apa saja yang menjadi lapisan yang ada di lantai. Yang jelas pakaiannya yang selalu bersih pasti sudah sangat kotor saat ini.
Udara di sana juga sangat penggap dan berbau busuk. Penerangan hanya berupa obor yang sangat minim cahayanya membuat bayangan samar. Tidak heran semua orang yang pernah di tahan oleh FUG menjadi gila seperti binatang jika tempat ditahannya bahkan lebih buruk daripada kandang babi seperti ini.
Setidaknya sel di pihak Zahard walau itu membuatmu gila, tempat itu masih bersih dan kau tidak akan menjadi hewan tanpa otak setelahnya. Paling-paling kau hanya akan menjadi mayat hidup saja.
Sudah dua hari berlalu sejak ia ditangkap. Dan karena pengaruh armor yang dimilikinya, Khun sama sekali tidak terluka secara fisik dan tidak ada rantai yang mengikatnya. Tapi FUG tidak kehilangan akal. Mereka memaksanya menghirup gas beracun, membuat organ internalnya rusak walau tidak sampai membahayakan hidupnya. Khun ingin saja membiarkan ikan api yeon menyembuhkan semua cederanya namun dia tidak bisa gegabah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Lovely Betrayal
FanfictionFanfiction of webtoon Tower of God Cover art by @DELete_breath from Twitter ----------- Pengkhianatan demi pengkhianatan yang sudah menimpanya selama ini membuat Baam berpikir dia sudah kebal akan semua itu. Dia berpikir dia tidak akan merasa begitu...