"Clara, ini ruang guru, masuklah! aku dan Kevin ke kelas dulu," ucap Arka saat mengantarku sampai di Depan Ruang Guru.
"Terimakasih ya," ucapku singkat sambil tersenyum.
Hari ini hari pertamaku ke sekolah setelah satu minggu hanya bergelut dengan bantal dan guling di Rumah karena kakiku. Sebenarnya sudah tidak terlalu sakit tapi Kevin masih melarangku pergi ke Sekolah.
Dan untuk kerja, dia mengancam akan mengusirku jika aku masih mengotot. Jadi ya terpaksa aku harus hidup berleha-leha.
Hari ini Kevin tidak meninggalkanku, bahkan kita berangkat bersama Arka juga. Sampai akhirnya sekarang aku sampai di Sekolah baruku yang ternyata cukup besar ini. Padahal yayasan ini milik keluarga Kevin.
"Waah, tanteku ternyata orang kaya," ucapku terang-terangan.
"Aku sepupunya kenapa kau yang repot sih?"
"Aish, jangan mengomel pagi-pagi, seperti istriku saja."
"Aku masih normal! sana jauh-jauh!"
Percakapan Kevin dan Arka sudah samar terdengar, mereka sudah lumayan jauh dan menghilang dari pandanganku. Tapi aku belum masuk kedalam, pasalnya aku datang tanpa membawa apa-apa. Tanpa berkas apapun. Yaa kalian tau sendiri keadaanku saat kabur.
Sedikit gugup aku membenarkan seragam dan rambutku. Aku melangkah pelan masuk ke ruangan yang disebut Ruang Guru ini. Semua orang menatapku. Beberapa hanya menyapa mungkin tidak tau aku murid baru.
Aku terus berjalan sampai menemukan meja yang bertuliskan 'Kepala Sekolah'. Aku berhenti dan mengucap salam saat menemukan meja itu dengan seseorang sedang duduk disana.Tidak seperti yang kubayangkan, Ibu Kepala Sekolah ini lebih tenang dan sepertinya tidak mempermasalahkan berkas-berkasku. Dia juga terlalu sopan saat berbicara padaku. Kurasa ini karena aku dari keluarga pemilik yayasan.
Mungkin.
Begitu yang biasanya ku lihat di telivisi.Setelah semua yang dijelaskan kepadaku sudah kupahami, aku diperbolehkan untuk mulai belajar. Aku diantar oleh Pak Rendy salah satu guru Seni untuk masuk ke kelasku.
'Kelas 2-1' tulisannya.
Seisi kelas masih sangat riuh sampai ketika kami datang. Semuanya langsung diam dan tertarik melihat aku yang asing bagi mereka tiba-tiba masuk dengan wali kelas mereka.Tanpa basa-basi Pak Rendy memperkenalkanku pada mereka dengan menyebut aku siswa pindahan. Pak Rendy juga yang memilihkan tempat duduk ku. Di depan Kevin, di samping Arka, dan dibelakang bidadari. Hehe maaf berlebihan tapi gadis di depanku ini sangat cantik.
Samping kiriku juga cantik, tapi agak sedikit ..."Haii, aku Amanda!" sapa gadis disampingku dengan semangat setelah Pak Rendy meninggalkan kelas.
"Hai, aku Cla-"
"Kau tinggal dimana? Kenapa pindah? Kita ke Kantin yuk?!"
Sudah ku duga dia terlalu ramah.
"Hei Manda! dia baru tiba sudah kau ajak bolos?" Sela Arka sebelum aku menjawab semua pertanyaan Amanda.
"Kau tidak ingat tadi Pak Rendy bilang apa? Belajar sendiri karena Guru Sejarah masih ada perlu!" jawab Amanda sedikit menirukan gaya bicara Pak Rendy.
"Belajar sendiri kan bisa juga dilakukan di Kantin," lanjutnya.
"Betul!" tiba-tiba seseorang membetulkan ucapan Amanda sambil merangkul pundaknya.
"Hai Clara, aku Rossy!" sapanya sambil tersenyum dan mengangkat tangannya tanda sapa.
"Oh ha-"
"Sudah kalian berdua jangan dekat-dekat Clara, bisa-bisa kalian membawa dampak buruk untuknya!" potong Arka untuk Amanda dan Rossy.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA
RomanceMaaf ya, kisahku bukan kisah yang diawali dengan bangun kesiangan, alarm yang dibanting, dan terlambat sekolah, apalagi ditambah dengan menabrak kakak kelas kemudian jadian. Maaf kisah cintaku tidak seberuntung itu. Selamat datang di kisahku, kuhara...