***
Pesta berjalan sebagaimana dengan mestinya. Akan tetapi orang yang seharusnya menjadi fokus utama bukanlah penyelenggara akan tetapi Marshal muda yang baru saja datang.
Khun duduk di kursinya dengan tenang, memutar gelas wine di tangannya pelan. Dia hanya meladeni sekelompok penjilat itu sebentar saja sebelum dia kemudian mengabaikan mereka. Tentu sekelompok penjilat itu tidak akan menyerah dengan mudah, tapi dengan keberadaan Ran dan juga Novick yang jelas mengintimidasi, mereka memilih mundur dengan enggan.
Tujuan kedatangan Khun sekarang ini adalah untuk membangun hubungan bisnis dengan salah satu pengusaha yang hadir. Walau sekarang dia sudah mendapatkan posisi Marshal dan kedudukannya di menara sudah sangat kuat, hanya satu tingkat di bawah 10 Pemimpin. Khun tidak puas dengan gaji yang dia dapatkan.
Bukan berarti gaji nya kecil. Sangat tinggi malahan. Akan tetapi dia tidak bisa tenang jika dia hanya memiliki satu sumber pengeluaran saja. Bagaimana jika suatu hari dia dilucuti dari jabatannya dan kehilangan pekerjaan? Dia bisa jatuh miskin dengan cepat!
Karena itulah dia ingin setidaknya membuat satu atau dua penghasilan sampingan. Selain itu ini juga melempar satu batu menjatuhkan dua burung. Selain untuk membangun hubungan bisnis untuk diri pribadi, Khun berniat untuk membangun lebih luas relasi yang ada untuk kepentingan Zahard. Mereka tidak bisa ketinggalan dari FUG!
Disisi lain ruangan, Endorsi menyesap wine nya dengan sikap sombong. Kejengkelannya semakin bertambah tiap waktu dia melihat si Biru di seberang sana yang terlihat sama sekali tidak memiliki niatan untuk datang menyapa.
Hei sialan!
Apa hanya seringaian tadi yang merupakan sapaan?! Tidak berniat untuk datang dan berbicara tentang masa lalu?! Setidaknya kau harus datang kemari sehingga aku bisa memberi mu pukulan yang bagus!!
Menghentakkan gelasnya kasar, Endorsi melototi para gadis yang diam-diam mencoba mendekati Hatz –lagi. Mata sewarna batu amethis itu kemudian menyapu sekitarnya, dan kejengkelannya sekali lagi melonjak. "Dimana Baam?"
Shibisu memakan makanan nya dengan khidmat saat dia menjawab acuh, "Dia pergi, mungkin melakukan urusannya. Ingat, dia anggota FUG sekarang."
"Tch!" Endorsi mengambil gelas wine baru.
Khun melihat waktu di jam tangannya, dia bangkit lalu menuju balkon yang bersifat pribadi. Dimana hanya mereka yang memiliki status tinggi yang bisa masuk kesana. Ran dan Novick tidak mengikuti, hanya mengambil tempat untuk berdiri dengan jarak aman dimana mereka bisa merasakan jika ada anomali shinsu ataupun hal-hal aneh lainnya.
Bersandar ke pagar balkon, Khun menghirup nafas dalam saat dia menatap pemandangan malam kota di bawah.
Indahnya pemandangan malam dengan gedung-gedung dan sinar lampu yang ada tampak begitu mewah dan indah. Mereka yang memiliki pengetahuan rendah tidak akan tahu bahwa kota yang tampak indah dan damai ini menyembunyikan dosa tergelap para penduduk menara.
Dibawah sana disetiap pelosok dan sudut tempatnya, mudah sekali bagi seseorang untuk menemukan rumah judi dan juga rumah pelacuran. Entah itu legal atau illegal semuanya bercampur begitu saja tanpa ada yang menjaganya. Di kota ini adalah tempat dimana seseorang bisa menjadi milyader dalam semalam namun juga bisa menjadi budak sedetik kemudian.
Inilah adalah tempat di Menara dimana para penghuni menara bisa menunjukkan nafsu tergelap mereka dengan bebasnya.
"Ah, selamat malam Marshal. Kulihat kau sangat menyukai pemandangannya."
Khun sama sekali tidak berbalik saat dia mendengar suara itu. Mata kobaltnya hanya melirik sedikit kebelakang. "Anda terlambat 5 menit dari waktu yang dijanjikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Lovely Betrayal
FanfictionFanfiction of webtoon Tower of God Cover art by @DELete_breath from Twitter ----------- Pengkhianatan demi pengkhianatan yang sudah menimpanya selama ini membuat Baam berpikir dia sudah kebal akan semua itu. Dia berpikir dia tidak akan merasa begitu...