Karena Apel

191 9 0
                                    

" Natasya, kamu dimana sih ?  " seru seorang gadis sambil memegang HPnya yang tidak lain adalah Khanza.

" Aduh, maaf ya Khanza. Tadi mami tiba-tiba nelpon, jadi Aku langsung pulang deh. Sorry...Kamu gak apa-apa kan pulang sendiri " jelas Natasya diseberang sana dengan penuh penyesalan.

" Kamu nih !! Ya sudah mau gimana lagi. See You " kata Khanza mengakhiri telponnya.

Dengan jengah dirinya menatap antrian kasir yang sedari tadi tak bergerak. Yaa saat ini Khanza sedang antri untuk membayar novel yang hendak dibelinya. Maklum novel yang tempo hari dibelikan ayahnya sudah ludes des des...

Dan si Natasya yang tadinya berangkat bareng, malah pulang tanpa bilang dulu. Aduh...Kebiasaan deh si Natasya, bukan hanya kali ini saja Khanza ditinggal waktu di toko buku. Pernah malah Khanza tiba-tiba ditinggal hanya gara-gara ada sms masuk ke HPnya yang mengatakan ada barang diskon-an. Heran juga ya foto model kok doyan yang diskon-diskonan. Yaa kata Natasya sih, hidup itu perlu disyukuri, dan kalau ada yang lebih murah, buat apa keluar uang buat beli yang mahal, padahal manfaatnya sama . Hmm iya juga sih ?

Tapi memang kasian juga si Khanza sampai ditinggal sendiri. Yang tabah ya Khanza.

" Ini kak, uang kembaliannya " kata sang kasir ketika sudah giliran Khanza untuk membayar.

Tanpa pikir panjang lagi, Khanza pun segera keluar dari Gramed untuk mencari taxi.

1 detik...

5 detik...

30 menit...

45 menit...

" Mana sih, kok taxi-nya gak ada yang nongol ya ? Apa lagi istirahat makan siang ya ? " gumamnya gak jelas. Intinya sejak dari tadi si taxy ditungguin gak datang-datang juga padahal biasanya siang-siang gini taxi pada bertebaran di sekitar daerah Gramed.

" Mending dinginkan kepala dulu deh di AlfaMart "

Khanza pun melangkahkan kakinya menyebrangi jalanan menuju lokasi AlfaMart di seberang jalan sana.

" Aduh... " terdengar teriakan seseorang ketika Khanza baru memasuki kawasan Alfamart.

Tengok kiri, tengok kanan. Tapi tak nampak seseorang pun disepanjang penglihatannya. Brrr....Tanpa sadar keringat dingin mulai bercucuran.

" Masak sih ada hantu disiang bolong gini ? " gerutunya yang masih clingak-clinguk.

Tiba-tiba dari arah sebelah kanan, tampaklah seorang wanita setengah baya, entah usia tepatnya berapa. Khanza tidak bisa menebaknya. Hanya satu kata yang terbesit dalam benaknya " cantik ! ".

Wanita itu seperti sedang berjongkok untuk memungguti sesuatu. Dengan sigap Khanza segera membantu wanita itu untuk memungguti buah-buah apel yang sepertinya tadi terjatuh. Sepertinya kantongan plastiknya bocor, dan wajar saja wanita ini kerepotan, barang belanjaannya banyak sekali. Sempat Khanza melihat ada tiga buah kantongan plastik ukuran besar dan sebuah tas gandeng di tangan wanita itu.

" Terima kasih Nak " kata wanita itu.

" Iya, bu sama-sama. Oh iya ini apel-apelnya mau ditaruh dimana ? " tanya Khanza.

" Taruh dikantongan ini saja nak " kata wanita itu, sambil memberikan kantongan yang masih agak kosong isinya. 

" Ibu bawa barang-barang ini sendiri ? Dimana mobil ibu ? Biar saya bantu angkat kesana -" Khanza langsung mengambil dua buah kantongan plastik dengan isi belanjaan yang cukup banyak itu.

" Ibu tidak bawa mobil nak, lagi pula rumah saya dekat kok dari sini. Biar saya bawa sendiri saja " katanya seraya hendak mengambil kantongan yang ada ditangan Khanza.

Novel HolicWhere stories live. Discover now