Maaf baru memberimu hak

2.2K 163 109
                                    

Mean bangun dari tidurnya dan melihat sebuah pakaian yang tergantung, ia terus menatap pakaian itu. tidak, bukan karena pakaian itu tapi karena sebuah dasi yang sudah terbentuk tergantung juga disana. plan mendengarkan semua keluh kesahnya dan melakukannya.


Mean keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi dan tentu saja dengan sebuah dasi, ia melihat plan yang sedang menyuapi narissa. mean tersenyum manis melihat plan yang sudah kembali seperti dulu, plan yang selalu memperhatikan narissa seperti biasa. bahkan plan juga yang memasak, intinya plan telah kembali seperti dulu, begitulah piki mean.

"Narissa sayang....". panggil mean bersemangat.

"Ayah....". pekik narissa sembari tersenyum lebar.

"Makan yang banyak ya, sepulang kerja ayah. ayah akan membelikan narissa es cream". ucap mean.

"Benarkah ayah? yeayyyy!". narissa tersenyum bahagia membuat mean dan plan pun ikut tersenyum melihatnya.









***

Mean dan plan keluar rumah bersama dan mean dikejutkan dengan mobil-mobil yang terparkir di depan rumahnya. bukan mobil tawan tapi entah mobil siapa, beberapa pria berpakaian formal menunduk sopan kepada plan.

"Siapa mereka?". tanya mean.

"Mereka pengawalku, aku pergi dulu". jawab plan cepat lalu meninggalkan mean.

"Apa ini? dia menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya? putra Keluarga rathavit? lalu aku ini apa? pelayannya??". gumam mean.

Drettt..... drett.....

SAINT SUPAPPONG.

Nama itulah yang tertera di layar ponselnya.

Mean pun mengangkatnya.
"Halo?....".

"..........".

"Maaf, aku harus bekerja". ucap mean menutup telfonnya begitu saja.

Sejak semua kejadian yang terjadi, mean dan saint memang terlihat seperti sedang menjaga jarak. mereka tidak sedekat dulu, kekecewaan mean kepada saint yang mengatakan narissa adalah anak haram begitu sangat besar. ia mulai merasa aneh dengan saint, entah saint yang berubah atau mean.

Tidak ada yang tahu, yang pasti saat ini. saing sedang sibuk mengurus rekaman dan membuat MV-nya dan masih sibuk bekerja.





***

Saint berdiri di depan gerbang rumah plan dan mean, ia mondar-mandir dari tadi. ia sudah berulang kali menghubungi mean tapi, mean tidak menanggapi telfon atau pun pesannya.

Mobil mean berhenti tepat didepan saint, ia mendesah sejenak sebelum keluar dari mobilnya.

"Mean....". panghil saint tersenyum bahagia.

"Kenapa kau bisa disini?". tanya mean.

"Mean....". saint memeluk tubuh mean erat. "Aku merindukanmu....". lanjutnya lembut.

"Hmmm....". jawab mean sambil menepuk bahu saint.

"Maaf mean, sudah beberapa hari ini aku tidak memberimu kabar". sesal saint.

"Hmm.... tidak  apa-apa". ucap mean seadanya.

"Mean kau masih marah denganku?". tanya saint dengan menekukkan wajahnya.

"Tidak". balas mean dengan menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba saja beberapa mobil berhenti berjejer didepan mereka. "Mobil siapa itu mean?". tanya saint sedikit heran.

You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang