Pertengkaran

1.1K 141 70
                                    

Plan sedang menidurkan narissa, ia  begitu resah melihat jam yang tergantung didinding. ini sudah jam 10 malam, ia begitu merasa resah karna mean tak kunjung pulang.

Ia menatap putri kecilnya yang sedang tertidur dan menciumnya, seketika air matanya jatuh membasahi pipinya. hatinya benar-benar terasa sesak setiap kali memikirkan mean dan saint yang saat ini sedang bersama.

"Apa malam ini kau tidak akan pulang mean?". gumamnya bertanya pada angin kamar.

'Jangan sentuh saint kumohon....'. pintanya penuh harap dalam hati.






***

Mean dan saint saat ini sedang menikmati anggur merah di atas balkon apartemen milik saint tepatnya di dalam kamar pemuda manis itu.

"Mean.…". panggil saint memecah keheningan.

"Hmm kenapa?".

"Setiap malam aku selalu menatap bintang dan aku membentuk wajahmu dibintang itu, aku begitu sangat merindukanmu. apa pun yang aku lihat aku selalu membentuk wajahmu". jelas saint tersenyum kecil.

"Aku juga seperti itu, dipikiranku hanya ada kau saint, rasa rinduku ini kepadamu begitu teramat dalam. kau tidak akan tahu itu". ucap mean dengan suara lirihan.

Saint yang mendengar penuturan sang kekasih seketika langsung berdiri dari duduknya dan mengajak mean untuk berdiri lalu membawa mean masuk kedalam kamar.

"Aku sangat merindukanmu mean". bisik saint sambil memeluk erat tubuh tegap milik mean.

"Aku juga".

"Kini semuanya telah berakhir, kita akan hidup bahagia bersama. aku mendapatkan keringanan karena telah menanda tangani kontrak sehingga aku lebih cepat kembali ke korea. kau tahu mean? sejak aku datang kesana dan sampai aku berhasil, aku selalu berlatih dengan giat, aku berlatih begitu keras. aku terjatuh entah berapa ratus kali, namun, aku bangkit sendiri. semua itu kulakukan untukmu, aku ingin segera berhasil dan berlari kepelukanmu lagi seperti saat ini. kini aku telah berhasil, dan kini sku telah menjadi milikmu, mean". jelas saint panjang lebar.

"Aku tidak tahu jika kau mengalami hal yang berat disana, semua akan baik-baik saja sekarang". ucap mean dengan lembut membuat saint mencium kedua pipi mean.

"Aku sungguh merindukanmu.…". kata saint dengan suara yang manja.

Mean pun mencium kening saint lalu mencium bibir saint dengan sensual, saint yang mendapat ciuman menuntut dari sang kekasih pun dengan cepat membalas ciuman itu dengan agresif hingga membuat mean sebagai seorang lelaki manly tergoda.

Mean memeluk erat tubuh saint dan mereka saling berciuman dengan begitu agresif, kedua tubuh itu jatuh keatas tempat tidur.

Saint terus melakukannya dengan agresif, bahkan tangan saint sudah mencoba membuka kancing baju kameja yang di pakai oleh mean.

'Ayah….'.

Mean seakan mendengar suara narissa yang memanggilnya dan seketika ia pun tersadar.
tanpa pikir panjang mean langsung berhenti melakukan aktivitasnya dan duduk.

"Ada apa mean?". tanya saint heran.

"Maaf, aku harus pulang". ucap mean kemudian pergi begitu saja.

Saint hanya mampu menatap kepergian mean dengan tatapan kecewa yang begitu dalam.

"Kenapa kau  menolakku mean? ciuman tadi adalah ciuman nafsu, aku tidak merasakan ada cinta di ciuman itu". gumam saint meneteskan air matanya.











You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang