Ulang tahun berujung tangisan

1.1K 139 77
                                    

Mean membawa narissa ketoko perhiasan.

"Ayah beli hadiah untuk ibumu dulu yah sayang". ucap mean sambil memperhatikan perhiasan-perhiaan itu dengan teliti. ia bingung harus membelikan apa untuk plan. cincinkah? gelangkah? atau kalung?.

Mean bingung.....

"Narissa, menurutmu ibu suka apa?". tanya mean.

"Ibu suka ayah". jawab narissa polos sehingga membuat pelayan perhiasan itu pun tersenyum geli mendengar jawaban narissa.

"Yyaa.... kau membuat ayah malu". ujar mean menatap kearah putrinya yang sedang tersenyum lebar menunjukkan dereta giginya yang rapi kearahnya.

"Anak anda sangat pintar tuan". ucap pelayan itu dengan menatap gemas kearah narissa.

"Ah terimakasih". kata mean sopan.

"Seperti apa istri anda? mungkin saya bisa membantu memilihkan". ucap kembali pelayan itu.

"Hmm … istri saya orang yg simpel, dia tidak suka dengan hal yang mewah. dia sederhana tapi terlihat elegan". jelas mean membuat pelayan itu menganggukan kepalanya berpikir.

"Bagaimana dengan kalung ini, kalung ini memang terlihat biasa namun saat dipakai kalung ini memancarkan sebuah keanggunan dan saya rasa itu akan sangat cocok untuk istri anda tuan". ucap pelayan wanita itu dengan sopan dan senyum manis di bibirnya

"Kalung?". mean sedikit berpikir. "Sepertinya itu memang cocok untuknya". lanjutnya.

"Apa anda akan mengambil kalung ini tuan?". tanya pelayan itu.

"Ya.…".
















***


"Kakek….". pekik narissa berlari menghampiri tn rathavit dengan tangan yang direntangkan, menyambut sebuah pelukan hangat.

Setelah dari toko perhiasan keduanya pergi ke rumah orangtua plan.

"Ya ampun princess nya kakek kemari….". tn rathavit langsung menggendong narissa.

"Narissa rindu sama kakek". ucap narissa sambil mencium kedua pipi tn rathavit.

"Cucu kaken memang benar-benar sangat pintar!". tn rathavit juga mencium kedua pipi cucunya dengan lembut.

"Halo ayah". sapa mean sopan.

"Kenapa hanya kalian berdua? dimana plan?". tanya tn rathavit saat melihat hanya ada mean dan narissa yang datang sedangkan putra satu-satunya itu tidak ada.

"Plan nanti akan menyusul ayah". jawab mean membuat ayah plan menganggukan kepalanya mengerti.

















Kini mean dan narissa sedang berada didapur membuat kue untuk plan.

Narissa mengajak mean untuk membuat kue. mereka tertawa bersama bermain adonan kue atau pun tepung. jangan tanya lagi seperti apa kedekatan keduanya, mereka benar-benar sangat dekat.

"Ayah, nalissa pengen ayah buat kue stlobelly buat ibu".

"Sayang ibumu itu tidak terlalu suka kue rasa stroberry".

"Iyakah? yahhhh, nalissa pikil ibu suka kue lasa stlobelly".

"Kita buat rasa coklat saja sayang, ibumu sangat menyukainya".

"Coklat?". ulang narissa dengan tangan yang penuh adonan kue.

"Eum, coklat. narissa juga suka kan?". ucap mean sambil mengelus wajah putrinya yang terkena tepung.

You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang