[9]

2.2K 229 79
                                    


***

Istana terapung milik FUG benar-benar rusak walau itu tidak hancur begitu buruk. Sekelompok tentara Zahard datang di pimpin langsung oleh Ranker Tertinggi Khun Ran dan juga Komandan Kallavan. Menuntut pembebasan Khun Aguero Agnes.

Di saat-saat awal itu adalah penyerangan yang begitu mendadak dan dalam skala besar, membuat pihak FUG tidak siap. Baam mencoba menahan penyerangan yang ada dan melindungi istana beserta orang-orangnya.

Hanya untuk kemudian pasukan Zahard pergi dengan segera seperti kedatangan mereka. Tujuan mereka tidak untuk membabat habis FUG seperti yang pertama kali terkesan saat kedatangan mereka. Mereka hanya datang benar-benar untuk membawa Khun kembali.

Saat Ran berhasil mengambil Khun kembali, mereka segera mundur. Mengirim serangan besar-besaran yang akan menahan Baam cukup lama untuk memberi mereka waktu untuk menarik semua pasukan kembali.

Baam marah, dia tidak pernah mengira akan menjadi seperti ini. Dan terlebih dia tidak jelas bagaimana pihak Zahard bisa mengetahui lokasi Istana FUG. Khun jelas bukan orangnya karena semua alat komunikasinya sudah diretas agar tidak bisa terhubung dengan dunia luar, bahkan Baam bisa melihat sendiri bagaimana kebingungan Khun yang tampak tidak tahu menahu akan serangan yang datang.

Yang mana itu berarti ada orang dalam yang memberi informasi.

"Rachel, apa itu kau?" tanya Baam langsung saat dia menemui wanita itu sendirian. "Kenapa kau melakukan hal-hal seperti itu? apakah kau tidak tahu..."

"Baam!" potong Rachel dengan serius melanjutkan. "Ini karena kau berlaku lembut pada pengkhianat itu! ingatlah, dia sudah mengkhianati mu! Bagaimana kau bisa memperlakukannya begitu baik?!"

"Kau bahkan hampir membunuhku dulu karena kau mengira aku mengkhianati mu. Sekarang dia adalah pengkhianat yang sesungguhnya dan kau malah memanjakan nya disisi mu. Baam, keberadaannya di sisi mu akan sangat membahayakan tidak hanya kamu tapi juga kami semua! Siapa yang tahu kapan dia akan melakukan rencana buruk lagi."

"Setidaknya itu lebih baik daripada dia kembali ke pihak Zahard. Rachel, kenapa kau tidak bisa mengerti?" Baam menghela nafas lelah. "Aku mengurungnya bersamaku tidak hanya untuk menjaganya disisiku, tapi juga untuk menahannya kembali. Akan lebih buruk jika dia kembali ke posisinya dan mendapatkan gelar Marshal."

Rachel terlihat ragu, sepertinya dia bertindak tidak berpikir kedepan lebih dulu, "I-itu setidaknya kita tidak perlu khawatir dengan musuh dalam selimut."

"Justru kita harus lebih khawatir dengan kembalinya dia ke posisi Komandan! Dia jauh lebih berbahaya jika dihadapi secara terbuka! Setidaknya saat dia bersamaku, akan sangat tidak mungkin bagi dia untuk melawan." Ujar Baam menatap Rachel dengan kekecewaan yang jelas di matanya.

"Rachel, aku mengerti kau mengkhawatirkanku. Dan aku berterima kasih untuk itu. Tapi, kau juga seharusnya tahu. Khun adalah musuh yang susah di tangani jika dia mendapat lebih banyak ruang dan sarana. Lagipula, menikam lewat belakang bukanlah apa yang akan dilakukan Khun."

Berkata demikian, Baam berbalik pergi. Rachel disisi lain terdiam cukup lama saat kepalanya menunduk. Tangan di kedua sisinya sudah terkepal erat menahan emosi kuat di dalam hatinya.

"Kenapa kau begitu pilih kasih? Saat aku mengkhianatimu, kau bahkan mencoba membunuhku. Bahkan walau setelahnya kau tahu aku melakukan itu untuk dirimu, kau masih dingin padaku. Kenapa? Kenapa dia yang sudah mengkhianatimu lebih buruk daripada aku kau maafkan begitu saja dan mendapatkan perhatian mu?"

***

"Tuan Aguero, anda baik-baik saja?"

Khun merasa pusing. Ran membawanya cukup kasar dan terlalu cepat dalam perjalanan kabur dan itu benar-benar tidak baik baginya yang belum mendapat sarapan. Mengangkat kepala dia menatap Kallavan yang berdiri tegap mengawasinya.

[BL] The Lovely BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang