Berakhir

1.8K 131 18
                                    

Keluarga kecil phiravich sedang sarapan bersama, hanya ada senyuman yang terukir indah disana. semoga saja senyuman itu akan selalu menghiasi keluarga kecil itu.

"Aku akan mengantarmu bekerja hari ini". ucap mean cepat.

"Kenapa? aku bisa pergi dengan supirku". balas plan.

"Apa kau tidak ingat dengan yang ku katakan tadi malam? mulai saat ini aku akan memberikan hakmu sebagai istriku dan mengantarmu bekerja adalah hakmu sebagai istriku". jelas mean.

"Kau sangat pintar beralasan". ucap plan tersenyum lebar. "tapi, bagaimana kau tahu tentang surat perceraian kita itu?". tanya plan yang sudah penasaran.

"Itu....". mean menunjuk kearah narissa yang tengah mengalihkan wajahnya kesamping bawah.

"Narissa?". tanya plan mengerutkan keningnya.


"Saat aku mencari surat perceraian itu, narissa bilang kau telah merobeknya". jawab mean santai.

"Yaampun.... anak ku benar-benar sangat pintar". ucap plan mengelus-elus rambut putri kecilnya dengan lembut.

"Tapi, mean. bagaimana dengan saint?". tanya plan ragu.

"Aku akan berbicara dengannya, biar aku yang mengatasinya. kau tidak perlu mencemaskan apa pun". jelas mean.

"Hmm, aku percaya kepadamu. berbicaralah baik-baik dengannya". ujar plan mengingatkan mean.






***

Mean berulang kali menelfon saint, namun tidak pernah diangkat. ia juga berulang kali mengirim pesan, hanya dibaca tapi tidak dibalas. ia ingin segera mengakhiri semuanya dengan saint. tapi, sepertinya saint enggan untuk menemuinya. Mungkin karena saint yang sedang sibuk dengan dunia keartisannya, ia kini mulai menjadi artis terkenal.
















Hari mulai berlalu.... mean masih juga belum berhasil bertemu dan berbicara dengan saint, entah ada apa dengan saint. ia tak pernah mengabaikan mean seperti ini sebelumnya.

Hari ini menjadi hari libur untuk kegiatan mean dan plan, mean masih tetap bekerja di rathavit group dan plan masih bekerja sampai proyek kerjasama antara vihokratana group selesai.

Keluarga kecil phiravich itu memutuskan untuk menikmati hari libur mereka bermain bersama putri tersayang mereka narissa phiravich.

Sudah cukup lama ketiganya tidak bermain bersama, bisa dibilang sejak kedatangan saint. keluarga mereka jadi lebih jarang menghabiskan waktu bersama. seperti yang lalu, ketiganya menghabiskan waktu di taman.

Bermain hal yang diinginkan narissa, tertawa bersama, tersenyum bersama bahkan terkadang mereka menjerit bersama. kini mereka terlihat seperti keluarga yang sesungguhnya, ada cinta diantara ketiganya.

Setelah lelah bermain bersama, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak. narissa masih asik dengan minumannya, mean dan plan hanya duduk menemani narissa.

"Planie....". panggil mean, ini pertama kalinya mean memanggil plan dengan nama manis itu disaat mereka tidak tersulutkan oleh hawa nafsu.

"Ya?". jawab plan.

"Apa kau bahagia? di bandingan saat ini, dulu kita lebih banyak menghabiskan waktu seperti ini. hampir setiap minggu". ucap mean membuat plan mengerjapkan matanya beberapa saat.

"Apa kau sedang bercanda?". tanya plan.
"Dulu kita memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama. tapi, dulu hatimu tidak disini". lanjut plan sembari memegang dadanya. "Hatimu waktu itu ada di saint dan sekarang hatimu ada dihatiku". ucap plan tersenyum manis.
"Dibandingkan dulu, aku lebih bahagia saat ini karena aku bebas menyentuhmu". tambah plan membuat mean tersenyum mendengarnya.

You must love me | MeanPlan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang