Kebenaran

1.2K 140 63
                                    

Plan menghampiri mean yang sedang berdiri menyandarkan badannya ke dinding.
wajahnya.... benar-benar terlihat lelah, ia tak pernah melihat mean seperti ini.

Mean terlihat sangat berantakan, tidak ada senyuman dan tawa seperti setiap hari yang di lihatnya.

"Mean....". panggil plan.

"Aku ingin sendiri". ucap mean pelan.

"Maaf....".

"Kau lebih baik pulang, narissa pasti sudah menunggumu, saat aku kerumah ibu tadi narissa terlihat sangat sedih, dia merindukanmu plan, jangan pergi sendirian, bawalah dia bersamamu disaat aku tidak ada. jangan menitipkan nya pada orang lain ataupun pada ibuku". ucap mean lagi membuat plan menundukkan wajahnya.

Sikap mean seperti inilah yang membuat ia jatuh cinta.

"Hmm, maafkan aku. lain kali aku akak membawa narissa bersamku, kau pergilah masuk kedalam. saint juga pasti sudah menunggumu".

"Hah.... aku benar-benar lelah, semua menjadi begitu sangat rumit hanya karna narissa".

"Pilihlah saint". ujar plan dengan senyum lelahnya.

"Jangan menyuruhku memilih.... apa hanya pertanyaan itu yang bisa kalian tanyakan kepadaku? apa kalian tidak mengerti dengan posisiku? aku sangat menyayangi narissa". sebuah air mata membasahi wajah tampan milik mean.

Plan bisa merasakan sakit yang mean rasakan. "Maafkan aku mean....". lirih mean sambil memeluk mean. "Aku telah memintamu untuk memilih tanpa memikirkan bagaimana perasaanmu". lanjut plan menepuk lembut bahu mean mencoba memberikan ketenangan walau hanya sejenak.

"Plan....". mean memeluk plan erat "Jangan lakukan apa pun, kau hanya perlu diam dan menjaga narissa. serahkan semuanya kepadaku". ucap mean.

"Hmmmm". jawab plan sambil menganggukan kepalanya.

“Aku tidak bisa menyerahkan semua ini kepadamu, sudah cukup aku melihatmu seperti ini. aku akan menyelesaikan semuanya".

Mean melepaskan pelukan itu dan menatap wajah plan lekat-lekat. "Keningmu memar". ujar mean dengan menyentuh kening plan.

"Ah....". ringis plan kesakitan.

"Sakit?". tanya mean.

"Sedikit". jawab plan sambil menjauhkan tangan mean yang berada di keningnya.

"Kau baik-baik saja?". tanya mean lagi.

"hmm..". plan tersenyum kecil.
"Masuklah, aku akan pulang menemui putri kecil ku dan membawanya bersamaku". kata plan.




















***



Plan menggendong narissa menunggu bis datang. dan untuk kedua kalinya.... mobil itu berhenti tepat didepannya, tawan pria tampan tersebut keluar dan  menghampiri nya.

"Hai plan?". sapa tawan tersenyum.

Plan cukup terkejut melihat keberadaan tawan.

"Kau mau pulang? atau pergi?". tanya tawan berbasa-basi.

"Aku akan pergi". jawab plan dengan senyuman kecilnya.

"Siapa malaikat cantik ini?". tanya Mingyu tersenyum begitu manis kepada narissa.

"Dia anakku". jawab plan.

Tawan hanya tersenyum, ia sudah menduganya saat melihat plan menggendong anak kecil. karena setahunya perjodohan mereka gagal karena plan akan menikah dengan Pria lain.

"Siapa namamu malaikat kecil?". tanya tawan.

"Nalissa phi..la..vich..". jawab narissa ragu, takut jika orang itu adalah orang jahat.

You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang