Pinky Promise | Isumi Haruka [IDOLiSH7]

489 44 4
                                    

Request by pastellstrr

.
.

"... Delapan, sembilan, sepuluh! sudah atau belum?!"

Tak ada jawaban. Si pemilik kaki kecil mulai berlari ke sana ke mari, mencari di mana temannya bersembunyi.

Namun semakin lama kau mencari, kau tak kunjung menemukan keberadaannya.

"Dia dimana sih?" Sungutmu seraya terus mencari.

Karena kesal tak kunjung menemukan temanmu, akhirnya kau pun berteriak, "Aku menyerah! Keluarlah sekarang!"

"Hahaha... aku menang lagi!" Ucap temanmu yang muncul dari balik puing-puing tiang tower.

"Haru curang! Aku dijadikan penjaga terus! Pantas saja kau selalu menang. Aku capek tahu mencarimu!"

Mendengar gerutuan kesalmu, Haruka kecil justru tertawa, "Hahaha... ya sudah, besok kita main lagi ya. aku janji, aku yang akan menjadi penjaga dan akan mencarimu." Haruka tersenyum lebar seraya menunjukan jari kelingkingnya.

"Janji ya?"

"Iya. Aku janji!"

Senyum turut menghiasi wajahmu. Kau pun lantas mengaitkan jari kelingkingmu dengan miliknya.

.
.
.

Haruka berbohong. Faktanya ia tidak mencarimu keesokan harinya. Justru ia akan pergi meninggalkanmu sendirian.

"[Name], Haruka akan segera pergi. Kau yakin tidak mau menemuinya?"

"Aku tidak paduli! Haru pembohong! Aku tidak mau menemuinya!"

Wanita paruh baya yang sadari tadi berdiri di depan pintu kamarmu yang terkunci itu hanya bisa menghela napas pasrah. Matanya kini beralih pada seorang bocah laki-laki yang tengah menundukkan kepalanya dalam.

Hari ini, Haruka akan pergi. Pergi bersama orang tua barunya.

Kau tentu saja marah.

Kenapa Haruka tidak memberitahumu sejak awal bahwa ada keluarga yang mau mengadopsinya? Kenapa dia diam saja?

Lalu bagaimana dengan janji kalian yang akan selalu bersama? Bagaimana dengan janji Haruka yang mengatakan dia tidak akan meninggalkanmu sebagaimana orang tuamu meninggalkanmu?

Apa semua itu bohong?

Ya! Tentu saja bohong! Buktinya Haruka akan pergi meninggalkanmu 'kan? Dia mengingkari janjinya sendiri.

"Haru jahat. Aku benci."

Kau terus menangis seraya memeluk kedua lututmu hingga suara deru mesin mobil berhasil membuat mendongak saat itu juga.

Haruka akan pergi?

Begitu saja?

Kau menggigit bibir bawahmu.

Tanpa dikomando, kau langsung bangun dan berlari menuju pintu kamarmu yang terkunci.

Kau terus berlari keluar, tanpa memperdulikan panggilan Ibu panti asuhan yang terus menyerukan namamu ketika kau mengejar mobil yang membawa Haruka pergi entah kemana.

Tidak. Kau tidak mau ini berakhir begitu saja. Kalian sudah berjanji.

"HARUKA!"

Kau menangis ketika kau jatuh tersungkur di atas aspal jalanan. Sakit di kakimu tak sebanding dengan sakit hatimu.

Pada akhirnya, orang yang berharga bagimu kembali meninggalkanmu.

"Kau yang tidak pernah meneteskan air mata, bahkan saat kakimu terluka dan berdarah, kini kau malah menangis untukku."

Sebuah suara yang sangat kau kenal sontak membuatmu mendongak. Haruka sudah berdiri di depanmu. Anak itu berjongkok sebelum menghapus air matamu dengan jempolnya.

Entah sejak kapan Haruka ada di sana. Mungkin sejak kau terlalu larut dalam kesedihanmu.

"Terima kasih untuk air matamu ini, kelak aku berjanji akan mengganti air mata ini dengan kebahagiaan." Haruka tersenyum meski matanya sudah berkaca-kaca, "Aku akan kembali. Aku pasti akan kembali untukmu."

"Kau janji?" Tanyamu seraya mengangkat jari kelingkingmu.

Haruka tertawa parau sebelum ikut mengangkat jari kelingkingnya, "Aku janji."

********

Fans sign masih berlangsung saat itu, banyak para penggemar Zool mengantri untuk mendapatkan tanda tangan idola mereka. Haruka dan kawan kawannya tak henti hentinya tersenyum untuk menyenangkan para fans, banyak sekali hadiah dari fans yang mereka dapatkan mulai dari ukuran kecil hingga yang super besar.

10 tahun telah berlalu. Kini Haruka sudah bertransformasi menjadi seorang pemuda yang tampan dan manis. Oke, coret kata yang terakhir itu. Karena Haruka tidak suka dibilang manis atupun menggemaskan.

Mimpinya untuk menjadi seorang Idol pun sudah tercapai sekarang.

Hanya satu hal yang belum terpenuhi. Yaitu janjinya padamu.

Tidak, Haruka tidak ingkar janji. Dia datang menemuimu di panti asuhan ketika ia mendapat libur sekolah. Tapi ketika ia sampai di sana, kau sudah tidak ada.

Ibu panti mengatakan bahwa ada sepasang suami istri yang datang dan mengangkatmu menjadi anak mereka. Dan setelah itu, Haruka tidak lagi mengetahui keadaanmu karena orang tua angkatmu membawamu pindah ke luar negeri.

"Terima kasih sudah datang." Senyum Haruka melebar pada fans wanita yang mendapatkan tanda tangannya.

Saat antrian para penggemar mulai berkurang, seorang gadis berjalan menghampiri tempat Haruka dan menyodorkan sebuah album padanya.

"Siapa na-...."

Haruka tercekat begitu ia mendongak. Iris kuning pemuda itu membulat ketika matanya bertemu pandang dengan iris perempuan di depannya.

Bagaimana mungkin? Apakah ia berhalusinasi sekarang? Tapi perempuan di depannya terasa nyata. Senyum itu sangat nyata.

"Bagaimana mungkin kau lupa nama sahabatmu sendiri?" Kau tersenyum pada Haruka yang hanya bisa memandangmu seolah kau adalah alien yang datang dari planet lain.

"Akhirnya aku bisa menemukanmu, Haru-chan."

Haruka tidak tau bagaimana perasaannya sekarang. Semuanya bercampur menjadi satu. Tapi satu hal yang pasti, dia senang kali ini kau berhasil menemukannya.

.
.
.

******

A/N

Tadinya mau double up barengan sama Tenn, tapi yang BAGIAN TENN NYA KEHAPUS DONG :)))))))

Sakit tapi ga berdarah :")

HALU storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang