بسم الله الرحمن الرحيم
"Bos, gue mohon biayain perawatan mama gue di rumah sakit saat ini juga," ucap Shabilla sedikit memelas. Ia bingung harus meminta tolong pada siapa lagi jika bukan pada bosnya ini.
Bos yang sepertinya mempunyai dendam tersendiri pada Fyra yang ia sendiri tidak tahu dendam apa. Ya, Shabilla dengan sangat terpaksa harus ikut bergabung menjadi anak buah bosnya itu hanya untuk mencelakai Fyra. Jika boleh memilih, ia tidak ingin menjadi orang yang jahat, apalagi menjahati orang yang baik seperti Fyra. Namun, tidak ada pilihan lain karena ia harus membiayai mamanya di rumah sakit.
"Kerja dulu!" sentak bosnya itu.
"Gue udah banyak bikin dia menderita, kenapa lo masih belum kasih gue uang? Gue butuh uang itu!"
Bosnya itu tersenyum miring. Sedang yang lainnya hanya dapat terdiam. Mereka semua adalah Davin, Shakira, Tasya, Hana, Mey, dan Alodia. Ya, merekalah yang mempunyai dendam tersendiri pada Fyra.
Terkadang, orang terdekat pun dapat menjadi musuh dalam selimut dan amat berbahaya. Seperti Alodia, dia orang yang dekat dengan Fyra, tapi diam-diam memusuhi Fyra. Ya, dia seperti ini akibat Rangga. Jika saja Rangga menyukainya, ia tidak akan pernah mengkhianati sahabatnya itu. Ternyata benar, terkadang persahabatan itu rusak hanya karena cinta. Begitu pun dengan Hana dan Mey, mereka berdua adalah mantan pacar Rangga yang saat itu langsung diputuskan begitu saja oleh Rangga tanpa alasan yang jelas.
Shabilla mendengkus kesal. Ia membutuhkan uang saat ini. Akan tetapi, bahkan bosnya sendiri tidak memberinya uang.
"Lo itu emang cewek gak punya hati! Gimana rasanya harus menolong orang yang kita sayang saat ini! GUE BUTUH UANG ITU SEKARANG DAN KENAPA LO GAK MAU KASIH, HAH?!"
Brak!
"Berani lo bentak gue gitu?" Bosnya itu menatap nyalang ke arah Shabilla.
Shabilla merasa dirinya dipermainkan. Jika tahu akan seperti ini, dia tidak akan pernah sudi bekerja sama dengan bosnya itu. "Gue muak sama semua ini!" Shabilla pergi meninggalkan ruangan itu. Dia menutup pintu dengan keras menciptakan dentuman keras.
Shabilla jalan tergesa-gesa, air mata sudah tak dapat dibendung lagi. Air mata yang selama ini selalu ditahannya mati-matian, kini keluar. Sungguh, ia menyesali perbuatannya pada Fyra. Namun, ia melakukan itu karena terpaksa.
"Maafin gue, Ra ...," gumam Shabilla.
***
Hanya beberapa bulan lagi menuju ujian sekolah, ujian yang menentukan mereka lulus dari sekolah ini. Masalah yang terjadi pada Fyra belum kunjung selesai, entah sampai kapan. Yang dapat dilakukannya saat ini hanyalah bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah.
Fyra menggelengkan-gelengkan kepalanya saat Reyhan tidak pernah berhenti mengejarnya. Cowok itu selalu mencegatnya di tempat tidak terduga. Bahkan, sampai saat ini cowok itu masih mengejarnya.
"Rey, udah dong! Kamu tuh ngapain, sih?" ujar Fyra ketus.
"Terima dulu nih coklatnya," ucap Reyhan sambil menyodorkan dua buah batang coklat pada Fyra.
Fyra sangat tidak menyangka jika Reyhan masih berjuang mendapatkannya. Tidak ingin pusing, dia segera pergi meninggalkan tempat itu dan Reyhan mengejarnya.
"Ra, terima gue dong," ucap Reyhan memelas.
"Aku udah pernah bilang kalo aku gak akan menjalin sebuah hubungan yang tidak diridhoi oleh Allah. Udah, ya?" Fyra semakin mempercepat langkahnya hingga akhirnya menabrak seseorang karena dirinya yang tidak hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta [End]
ДуховныеShafyra Nur Az-Zahra, gadis cantik, berjilbab, namun dingin tak tersentuh. Dia selalu menjadi murid terbaik di sekolahnya, SMA TUNASBANGSA. Meski sikapnya dingin, tapi hatinya begitu baik. Gadis yang menyukai partner lombanya sendiri yang bernama R...