Kembali

1K 139 55
                                    

Plan dan narissa sedang bermain di halaman rumah. keduanya menanam berbagai jenis bunga untuk mempercantik halaman rumah mereka.

"Narissa sayang, bunga harus disiram setiap hari, sama seperti narissa yang harus minum susu setiap hari". jelas plan dengan penuh perhatian membuat narissa menganggukan kepalanya dan tersenyum manis.

"Iya ibu". jawab narissa.

Plan mengajari narissa menyiram bunga.

Secera bertahap plan mengajari putrinya hal-hal tentang makhluk hidup yang lain, karena plan ingin melihat narissa tumbuh sebagai orang yang peduli dengan yg lain.

Tumbuh menjadi orang yang hangat dan menghargai orang lain.

"Ibu, nalissa suka menyilam bunga". ucap narissa bahagia membuat plan tersenyum mendengar ucapan putri cantiknya itu.

"Ayah….". panggil narissa menghampiri mean yang baru saja pulang kerja.

"Narissa, jangan peluk ayahmu dulu!narissa kotor". ujar plan sedikit berteriak.

Tapi walau pun mean mendengar teriakan plan ia tidak peduli dan tetap saja memeluk putri kecilnya itu dengan sayang.

"Astaga,, bajumu kotor". dumel plan.

"Maaf....". ucap mean dengan menyengir kearah plan yang tengah menatapnya kesal.
"Aku tidak bisa menolak bidadari yang menghampiriku". lanjutnya membuat plan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Terlampau terbiasa dengan sikap mean yang sangat sayang pada narissa.

"Ayah, nalissa suka nanam dan silam-silam bunga!". ucap narissa dengan semangat membuat mean gemas dan mencium pipi chubby itu bergantian.

"Woah benarkah?, kalau begitu ayo kita menyiram bunga kembali". ujar mean membuat narissa memekik senang.

"Yeayyyy nalissa sayang ayah, ayah telbaik, teldebest, pokoknya cuman ayah nalissa yang paling telbaik!". teriak narissa riang dengan melompat-lompat di tanah.

Membuat seluruh tubuhnya bergoyang-goyang sangking berisinya tubuh kecil itu.

Mean tersenyum saat mendengar apa yang narissa katakan barusan.
sedangkan plan, ia menatap putrinya dengan tatapan sedih.

Bagaimana jadinya jika mean berpisah denganku? apa narissa akan baik-baik saja? dia tidak bisa hidup tanpa mean, mean adalah sumber kebahagiaan nya. sama seperti mean yang menganggap narissa sumber kehidupannya. apa yang harus aku lakukan?. batin plan miris.

"Nalissa sayang ayah, apa ayah sayang nalissa?". tanya narissa masih dengan acara melompat-lompatnya membuat plan berjalan kearahnya dan mengusap kepala putrinya dengan lembut.

"Berhenti narissa sayang, jangan melompat-lompat lagi nanti kaki narissa akan sakit".

"Ishh ibu ganggu, nalissa sedang beltanya pada ayah". protes narissa dengan wajah mengerutnya membuat plan tersenyum lalu mencolek hidung narissa dengan pelan.

Baru saja plan ingin berucap narissa langsung bertanya lagi membuat plan menghembuskan nafas perlahan.

Beginilah jika narissa sudah bertemu dengan mean, pasti ia akan diduakan.
putri kecilnya itu malah memilih untuk bersama mean daripada dirinya.

"Ayah sayang nalissa kan? ayah bakal telus sama nalissa dan ibu kan?".

Deghh.....

"N-narissa sayang ap____". ucapan plan terhenti ketika mean dengan cepat menjawab pertanyaan dari narissa.

"Tentu saja ayah sayang sama narissa, sayang ayah ke narissa itu sangat-sangat besar jadi kita akan selalu bersama-sama sayang, iya kan plan? kita akan selalu bersama dengan princess kita ini kan?". ujar mean membuat plan diam seketika, lalu setelahnya ia mengangguk membuat narissa tersenyum bahagia dan memeluk keduanya.

You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang