"Tenn, kau tau tidak? Aku tidak setuju dengan orang-orang yang menyebutmu malaikat. Karena bagiku, kau itu iblis."
Tenn menoleh padamu dengan wajah yang lebih datar dari biasanya, "Oh? Lalu, kenapa kau mau dengan iblis seperti aku?"
"Karena aku sudah jatuh dalam godaan iblismu." jawabmu seraya tersenyum manis, membuat Tenn mendengus sebelum sengacak rambutmu.
"Ngegombal nih ceritanya?"
Kau merengut mendapat respon tak terduga dari Tenn, "Reaksimu tidak seperti yang aku harapkan. Kau tidak suka ya?"
"Memangnya kau mengharapkan apa? Aku yang tersipu malu? Maaf saja, aku tidak suka digombali. Aku lebih suka dicintai. Apalagi olehmu." Tenn menyeringai, membuatmu seketika merona karenanya.
"A-aku kan memang sudah memberikan semua cintaku padamu." ucapmu gugup seraya menatap Tenn dengan malu.
"Aku tau. Kau kan cinta mati padaku. Iya kan?"
Wajah tersipumu berubah datar kala mendengar kalimat penuh percaya diri pria disampingmu, "Tidak, aku tak cinta mati padamu."
"Oh, gitu. Oke." sahut Tenn datar sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Kau marah ya?" Kau tersenyum melihat Tenn yang tengah merajuk layaknya anak kecil, "Aku bercanda kok. Aku cinta mati padamu, Tenn-chi~"
Tenn melirikmu lewat sudut matanya, dan pria itu mendapatimu masih setia mempertahankan senyum manismu.
"Senyum kamu kadar alkoholnya berapa persen sih?" tanyanya tiba-tiba
"Ini aku yang niatnya gombal kok malah kamu yang gombalin aku?!" Wajahmu berubah masam entah karena apa.
"Hey, aku gak gombal ya. Cuma nanya. Abisnya senyum kamu itu memabukkan sih."
Blush
"Nah kan! Tenn-chi curang, kok mudah banget buat aku malu gini!"
"Kenapa ya? Mungkin marena kamu terlalu cinta sama aku." Tenn tertawa dan kembali menagacak rambutmu.
"Gak adil! Aku kan ingin melihat Tenn-chi malu juga!" Kau menatap Tenn kesal sebelum menundukan kepala dan kembali berkata dengan nada pelan, "Tapi, iya... Aku terlalu cinta sampai mudah banget di gombalin."
"Sekarang gombalin aja dulu, nanti kalo udah waktunya baru di halalin. Iya kan?"
Kau semakin merona mendengar kalimat yang keluar dari mulut pacarmu itu.
"Aku gak mau di halalin iblis kayak Tenn. Mana fansnya banyak lagi, yang ada aku di teror mulu kalo dihalalin kamu." ucapmu main-main.
"Oh. Gak mau? Yaudah, aku halalin yang lain aja."
Sungguh respon tak terduga. Kau yang mendengar hal itu sontak merasa sangat kesal.
"Iya, sana! halalin yang lain! Jangan aku!"
"Beneran nih? Gak nyesel?"
"Iya benar! Gak akan nyesel! Emang kamu pikir, cowok cuma kamu doang?!" Kau membuang wajahmu ke samping dengan rasa kesal yang tidak terkira.
"Cowok emang bukan aku doang, tapi cowok yang bisa cintai kamu sampe kayak orang bodoh cuma aku doang." Tenn meraih wajahmu hingga kalian bertatapan. Dengan senyum manis di wajahnya, Tenn kembali berkata, "Aku cuma bercanda kok, mau aku cari sampe ke pelosok pun ga bakal nemuin yang kayak kamu."
Blush
"A-apa sih!! Udah ah, niatnya aku yang ngegombal malah aku yang digombalin! Mana gombalan kamu maut semua, lagi. malu nih!" Kau menunduk, membuat Tenn tertwa kecil dan menepuk pelan puncak kepalamu.
"Gak apa-apa malu. Yang penting jangan malu-maluin."
Mendengar kalimat terakhir Tenn, kau pun mendongak, dan matamu menatap Tenn dengan kesal, "Gak jadi malu! Kau menyebalkan sekali!"
"Kamu juga nyebelin, tau." balas Tenn tanpa beban.
"Gak mau kalah lagi! Kok bisa ya, aku punya pacar kayak kamu, Tenn."
"Aku juga heran. Kamu itu nyebelin, tapi kok ngangenin?"
Blush
Kau kembali merona.
Demi episode Naruto yang diulang-ulang di Gl*bal TV, kok bisa sih manusia devil kayak Tenn ngegombal kayak gini?
"Udah ih, Tenn bodoh."
"Haha. Iya deh, iya."
"Bisa-bisanya kamu gombalin aku semudah itu."
"Aku ini pro, tau. Lupa ya?" ucap Tenn bangga.
"Iya deh iya, yang pro." Kau menatap Tenn seraya tersenyum manis, "Aku mencintaimu, Tenn."
Tenn ikut tersenyum dan membalas tatapanmu dengan lembut, "Aku juga mencintaimu."