Prolog

436 70 113
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sudahkah kalian membaca alqur'an hari ini? Hmm, jika belum sebaiknya kalian baca alqur'an dulu yaa:)

Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-qur'an~

Baiklah, ini cerita Fyra yang sudah aku revisi.

Happy reading :)

.

.

.

.

Gadis cantik bernama Shafyra Nur Az-Zahra tengah merasa kesakitan di bagian kepalanya, kepalanya terasa pusing bahkan pandangannya sudah tidak jelas. Dia dibaluti dress berwarna hitam sebatas lutut serta bagian atas yang menutupi sebagian lengannya. 

Ia tidak tahu akan dibawa kemana oleh cowok yang saat ini membantunya berjalan. Namun, dengan matanya ia bisa tahu kalau dia bukan di rumahnya, dia berada di sebuah hotel. Jalannya sempoyongan, entah karena apa dirinya tiba-tiba pusing ketika berada di pesta temannya, Shabilla.

Sungguh, pikirannya kalut saat ini. Untuk apa dirinya di bawa ke hotel? Dia mengerang kesakitan dan memegangi kepalanya. Bodoh, dia telah dijebak oleh temannya sendiri. Sekarang dirinya terlalu lemah hanya untuk berontak dari cowok ini. Cowok yang telah menyukainya sejak dirinya baru masuk SMP, tapi Shafyra tidak menyukainya.

Perlahan dirinya mengingat apa yang terakhir dimakannya atau diminumnya. Ah, iya, dia minum segelas jus yang disodorkan oleh Shabilla. Setelah itu dirinya sangat pusing, Shabilla menyuruh cowok bernama Davin ini mengantarnya pulang ke rumah. Ia masih sadar, bahkan hingga saat ini, tapi untuk berontak dia tidak bisa.

Tubuhnya terkulai lemas, dia duduk di lantai ketika perjalanan menuju salah satu kamar hotel yang dipesan Davin. Dia sudah tidak kuat untuk sekadar berjalan, padahal dirinya ingin sekali lari dari cowok ini.

Dengan cepat Davin mengangkat tubuh Shafyra ala bridal style dan membisikkan sesuatu padanya, "Bentar lagi lo bakal jadi milik gue, sayang."

"Lepas! Lepasin gue!" ucap Fyra dengan sisa tenaganya mencoba berontak.

Sungguh, dia takut saat ini, sangat takut! Dia memukul dada bidang Davin tapi hal itu sia-sia saja. Kesadarannya sedikit demi sedikit mulai menghilang. Dia mencoba mempertahankan kesadarannya, namun rasa pusing ini semakin menghinggapinya.

Davin berhenti di depan kamar, dia merogoh saku celananya, mengambil kunci pintu kemudian membuka pintu itu.

Dari arah yang berlawanan, seorang cowok berperawakan tinggi berlari dengan begitu cepat menuju ke arah Davin yang sedang membuka pintu kamar hotel. Gerakan larinya semakin cepat saat pintu kamar berhasil dibuka oleh Davin.

Tanpa aba-aba, saat cowok itu beberapa senti lagi dengan Davin, ia meninju rahang Davin dari arah samping. Pukulan yang secara tiba-tiba itu membuat Shafyra yang berada dalam gendongan Davin terlepas dan terlempar ke dalam kamar.

Tubuh Shafyra terhempas begitu saja dan menimbulkan suara cukup keras, dia tak sadarkan diri. Bukan hanya tak sadarkan diri, bahkan kepalanya yang terbentur pada dinding mengeluarkan darah.

"Siapa lo?" tanya Davin kesal.

"Pergi lo dari sini!" usir cowok itu.

BUGH

BUGH

Cowok itu terus menghajar Davin tanpa memberikan celah sedikitpun pada Davin untuk melawan. Setelah dirasa Davin sudah lemah, ia berhenti lalu masuk ke kamar hotel itu. Dia mengangkat tubuh Shafyra yang lemah tak sadarkan diri. Sebelum mengangkatnya, dia mengusap darah yang mengalir itu dengan tangannya.

Tanpa mempedulikan Davin, dia berjalan dengan santai melewati Davin dengan Shafyra dalam gendongannya.

"Bertahanlah ...," lirihnya. 

*******

Jangan lupa vote dan komentar yaa. vote dan komentar kalian sangat berharga bagiku:)

Wassalamu'alaikum ...

Tasbih Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang