بسم الله الرحمن الرحيم
"Perbanyaklah sahabat dari kalangan orang yang beriman, karena sesungguhnya mereka bisa memberikan syafa'at pada hari kiamat (dengan izin Allah tentunya)."
[Imam Hasan al-Bashri rahimahullah]
____________________________________
Penilaian akhir Tahun sudah dimulai. Semua murid sudah mempersiapkan semuanya dari jauh-jauh hari, seperti belajar. Hari ini adalah hari pertama mereka melaksanakan Penilaian Akhir Tahun. Mata pelajaran jam pertama adalah matematika, pelajaran yang kurang disukai oleh para murid.
Fyra duduk di bangku paling belakang, tempat ternyaman untuk mengerjakan soal-soal ulangan. Sebelum mengerjakan tadi, Fyra membaca doa terlebih dahulu agar Allah memudahkan segala urusannya. Mungkin, ia memang sudah belajar, tapi semua hasilnya ia serahkan pada Allah. Baik atau kecil, biarlah Allah yang mengatur nilai ujian ini.
Tiba-tiba saja, suasana sunyi mendadak riuh. Banyak murid sekelas yang satu ruangan dengannya saling bertanya mengenai jawabannya. Fyra menggelengkan kepala, pantas saja mereka berisik, karena guru pengawas sedang pergi entah ke mana. Bahkan, Fyra yakin ada seseorang yang memanggilnya tapi ia tidak pedulikan. Ia tetap fokus mengerjakan soal-soal ulangan itu, hingga beberapa menit kemudian guru pengawas datang dan keadaan kembali sunyi.
Ujian hari pertama selesai pukul 13.00 dan setelahnya semua murid dipulangkan. Fyra sedang duduk seorang diri di halte dekat sekolah, menunggu angkutan umum datang. Suasana sekolah semakin sepi, karena sebagian murid sudah pulang. Ya, seperti biasa, Fyra selalu menunggu keadaan cukup sepi barulah ia keluar dari kelas untuk pulang.
Di seberang jalan, seorang cowok bertubuh jangkung, badan kekar, menatap ke arahnya dengan menampilkan sebuah senyum yang sulit diartikan. Fyra yang merasa ada seseorang yang menatapnya, akhirnya melihat cowok itu. Fyra menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas cowok itu, karena menurutnya cowok yang ada di seberang itu tidak asing baginya.
Fyra membulatkan matanya saat dugaannya benar. Keringat dingin menjalar di tubuhnya. Cowok itu berusaha menyeberang jalan untuk menemuinya. Fyra semakin gelisah melihatnya, ia harus segera pergi! Tanpa pikir panjang Fyra berdiri dan berlari untuk memasuki sekolah lagi, menghindari cowok itu.
Belum sempat Fyra masuk ke sekolahnya lagi, sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangannya yang tertutup seragam lengan panjangnya itu. Fyra menutup matanya sebentar, ia tidak berani berbalik.
"Mau kemana, Sayang?" tanya cowok dengan nada yang dibuat lembut, tapi membuat nyali Fyra menciut.
Suara itu, suara yang sangat tidak disukai Fyra dan menghantui pikirannya. Suara yang dia pikir tidak akan pernah didengarnya lagi, kini malah terdengar lagi. Cowok itu, yang hampir saja membuat masa depannya hancur, tanpa izin kembali hadir di hidupnya. Ucapan Shabilla tidaklah main-main. Mungkinkah ini semua rencana Shabilla?
Fyra membalikkan tubuhnya dan menghentakkan tangannya, agar tangan cowok itu terlepas dari pergelangan tangannya. Matanya menatap nyalang pada cowok di hadapannya. Sebagian murid yang memang belum pulang, menyaksikan mereka dalam diam.
"Akhirnya kita ketemu lagi, Sayang," ucap cowok itu masih dengan nada lembut. Dia hampir saja menyentuh pipi Fyra dengan tangannya kalau Fyra tidak segera menepis tangan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta [End]
SpiritualShafyra Nur Az-Zahra, gadis cantik, berjilbab, namun dingin tak tersentuh. Dia selalu menjadi murid terbaik di sekolahnya, SMA TUNASBANGSA. Meski sikapnya dingin, tapi hatinya begitu baik. Gadis yang menyukai partner lombanya sendiri yang bernama R...