1. Mistake

208 30 0
                                    

Not a human; mistake

Jimin tahu, ada sesuatu yang aneh telah terjadi padanya. Bagaimana tidak? Sudah banyak orang yang dia tabrak hari ini, namun berlalu begitu saja. Menembus dirinya seakan dirinya adalah sebuah angin lalu yang tidak berarti dan tidak terlihat.

Katakan saja bahwa Jimin sekarang adalah seorang hantu karena tidak terlihat oleh manusia. Tapi apakah kalian yakin bahwa pemuda itu adalah hantu? Tidak, dia bahkan masih bisa melihat tubuhnya yang terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat kesehatan yang menancap di tubuhnya. Detak jantung pada tubuh itu masih berdetak dengan normal, tapi kenapa malaikat mengambil arwahnya seperti sekarang sementara Dokter hanya berkata bahwa dia berada pada status koma?

Itu jelas bukan hal yang lumrah, tapi memang beginilah keadaan yang dialami Jimin. Sekarang dia sudah berdiri di sebuah taman, dia tahu kalau taman yang menjadi tempatnya berdiri saat ini bukan taman biasa karena dihuni beberapa makhluk aneh di dalamnya. Juga dengan beberapa hal yang sangat tidak mungkin ada di kehidupan nyata.

Manusia yang terbang misalnya?

Jimin sendiri juga tidak tahu kenapa dia berada di sini sekarang, apakah dia sudah mati? Oh, ini sangat membingungkan.

"Jimin Park." Merasa terpanggil, akhirnya Jimin berbalik badan dan mengerjap beberapa kali saat melihat seorang laki-laki dengan setelan jas rapi tengah memandangnya dengan tatapan menilai. Dan kalian tahu apa yang membuat Jimin sedikit membuka mulutnya karena terkejut?

Kaki pria itu tidak menyentuh tanah. Pria itu melayang begitu saja di udara. "Ma-maaf, apakah anda bisa memberitahuku di mana ini?" Setelahnya, pria itu kembali menatap dirinya dengan tatapan yang belum berubah dari tadi. Membuat Jimin tanpa sadar menelan ludahnya karena takut.

"Tuan?"

"Kau ada di taman pengungsian." Alis Jimin berkerut, apa katanya tadi? Taman pengungsian? Seolah tahu apa yang sedang ada di dalam pikirannya, pria itu lantas berdehem beberapa kali dan mendekat satu langkah, walau Jimin tidak tahu persis berapa langkah, tapi anggap saja satu.

"Iya, taman pengungsian. Kau tidak lihat ada banyak arwah yang berterbangan di sini?" Jimin mengedarkan pandangannya. Memang benar, dia sudah bilang kalau di taman itu ada banyak manusia terbang bukan? Untuk membenarkan pertanyaan itu, akhirnya Jimin mengangguk. "Itu arwah manusia?"

"Tentu saja. Mereka sedang menunggu waktu agar mereka dapat benar-benar pergi ke langit dan mendapatkan imbalan atas perbuatannya masing-masing selama hidup. Mereka adalah orang yang hidup sebagai manusia di kehidupan sebelumnya dan dalam masa kritis sepertimu di kehidupan saat ini." Jimin mengerjapkan mata. "Maksudnya aku juga hidup sebagai manusia di kehidupan sebelumnya?" Pria itu mengangguk lalu mengalihkan pandang dari Jimin.

"Iya, kalian semua sama." Pria itu menjelaskan lagi, membuat Jimin terdiam untuk mendengarkan. "Dan kau punya sebuah syaratyang harus kau kerjakan. Sebuah syarat agar kau bisa hidup kembali dan keluar dari sini." Jimin mengerjapkan mata beberapa kali, merasa tidak mengerti dengan ucapan pria itu. "Maksudnya?"

"Kau lihat wanita yang ada di sana?" Jimin mengikuti arah tatap pria itu. Lantas apa yang dilihatnya saat ini? Wanita itu tengah masuk ke dalam sebuah pintu yang memiliki tangga di dalamnya. Terlihat sangat tinggi dan menembus awan. "Dia mau ke mana?"

"Dia gagal dalam misinya, makanya dia harus mati saat ini."

"Maksudmu?"

"20 Hari. Kau hanya punya 20 hari untuk menyelesaikan misinya. Misinya adalah kau harus mendapatkan 100 kata terima kasih secara tulus melalui tubuh manusia yang akan kau rasuki nantinya." Jimin terkejut? Tentu saja, dia bahkan sudah memundurkan langkahnya beberapa kali. "Tubuh manusia? Apa maksudmu?" Pria itu menatap Jimin, kemudian berbalik badan. "Ikut aku."

NOT A HUMAN || SEULMIN FANFICITONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang