(Abaikan judulnya plis)
Request by sakuya_uchuu
.
.
.Matahari telah lama terbenam di ufuk barat dan kegelapan telah menyelimuti kota Tokyo, namun aktivitas para penduduknya tak terpengaruh sedikitpun. Para anggota UNDEAD yang seharian beraktifitas juga telah kembali ke dorm untuk melepaskan penat. Meskipun tak jarang, mereka menginap di lokasi syuting.
Semua member UNDEAD terlihat bersantai di depan TV kecuali si hitam manis, yup, dia lah Otogari Adonis. Lelaki itu terlihat mondar-mandir keluar masuk kamarnya, seperti dilanda suatu masalah besar. Atau lebih tepatnya mirip anak ayam yang kehilangan induknya. Jangan tanya induknya pergi kemana, karena saya juga tidak tau.
"Adonis-kun, kau ini kenapa sih? Dari tadi aku lihat mondar-mandir terus kayak setrikaan. Gabut ya?" Kaoru yang asik rebahan di sofa pun membuka suara.
"Kalau kulihat kau ini mirip orang yang sedang jatuh cinta." Rei, si kakek ganteng menimpali. Sotoy sih dia, kayak pernah jatuh cinta aja.
"Hah?! Ada yang bisa membuatmu jatuh cinta selain daging?! Siapa dia? Kuharap bukan sapi, babi, ayam atau kambing karena pada akhirnya mereka pasti akan berakhir di perutmu." Kouga ikut menggonggong.
"Kau berkata seolah Adonis-kun adalah seorang kanibal." -Kaoru
"Adonis-kun bukan kanibal, tapi karnivora." -Rei
"Apa aku benar-benar karnivora?"
Ketiga lelaki berbeda warna rambut itu seketika menatap satu-satunya teman berambut ungu mereka.
"Hah?"
"Ada pegawai di restoran daging yang biasa aku datangi, dia bertanya apakah aku ini karnivora karena aku selalu memesan daging untuk menu makanku."
"Makan daging sih menurutku normal. Yang tidak normal itu makan tulang kayak Wanko."
Sebuah remot melayang dan mengenai kepala Rei jika saja lelaki yang mengaku dirinya vampir itu tidak segera menghindar.
"Gue ga makan tulang, Vampir sialan!"
"Jadi, daritadi kau galau karena kepikiran kata-kata pegawai itu?" Tanya Kaoru.
Adonis mengangguk.
"Pegawainya cewek ya?"
Anggukan kembali Adonis berikan.
"Kau suka cewek itu?"
Kali ini Adonis diam tak menjawab. Terlihat jelas pergolakan batin di raut wajahnya.
"Aku .... tidak tau." Ucapnya pelan.
Kaoru mengernyit, "Tidak tau?"
"Setiap melihatnya, aku selalu teringat pada daging."
"Oi, tuh cewek beneran bukan sapi, babi, ayam atau kambing kan?"
Mengabaikan asumsi absurd Kouga, Kaoru selaku orang yang merasa paling normal di antara teman-temannya pun kembali berkata, "Adonis-kun sangat menyukai daging. Kau pasti merasa bahagia memakan mereka. Jadi menurutku, setiap Adonis-kun melihat pegawai itu kau akan merasa senang. Benar?"
Terdiam sesaat sebelum anggukan kembali menjawab pertanyaan Kaoru, "Sepertinya... begitu."
Kaoru mengangguk-anggukkan kepala. Ekspresi puas terlihat jelas di wajah tampannya. "Sudah dipastikan kau memang sedang jatuh cinta."
Adonis mematung mendengar petuah sang pakboi berambut pirang itu.
Dia sedang jatuh cinta?
Benarkah?
.
.
.
.Kau tengah membersihkan meja kala mendengar adanya pengunjung baru di restoran tempatmu bekerja. Kau lantas segera menyelesaikan tugasmu dengan cepat sebelum menyambut kedatangannya.
"Selamat dat-..." Kalimatmu terpotong begitu kau menyadari siapa orang itu. "Ah, anda lagi rupanya."
Kau tersenyum dan mempersilahkan tamumu untuk duduk sebelum menyodorkan buku menu padanya.
"Seperti biasa?" Kau bertanya seolah hafal apa yang selalu ia pesan di luar kepalamu.
"Seperti biasa?" Tanyanya bingung.
Kau mengangguk, "Seperti biasa. Daging, 'kan?"
Adonis mengerjap sebelum lelaki itu menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku tidak akan memesan daging sekarang."
"Eh? Kenapa?"
"Kau bilang aku karnivora."
"A-apa?"
Kau jelas terkejut. Tidak menyangka kalau laki-laki di depanmu ternyata mengambil hati atas perkataanmu beberapa waktu yang lalu.
Bagaimana mungkin kau berpikir bahwa dia tidak akan tersinggung?
"M-maaf. Aku tidak bermaksud mengataimu atau apa. Aku hanya khawatir karena kau selalu makan daging setiap saat. Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak itu tidak baik untuk kesehatan. A-aku minta maaf kalau perkataanku sudah menyinggungmu." Dengan canggung, kau memberinya penjelasan.
"Jadi, kau khawatir padaku?"
"H-hah?"
Kau terpaku ketika lelaki di depanmu memberimu senyum yang sukses memporak-porandakan hatimu.
Perlahan tapi pasti, rona merah tipis merayap di kedua pipimu.
"Kau benar-benar mengingatkanku pada daging."
.
.
.Sementara itu, di sudut ruangan yang minim cahaya terlihat 3 orang mencurigakan tengah memperhatikan interaksi antara pelanggan dan pelayan tak jauh dari tempat duduk mereka.
"Aku benar-benar tidak menyangka ada yang bisa membuatnya jatuh cinta selain daging." Kaoru membuka suara setelah melihat sesuatu yang menurutnya langka dengan mata kepalanya sendiri.
"Tapi tetap saja dia menyamakannya dengan daging!" Sahut Kouga yang mulai jengah dengan kegiatan tidak berguna mereka. Tentu saja Kouga merasa apa yang dilakukan mereka ini tidak berguna. Membuntuti orang hanya untuk memuaskan kekepoan? Yang benar saja!
"Sudahlah, Wanko. Jangan marah-marah terus. Mau aku pesankan tulang untukmu?"
"Diam kau, vampir sialan!"
.
.
.****
Gaje ya? Emang //digetok
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU story
Fiksi PenggemarBuku ini penuh dengan kehaluan, kegajean, dan kebucinan