11

38 3 0
                                    

Hanya mau mengingatkan ⭐ jangan lupa hehe

Happy Reading





Hanbin POV on.

Gue dijegat sama mr. Jackson buat nggak ngejar yeon, yaudah gue nurut. "Biarin aja bin, nanti biar mr. Adukan dia sama keluarganya."–ujar mr. Jackson, dan gue cuman menganggukkan kepala dan minta ijin buat kembali ke kelas.

Skip>

Setelah bel bunyi tadi gue gak langsung pulang, soalnya ada rapat OSIS. Biasa mah orang ganteng sibuk mah beda hahaa.

Pas keluar ruang OSIS, gue ngeliat kayak yeon lagi di paksa buat naik mobil yang menurut gue itu mewah banget, nggak taudah punya siapa. Tapi gue kok curiga sama apa yang di omongin sama mr. Jakson.

Gue pun memutuskan buat ngikutin mereka diem diem. Pake motor gue tentunya, dengan jarak yang agak jauh biar gue nggak dicurigai.

Sampailah gue di depan rumah super besar, gila si ini si pasti yang punya holkay parah. Gue tetep setia nunggu, takut ada sesuatu yang terjadi. Nggak lama setelahnya banyak mobil dateng sekitar 3 mobil, mewah semua.

1 jam berlalu, terus dateng lagi mobil, tapi yang turun cuman satu orang. Kalo nggak salah dia kakanya yeon deh.

Kemudian nggak lama, tiba tiba yeon diseret dan didorong hingga tersungkur. Sumpah gue nggak nyangka bakalan kek gini jadinya.

Keadaan yeon udah nggak bisa dibilang baik. Mukanya merah, bajunya lusuh dan ada banyak bercak darah, jangan lupakan kakinya yang juga membentur bebatuan.

Gue nggak tega sumpah, terus gerbang tertutup dan sebenarnya gue mau ngedeket tapi nggak jadi soalnya dia lagi ngomong sama kaka nya.

Tapi kemudian bibinya keluar dan mengatakan kata kata yang menurut gue menyakitkan, dapat gue simpulkan mereka hanya menuntut kesempurnaan.n

Author POV

Sebenarnya yeon sudah akan melangkah pergi meninggalkan rumah yang baginya adalah neraka dunia itu.

Tapi hal itu dia urungkan karena lutut dan juga bibirnya terus saja mengeluarkan darah. Tak ayal dia selalu meludah, karena seketika ludahnya berubah berasa asin anyir darah.

Sampai akhirnya datang seseorang dihadapan yeon yang sedang terduduk di pinggir jalan.

"Hei, lo nggak papa?"–tanyanya yang kemudian yeon mengernyit heran. 'Gue kenal suara ini, gak gue harap bukan.'-ujar yeon dalam hati.

Yeon mendongak dan kaget ternyata dugaannya benar, seperdetik kemudian yeon kembali mendatarkan wajah dan mengelap air matanya.

Yeon berusaha untuk berdiri tapi nihil dia tetap tidak bisa, badannya sudah lemas, pipinya masih pedih, lututnya terus mengeluarkan darah,ditambah dengan pusing.

"Lutut lo berdarah gue obatin dulu ya.."–ujar hanbin lembut, 'cih lu cuman melas doang liat gue gini'–batin yeon. Iya dia hanbin guys si ketos pengganti itu.

"Gak butuh bantuan lo. Cuih"–jawab yeon ketus setelahnya meludah. Hanbin kaget matanya membulat, melihat darah setelah yeon meludah.

Kemudian yeon membuka ranselnya mengambil, botol air mineral dan menyiramkan kelutut dan juga untuk dia berkumur.

[Benci] Ketos || KimHanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang